Naufal Achmad Syabani Status: Mahasiswa Ilmu Komunikasi No telf: 0895347036184 Lentera24.com - Minuman keras adalah minuman yang mengandung...
Lentera24.com - Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol dengan tingkat kadar yang berbeda beda, minuman alkohol mengandung senyawa etanol yang dapat menyebabkan efek memabukkan pada mereka yang mengkonsumsinya. Secara kimia alkohol adalah zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus – OH. Mengkonsumsi minum minuman keras saat ini dibilang keren oleh generasi sekarang, padahal banyak dampak buruknya dari mengkonsumsi minuman keras tersebut.
Fenomena konsumsi minuman beralkohol di kalangan Generasi Z telah menjadi perhatian banyak pihak. Generasi yang lahir dalam era digital ini menghadapi berbagai dinamika sosial yang memengaruhi gaya hidup mereka. Di tengah gempuran media sosial, budaya globalisasi, dan tren hidup modern, alkohol kerap dianggap sebagai simbol kebebasan, pergaulan, bahkan status sosial. Namun, maraknya konsumsi alkohol ini juga memunculkan berbagai dampak yang patut kita renungkan.
Tidak dapat disangkal, media sosial memainkan peran besar dalam membentuk persepsi Generasi Z tentang alkohol. Dalam banyak konten, baik di Instagram, TikTok, maupun platform lain, minuman alkohol sering ditampilkan sebagai bagian dari gaya hidup glamor. Iklan atau unggahan yang memperlihatkan selebriti atau influencer menikmati minuman beralkohol memberikan kesan bahwa konsumsi alkohol adalah hal yang normal, bahkan "keren.
"Sayangnya, banyak dari konten ini tidak menyertakan edukasi mengenai dampak negatif konsumsi alkohol, seperti risiko kesehatan fisik, mental, dan sosial. Generasi Z, yang notabene masih dalam tahap eksplorasi jati diri, mudah terpengaruh oleh tren ini tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
Selain media sosial, lingkungan pergaulan juga menjadi faktor penting. Banyak anak muda yang merasa harus mengikuti teman-temannya agar diterima dalam suatu kelompok. Dalam budaya urban, mengonsumsi alkohol sering dianggap sebagai bagian dari "ritual" pergaulan. Tekanan dari teman sebaya ini dapat mendorong individu mencoba alkohol tanpa memahami risiko jangka panjangnya.
Meskipun alkohol legal untuk orang dewasa, memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, gangguan jantung, hingga risiko kecanduan Pada usia muda, ketika tubuh dan otak masih berkembang, konsumsi alkohol dapat merusak fungsi otak, mengurangi daya ingat, dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan serta dalam jangka panjang kebiasaan ini bisa memicu ketergantungan dan penyakit seperti liver.
Tak hanya itu, konsumsi alkohol juga kerap dikaitkan dengan perilaku impulsif, kecelakaan, dan konflik sosial. Ironisnya, banyak Generasi Z yang mengabaikan bahaya ini karena fokus mereka lebih pada sensasi sesaat dan kepuasan instan. Untuk mengatasi fenomena ini, diperlukan pendekatan yang holistik. Pemerintah, sekolah, keluarga, dan komunitas harus berkolaborasi untuk memberikan edukasi yang tepat tentang bahaya alkohol. Kampanye yang kreatif dan relevan dengan gaya hidup Generasi Z bisa menjadi solusi efektif.
Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat tanpa stigma. Generasi Z perlu diajak memahami bahwa kebebasan sejati bukan tentang mengikuti tren, melainkan membuat pilihan yang bijaksana untuk diri sendiri. Maraknya minuman beralkohol di kalangan Generasi Z bukan hanya persoalan gaya hidup, tetapi juga cerminan dari tantangan sosial yang lebih besar. Oleh karena itu, setiap pihak perlu berperan aktif dalam membangun kesadaran generasi muda untuk memilih jalan yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Generasi Z adalah masa depan bangsa, dan menjaga mereka dari jerat alkohol adalah investasi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.***