HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sampah Plastik Penuhi Pantai Kedonganan Bali: Ancaman Lingkungan dan Upaya Penanganan

Annisa Tri Agustina Semester 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Pantai Kedonganan dipenuhi sampah, seba...

Annisa Tri Agustina Semester 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Pantai Kedonganan dipenuhi sampah, sebagian besar berupa sampah plastik.


Pantai Kedonganan yang terletak di Kecamatan Kuta Badung ini kembali dipenuhi oleh sampah kiriman, mayoritas berupa sampah plastik. Sampah tersebut menumpuk dalam jumlah besar hingga ketebalan mencapai sekitar 15 sentimeter. 

Dilansir dari NusaBali.com Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung. Made Gede Dwipayana menyatakan bahwa sampah kiriman di Pantai Kedonganan memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dibandingkan dengan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta, yang sebagian besar terdiri dari ranting kayu dan batang pohon. “Sampah di Pantai Keodnganan lebih banyak berupa plastik, meskipun tetap ada ranting kayu dan batang pohon,” jelas Dwipayana pada Jumat (27/12) pagi. 

Dwipayanan mengungkapkan bahwa sampah kiriman tahun ini muncul lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menduga hal ini terkait dengan siklus tertentu laut. Dinas LHK Badung telah menurunkan tim besar untuk mengatasi sampah kiriman ini. Sebanyak 80 petugas dikerahkan setiap hari untuk membersihkan Pantai Kedonganan dan area sekitar, termasuk Jimbaran. Dinas LHK Badung juga mendapat dukungan dari Komunitas Sungai Watch yang dikenal aktif dalam kegiatan pembersihan di berbagai wilayah pesisir

Komunitas Sungai Watch beserta volunteer membersihkan Pantai Kedonganan

Berita tentang sampah plastic yang menumpuk di Pantai Kedonganan, Bali, menunjukkan betapa seriusnya masalah pencemaran lingkungan, khususnya di Kawasan pesisir. Kejadian ini tidak hanya berdampak pada keindahan alam, tetapi juga mengancam ekosistem laut dan kehidupan masyarakat sekitar. 

Peran aktif pemerintah melalui Dinas LHK Badung dalam menangani masalah sampah ini patut diapresiasi, terutama dengan pengarahan tenaga besar-besaran dan kerja sama dengan komunitas seperti Sungai Watch. Namun, langkah ini perlu diiringi dengan pendekatan jangka panjang, seperti edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah, pengurangan penggunaan sampah plastic sekali pakai, serta penguatan sistem daur ulang dan pengelolaan limbah.

Selain itu, fenomena munculnya sampah kiriman yang lebih awal dari biasanya menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut terkait siklus laut dan pola cuaca yang mungkin mempengaruhi penyebaran sampah. Krisis sampah plastik di Bali yang merupalan destinasi wisata internasional, juga menjadi pengingat global bahwa masalah ini membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata dari semua pohak, baik lokal maupun internasional. ***