HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ramalan BMKG Terjadinya Hidrometologi, Tetap Waspada!

Sesilia Stefany Larasaty Panjaitan, Semester 1, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang Pernahkah Kamu Nenden...

Sesilia Stefany Larasaty Panjaitan, Semester 1, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang


Pernahkah Kamu Nendengar Istilah “Bencana Hidrometeorologi”?

Lentera24.com Bencana ini merupakan fenomena alam yang lumayan sering terjadi di Indonesia dan membawa dampak signifikan bagi kehidupan manusia, infrastruktur, dan ekonomi. Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang disebabkan oleh fenomena cuaca dan iklim, atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).

Dalam laman Konservasi DAS Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, bencana hidrometeorologi diakibatkan oleh berbagai parameter meteorologi, antara lain curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Bencana ini dapat membahayakan kehidupan manusia, seperti cedera, hilangnya nyawa, hingga dampak yang berhubungan dengan kesehatan lainnya. Selain itu, hidrometeorologi juga bisa membuat gangguan sosial, ekonomi, hingga lingkungan, seperti hilangnya mata pencaharian dan layanan serta kerusakan harta benda.

Adapun menurut situs Konservasi DAS UGM, bencana hidrometeorologi di Indonesia juga dipengaruhi oleh fenomena La Nina dan El Nino. El Nino berpengaruh terhadap kekeringan di Indonesia karena dengan adanya angin ini, curah hujan di sekitar Indonesia menjadi berkurang dan terkadang menyebabkan kekeringan panjang. Sebaliknya, La Nina berpengaruh terhadap curah hujan tinggi di Indonesia. La Nina dapat menyebabkan kota atau daerah yang tidak memiliki resapan yang bagus akan terkena banjir. BMKG mencatat La Nina bisa mengakibatkan cuaca ekstrem karena bersamaan dengan gelombang MJO (Madden Julian Oscillation). BMKG mengatakan La Nina ini terjadi di periode awal musim hujan Indonesia. Hasilnya, La Nina bisa meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan telah diprediksi berlangsung sejak awal November 2024 dan puncaknya pada Februari 2025. Pastinya banyak wilayah-wilayah di indonesia yang berpotensi terdampak bencana ini, BMKG juga menghimbau kepada stakeholder dan Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah berpotensi hidrometeorologi.***