Penanggung Jawab: Alya Syafira Usman Dosen: Novi Primita Sari, SE., M.EC.DEV Firda Ayu Amalia, SE., M.SA.,AK. Semester 5 Fakultas Ekonomi da...
Penanggung Jawab: Alya Syafira Usman
Lentera24.com | MALANG - Desa Jatisari memiliki potensi ekonomi yang besar, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Jatisari, yang seharusnya menjadi pendorong utama bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, belum dapat beroperasi dengan maksimal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain adalah perlunya peningkatan pengelolaan yang lebih efektif, penguatan kapasitas sumber daya manusia, serta pemahaman yang lebih dalam mengenai strategi pengelolaan usaha desa yang berkelanjutan. Untuk itu, hadirnya Program Mahasiswa Masyarakat (PMM) mitra dosen yang melibatkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 32, memberikan harapan baru bagi revitalisasi Bumdes dan penghidupan kembali potensi ekonomi desa yang sempat terabaikan.
Program PMM adalah sebuah inisiatif yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa-desa, guna memberdayakan dan mengembangkan potensi lokal. PMM di Desa Jatisari, yang melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, bertujuan untuk menghidupkan kembali Bumdes yang terbengkalai melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat, serta didampingi oleh dosen pembimbing yang berkompeten. Kehadiran mahasiswa UMM Kelompok 32 di Desa Jatisari memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan konsep manajemen Bumdes yang lebih baik dan memberikan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi ekonomi desa.
Langkah pertama yang dilakukan oleh kelompok PMM UMM 32 adalah melakukan kajian mendalam terhadap kondisi desa dan Bumdes Jatisari. Dalam pengamatan awal, mahasiswa bersama dengan dosen pembimbing mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi oleh Bumdes, yakni kurangnya pengelolaan yang terstruktur dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam program-program ekonomi yang ada. Melalui dialog dan diskusi dengan tokoh masyarakat dan pengurus Bumdes, mereka memperoleh gambaran jelas mengenai potensi desa yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, seperti sektor pertanian, kerajinan tangan, serta potensi pariwisata berbasis alam.
Setelah melakukan identifikasi, kelompok PMM UMM 32 melanjutkan dengan merancang program-program pelatihan dan pemberdayaan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan Bumdes Jatisari. Salah satu program utama adalah pelatihan manajemen usaha, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya perencanaan, administrasi, dan pengelolaan keuangan yang baik dalam pengelolaan Bumdes. Pelatihan ini juga mencakup pengembangan keterampilan dalam pemasaran produk, penggunaan teknologi dalam bisnis, serta perencanaan usaha yang berbasis pada potensi lokal yang ada di Desa Jatisari.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa UMM, dosen pembimbing, dan masyarakat Desa Jatisari, Bumdes yang sempat terbengkalai kini berangsur-angsur bangkit dan menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pengelolaan Bumdes yang lebih profesional dan terstruktur, ditambah dengan pemanfaatan potensi ekonomi lokal secara maksimal, telah membuka peluang baru bagi warga desa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Program PMM ini tidak hanya memberi manfaat bagi Bumdes Jatisari, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa UMM dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan.
Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana program PMM dapat memberikan dampak positif yang besar bagi desa, khususnya dalam mengoptimalkan pembentukan dan pengelolaan Bumdes. Dengan adanya bantuan dari PMM, Bumdes Jatisari kini memiliki fondasi yang lebih kuat dalam mengelola usaha dan mengembangkan potensi ekonomi desa, sehingga diharapkan dapat terus berkembang dan mandiri di masa depan. Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat desa menjadi kunci utama dalam mendorong terciptanya perubahan positif yang berkelanjutan di Desa Jatisari.[]L24.Red