HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Edukasi Masyarakat Memilih Pemimpin dalam Islam

Nur Aisyah  Mahasiswi Semester 1,  Prodi Hubungan Internasional   Fakultas Fisip  Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Dalam pem...

Nur Aisyah 
Mahasiswi Semester 1, Prodi Hubungan Internasional Fakultas Fisip Universitas Muhammadiyah Malang


Lentera24.com - Dalam pemilihan pemimpin, pemerintah telah mengatur sistem pelaksanaan melalui proses pemilu. Dalam pemilu masyarakat di tuntut untuk menyuarakan pilihan nya. Tetapi, banyak di antara mereka yg asal memilih atau fomo dan lebih parah nya lagi banyak di antara mereka memilih karena telah di sodori uang. Hal seperti ini justru yang membuat negara hancur, oleh karena itu edukasi kepada masyarakat tentang pemimpin yang akan di pilih sangatlah penting. Karena suara mereka sangat berpengaruh untuk negara.

Masyarakat harus mengetahui kriteria yang harus di miliki oleh seorang pemimpin. Karena di Indonesia mayoritas penduduk nya beragama islam, inilah hal-hal yang harus di pertimbangkan Masyarakat dalam memilih pemimpin adalah: seseorang yang bertaqwa dan jujur. Sebelum memilih pastikan terlebih dahulu calon pemimpinnya memiliki sifat jujur atau tidak. Karena ada kalanya seorang pemimpin di amanah kan untuk menyampaikan sesuatu kepada rakyat, lalu bagaimana jika informasi yang di sampaikan tidak jujur?.

Hancur wilayah yang dipimpin. adanya korupsi di sebabkan pemimpin yang tidak jujur dan tidak bertaqwa. “Jujur dalam arti luas. Tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada fakta, tidak berkhianat, serta tidak pernah ingkar janji dan lain sebagainya. Mengapa harus jujur? Karena berbagai tindakan tidak jujur selain merupakan perbuatan yang jelas-jelas berdosa, jika biasa dilakukan, juga akan mewarnai dan berpengaruh negatif kepada kehidupan pribadi dan keluarga pemimpin itu sendiri. Bahkan lebih jauh lagi, sikap dan tindakan yang seperti itu akan mewarnai dan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat” (Mujahidin. 2016. Islam dan Kepemimpinan).

Lalu pemimpin yang memiliki sifat amanah atau seseorang yang dapat di percaya dan bertanggung jawab.  ketika seseorang itu menduduki jabatan publik. Ketika jabatan publik itu melekat, sebenarnya mereka telah memegang amanah sebagai seorang pemimpin. Seseorang yang Amanah akan menjaga kewajiban nya dan bertanggung jawab atas apa yang di percayakan oleh rakyat. Karena jika calon pemimpin tidak Amanah maka, wilayah yang di pimpin akan hancur karena tidak ada rasa tanggung jawab yang di miliki. 

Rasulullah Rasulullah saw mengingatkan dalam sebuah haditsnya, “Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan, bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya”. (Bukhari dan Muslim).

Tabligh atau seseorang yang menyampaikan kebenaran dan berani mengungkapkan kebathilan. Dalam memilih seorang pemimpin memang Amanah dan tabligh harus ada dalam diri calon pemimpin yang akan di pilih, sifat Amanah dan tabligh membuat tercapainya visi misi dari calon pemimpin. Seorang pemimpin di tuntut untuk mau berkomunikasi dengan rakyat, kemampuan berkomunikasi yang baik dengan rakyat dapat membangun kepercayaan rakyat. “Keberhasilan seorang pemimpin juga dilihat dari keberhasilan komunikasi mereka dengan rakyatnya” (Nasri. 2019. Pemimpin Tabligh).  

Fathanah atau pemimpin yang cerdas dan bijaksana. Ini yang terakhir, sifat yang harus di miliki seorang pemimpin. Rakyat harus mengetahui kriteria ini sebelum benar-benar menyuarakan pilihannya. Kriteria yang telah di jelaskan oleh Rasulullah sungguh amat bermanfaat hingga saat ini. Meskipun zaman telah berubah tapi kriteria sifat yang harus di miliki seorang pemimpin sangatlah sama yang membedakannya hanyalah bagaimana cara seorang pemimpin meng aplikasikan nya dalam sistem kepemimpinannya. Seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada rakyat, oleh karena itu, pemimpin yang cerdas dan bijak sana sangat di butuhkan oleh rakyat untuk pengaruh yang lebih baik. (Stephen P. Robbins) mengatakan, “kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan”.

Kriteria sifat-sifat seperti jujur dan bertaqwa, amanah, tabligh, dan fathanah adalah kriteria sifat kepemimpinan ala Rasulullah yang sangat di butuhkan dalam seseorang pemimpin untuk menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin. Jadi, alangkah baiknya jika kita menimbang indikator kepemimpinan pada calon pemimpin yang akan di pilih terlebih dahulu. Jangan jadikan gratifikasi sebagai penentu dalam memilih pemimpin, suara rakyat yang akan menentukan siapa calon pemimpinnya.***