HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Menelusuri Dinamika Sosiolinguistik dalam Film Polapike: Menguak Kompleksitas Bahasa dalam Budaya Populer

Amrina Rasyada dan  Febrian Syah ,  Jurusan Studi Humanitas   Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum), Universitas PGRI Sumatera Barat L...

Amrina Rasyada dan 
Febrian SyahJurusan Studi Humanitas Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum), Universitas PGRI Sumatera Barat

Lentera24.com - Dinamika sosiolinguistik adalah studi tentang bagaimana bahasa digunakan dalam konteks sosial. Ini mencakup bagaimana bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelas sosial, gender, etnisitas, dan lokasi geografis. Dinamika sosiolinguistik juga melihat bagaimana bahasa digunakan untuk membangun dan memelihara identitas sosial, serta bagaimana bahasa dapat digunakan untuk menunjukkan kekuasaan dan status.

Campur kode dan alih kode sangatlah penting dalam kajian sosiolinguistik di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Tujuan Film Polapike untuk menelaah bentuk dan jenis alih kode dan campur kode dalam sebuah film pendek yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat kebumen di Jawa Tengah Indonesia. Hasil dari film ini menemukan bahwa terjadi peristiwa campur kode dan alih kode dalam film pendek PolapikeDari dua bentuk alih kode yang dikemukakan Suwito, alih kode pada film pendek Polapike hanya ditemukan alih kode internal saja. 

Dari 15 data alih kode, ditemukan bahwa 4 data merupakan jenis alih kode intra-sentensial, 1 data jenis tag-switching, dan 10 data jenis intersentensial. Ditemukan pula bahwa faktor penyebab terjadinya alih kode dalam film ini ialah dari pribadi penutur yang ingin meyakinkan lawan tuturnya terhadap pendapat yang mereka percayai, topik pembicaraan yang kadang berubah dari informal ke formal, dan sekedar bergengsi, mitra tutur, juga membangkitkan rasa humor. 

Ditemukan pula campur kode dalam film pendek Polapike yang berupa campur kode internal, ditemukan sejumlah 2 data dan external sejumlah 25 data. Faktor terjadinya campur kode di film ini adalah istilah yang lebih terkenal dalam bahasa Inggris, meningkatkan humor, fungsi dan tujuan, topik pembicaraan, dan terakhir mitra tutur. Dapat digarisbawahi bahwa alih kode internal yang ditemukan dalam film ini kebanyakan merupakan peristiwa tutur dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dikarenakan latar cerita film ini berada di Jawa Tengah, sedangkan peristiwa tutur campur kode eksternal kebanyakan dilakukan pada penggunaan bahasa Inggris.

film pendek ngapak Kebumen yang menceritakan kehidupan pak RT sebagai tokoh utama dalam bermasyarakat film pendek kebumen “polapike” yang sedang viral di jagad maya ini berlokasi di daerah ”blank spot” sehingga untuk mengunggah video hasil produksi ke chanel youtube memanfaatkan wifi gratis yang ada di balai Desa Sadang Wetan,Kecamatan Sadang.Otak dibalik film pendek ini adalah Yan Rendra Pratiwi atau yang lebih dikenal Rendra Polapike (32).

Rendra mengungkapkan ide awal Film Pendek Ngapak Kebumen ini bermula dari berakhirnya sinetron TTM. Dia diminta pulang ke Sadangwetan, Kecamatan Sadang, oleh ibunya yang sedang sakit. Setelah pulang, Rendra rupanya merasa gatal untuk membuat sebuah film pendek yang awalnya dilakukan bersama dengan para pemuda Sadangwetan.

Ketika itu, dia memutarkan video hasil karyanya didepan Masyarakat sembari menonton piala dunia 2018. Ternyata banyak Masyarakat yang mengapresiasi, ada juga yang mengkritik bahwa video tersebut terlalu lama karena awalnya Rendra membuat video ini berdurasi 15 menit. Rendra pun akhirnya menemukan 3 orang bocah yang menjadi pemeran di video polapikie saat ini yaitu Ahmad Azkal Fuadi atau Azkal (11) dan Fadli Dwi Ramadan atau Ilham (8). Azkal dan Polapikie sendiri berkonotasi positif yang merupakan arti dari apik banget dalam Bahasa Indonesia. Rendra menjelaskan hingga saat ini dirinya sudah memproduksi 23 episode. Itu belum termasuk produksi iklan layanan Masyarakat. Di setiap produksinya, pemeran utamanya adalah ketiga bocah tersebut. Uniknya, film - film tersebut semuanya menggunakan Bahasa ngapak, sebagai Bahasa ciri khas Kabupaten Kebumen.

Kisah yang diangkat pun seputar keseharian anak-anak Sadang. Seperti soal mancing di Sungai, jajanan bakso hingga obrolan cita-cita. Kisah itu jadi kocak karena Paduan kepolosan dan sok tahu khas anak-anak serta Bahasa ‘ngapak’ tersebut.

Rendra pertama kali mengunggah video film ngapak Kebumen Polapikie pada 11 Agustus 2018 dengan judul “Cita-Cita”. Hingga Minggu, 10 Maret 2019, video itu sudah ditonton 1,4 juta penonton. Kemudian, video yang paling banyak ditonton oleh warganet berjudul “Gaya Batu” yang sudah 7 juta kali ditonton. ***