HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sejarah Pemikiran Nurcholish Madjid : Nilai Nilai Dasar Perjuangan

Muhammad Fikryan, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Universitas Islam Negri Sunan Gunang Djati, Bandung Prof. Dr...

Muhammad Fikryan, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Universitas Islam Negri Sunan Gunang Djati, Bandung

Prof. Dr. Nurcholish Madjid, M.A.

Lentera24.com - Prof. Dr. Nurcholish Madjid, M.A. (17 Maret 1939 – 29 Agustus 2005) atau populer dipanggil Cak Nur, adalah seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan budayawan Indonesia. Pada masa mudanya sebagai aktivis & kemudian Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menjadi satu-satunya tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua Umum HMI selama dua periode.

Latar Belakang Perumusan NDP Hmi

Selain itu juga beliau terkenal dengan menjaji salah satu pelopor untuk mendirikan Nilai Nilai Dasar Perjuangan atau lebih dikenal sekarang yaitu NDP dalam perjalanan nya untuk merumuskan NDP ini tidak hal yang mudah, Sebelum bernama NDP beliau ingin menamai NDI (Nilai nilai dasar islam). Tetapi dengan hal itu menimbul kan Hak yang besar kepada Nilai nilai dasar islam.

Tetapi beliau mendapatkan ilham dari beberapa sumber. Pertama adalah Willy Eicher, seorang ideolog Partai Sosial Demokrat Jerman yang membikin buku, The Fundamental Values and Basic Demand of Democratic Socialism. Nilai- nilai Dasar dan Tuntutan-tuntutan Asasi Sosialisme Demokrat. Nah, ini ada “nilai-nilai dasar”. Kemudian “perjuangan”-nya dari mana? Dan karya Syahrir mengenai ideologi sosialisme Indonesia yang termuat dalam Perjuangan Kita .Dan ternyata Syahrir juga tidak orisinal. Dia agaknya telah meniru dari buku Hitler, Mein Kamf. Jadilah Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) itu.

Nilai Nilai Dasar Perjuangan (NDP)

Dalam salah satu pemikiran nya yaitu NDP Nurcholish Madjid atau yang lebih akrab disapa Caknur. Kalau teman-teman melihat NDP, tentu saja dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Yang pertama “Dasar kepercayaan”, Kemanusiaan”, “Kemerdekaan Manusia”, “Ikhtiar dan Takdir”. ini tentu saja banyak sekali unsur dan tulisan H. Agus Salim; Filsafat tentang Tauhid, Takdir dan Tawakal misalnya. Kemudian “Ketuhanan Yang Maha Esa dan Prikemanusiaan”, atau “Individu dan Masyarakat”, “Keadilan Sosial” dan “Keadilan Ekonomi”, “Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan”, lalu kesimpulan dan penutup. Saya tidak akan menerangkan semua NDP. 

“Dengan demikian sikap hidup manusia menjadi sangat sederhana. Yaitu beriman, berilmu dan beramal”. Ya, biasa, kalau suatu ungkapan yang sudah menjadi klise, itu tidak menggugah apa- apa. Apa makna beriman, berilmu, beramal, saya kira itu telah menjadi kata- kata harian.

Saya kira hidup beriman, tentu saja personal, pribadi sifatnya. Setiap manusia itu harus menyadari, tidak bisa tidak harus punya nilai. Oleh karena itu iman adalah primer. Iman adalah segalanya. Oleh karena iman disitu adalah sandaran nilai kita. ini kemudian diungkapkan secara panjang lebar dalam bab Dasar-dasar Kepercayaan.

Perjuang kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang lebih baik, lebih benar. Oleh sebab itu, manusia harus mengetahui arah yang benar dari pada perkembangan peradaban disegala bidang. Dengan perkataan lain, manusia harus mendalami dan selalu mempergunakan ilmu pengetahuan. Kerja manusia dan kerja kemanusiaan tanpa ilmu tidak akan mencapai tujuannya, sebaliknya ilmu tanpa rasa kemanusiaan tidak akan membawa kebahagiaan bahkan mengahancurkan peradaban

Kerja kemanusiaan atau amal saleh mengambil bentuknya yang utama dalam usaha yanag sungguh-sungguh secara essensial menyangkut kepentingan manusia secara keseluruhan, baik dalam ukuran ruang maupun waktu. Yaitu menegakkan keadilan dalam masyarakat sehingga setiap orang memperoleh harga diri dan martabatnya sebagai manusia. Hal itu berarti usaha-usaha yang terus menerus harus dilakukan guna mengarahkan masyarakat kepada nilai-nilai yang baik, lebih maju dan lebih insani usaha itu ialah "amar ma'ruf”.

Selanjutnya bentuk kerja kemanusiaan yang lebih nyata ialah pembelaan kaum lemah, kaum tertindas dan kaum miskin pada umumnya serta usaha-usaha kearah peningkatan nasib dan taraf hidup mereka yang wajar dan layak sebagai manusia.

Dengan demikian, tugas hidup manusia menjadi sangat sederhana, yaitu beriman, berilmu dan beramal. ***