HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

DAMPAK BURUK MAKANAN SEBLAK BAGI KESEHATAN TUBUH

Regita Ramadhani Semester 1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Lentera24.com ...

Regita Ramadhani Semester 1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Lentera24.com -Seblak, makanan khas Indonesia yang terbuat dari kerupuk yang direbus dengan bumbu pedas, semakin populer di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Rasanya yang gurih, pedas, dan kenyal membuat seblak menjadi pilihan camilan yang sulit untuk dilewatkan. Namun, meskipun menyenangkan di lidah, banyak orang yang tidak menyadari dampak buruk dari konsumsi seblak yang berlebihan bagi kesehatan tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak negatif makanan seblak terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus.

Menurut (Dini et al, 2023) Seblak adalah makan khas yang berasal dari kota Bandung, lebih tempatnya berasal dari wilayah Parahyangan. Seblak itu sendiri merupakan makanan berkuah yang berisikan kerupuk basah dengan citarasa pedas dan gurih, sedangkan kuah dari seblak memiliki khas sendiri dengan adanya campuran cikur (kencur) yang menjadi daya tarik tersendiri bagi yang menghirup aroma dan mencicipinya. Salah satu favorit masyarakat saat ini, terutama di kalangan anak muda, adalah seblak.

Seblak biasanya mengandung banyak bahan yang dapat merugikan tubuh, seperti kerupuk yang digoreng dan bumbu yang kaya akan garam serta penyedap rasa. Kerupuk yang digoreng mengandung lemak trans dan kalori yang tinggi. Lemak trans diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, kerupuk juga merupakan sumber karbohidrat sederhana yang cepat dicerna tubuh, namun tidak memberikan banyak manfaat gizi. Konsumsi kerupuk dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, karena kalori yang terkandung di dalamnya sebagian besar berasal dari lemak dan gula.

Kandungan karbohidrat yang tinggi pada seblak juga dapat berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Kerupuk, mie, dan bahan lainnya yang ada pada seblak mengandung banyak kalori yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, konsumsi kalori yang berlebihan akan berujung pada obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko bagi berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.

Tidak hanya kerupuk, bumbu pedas yang biasa digunakan dalam seblak juga dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan. Banyak bumbu pedas mengandung cabai yang dapat memicu gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mulas, dan asam lambung. Makanan pedas juga dapat meningkatkan iritasi pada saluran pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis seperti gastritis atau maag. Selain itu, penggunaan penyedap rasa dalam seblak, seperti monosodium glutamat (MSG), dapat memicu beberapa reaksi negatif pada tubuh, seperti sakit kepala, mual, dan gangguan tidur jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Selain kerupuk, seblak juga seringkali disajikan dengan bumbu pedas yang mengandung banyak garam, penyedap rasa, dan bahkan zat pengawet. Garam dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan, yang akhirnya mengarah pada dehidrasi. Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi). Penyedap rasa dan zat pengawet yang terkandung dalam bumbu seblak, meskipun memberikan cita rasa yang kuat, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang seperti gangguan pencernaan, obesitas, dan masalah pada ginjal.

Kandungan pedas dalam seblak dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti mulas, diare, dan sakit perut. Konsumsi berlebihan juga dapat meningkatkan risiko maag dan gastritis. Metabolisme: Kandungan kalori, lemak, dan natrium yang tinggi dalam Seblak dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi, Obesitas dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya seperti diabetes. Kesehatan Jantung: Konsumsi natrium yang tinggi dalam Seblak dapat meningkatkan. tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah dan jantung, dan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung (Wahyudi et al, 2024).

Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dalam proses pembuatan seblak. Beberapa penjual seblak mungkin tidak menjaga kebersihan bahan makanan yang digunakan, seperti kerupuk atau sayuran, yang dapat menyebabkan kontaminasi bakteri atau kuman yang berbahaya. Ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang lebih serius, seperti diare atau keracunan makanan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi berasal dari tempat yang terpercaya dan memperhatikan kebersihan dalam proses pembuatan.

Begitu pula dengan mie instan yang sering menjadi tambahan dalam hidangan seblak. Mie instan mengandung kadar sodium yang sangat tinggi, yang dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah, berisiko menyebabkan hipertensi, serta memperburuk kondisi ginjal jika dikonsumsi terlalu sering. Selain itu, seblak yang biasanya dimasak dengan bumbu pedas juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan masalah lambung seperti asam lambung atau gastritis pada orang yang sensitif terhadap makanan pedas.

Meskipun seblak dapat memberikan kenikmatan dalam setiap suapan, konsumsi berlebihan dalam jangka panjang bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam mengonsumsi makanan ini, dengan memperhatikan keseimbangan gizi dan menjaga asupan makanan yang sehat. Seblak sebaiknya hanya dinikmati sesekali sebagai camilan, bukan sebagai makanan utama dalam pola makan sehari-hari.

Seblak memang menjadi makanan yang nikmat dan banyak digemari, namun kita harus menyadari bahwa dampak buruk bagi kesehatan tubuh bisa terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan. Penting bagi kita untuk mengontrol pola makan dan memilih makanan yang lebih bergizi agar tubuh tetap sehat dan bugar. Seblak, seperti halnya makanan lainnya, sebaiknya dikonsumsi dalam batas wajar dan diimbangi dengan pola hidup sehat serta asupan gizi yang seimbang.***