HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Industri Farmasi: Mesin Uang atau Pelayan Kesehatan?

Naura Dinada Salsabila Semester: 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Industri Farmasi a...

Naura Dinada Salsabila Semester: 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang


Lentera24.com - Industri Farmasi adalah badan usaha untuk membuat, mengolah, mengembangkan, meneliti, dan mendistribusikan obat. Sektor ini sangat menguntungkan untuk kalangan pebisnis karena permintaan yang konsisten, margin keuntungan yang tinggi, serta inovasi yang terus berkembang. Dalam skala global sendiri, industri farmasi mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan dua dekade terakhir. Pada tahun 2023, pendapatan farmasi di seluruh dunia mencapai 1,6 triliun dolar AS.

Sesuai dengan INPRES No. 6 Tahun 2016 tentang percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan maka kemandirian industri farmasi dan alat kesehatan nasional itu sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan nasional, meningkatkan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri dan ekspor, mempercepat kemandirian dan pengembangan produksi bahan baku obat dan alat kesehatan dan mendorong penguasaan teknologi dan inovasi dalam bidang farmasi dan alat kesehatan, sehingga industri farmasi dan alat-alat kesehatan juga memiliki potensi pasar yang besar. 

Kebutuhan akan obat-obatan dan alat kesehatan di indonesia selalu meningkat, namun tidak selaras dengan jumlah produsen bahan obat dalam negeri sehingga mengharuskan para produsen farmasi import bahan dari luar yang harganya tidak murah. Sehingga timbul pertanyaan dalam diri saya bagaimana cara menyeimbangkan antara kepentingan komersial dan kepentingan kesehatan masyarakat? Di satu sisi, perusahaan farmasi perlu menghasilkan keuntungan untuk dapat terus berinovasi. Di sisi lain, harga obat yang terlalu tinggi dapat membuat obat-obatan menjadi tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Dalam hal ini diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri farmasi, dan masyarakat.

Pemerintah dapat berperan dengan menetapkan harga obat, memberikan insentif untuk pengembangan obat-obatan untuk penyakit langka, atau meningkatkan akses masyarakat terhadap obat-obatan generik, mempermudah asuransi kesehatan agar meringankan beban biaya obat bagi pasien. 

Selain itu, mempermudah regulasi dalam sektor kesehatan juga memfasilitasi produksi bahan baku obat dalam negeri dan dapat berperan masyarakat dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas industri farmasi dengan menuntut informasi yang lebih lengkap tentang harga obat, efek samping, dan proses pengembangan obat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Industri farmasi adalah entitas yang kompleks dengan peran ganda. Di satu sisi, industri ini adalah mesin ekonomi yang penting. Di sisi lain, industri farmasi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk menyediakan obat-obatan yang aman dan terjangkau bagi masyarakat.

Untuk menjawab pertanyaan utama, apakah industri farmasi adalah mesin uang atau pelayan kesehatan, jawabannya adalah keduanya. Industri farmasi beroperasi dalam sistem ekonomi yang kompetitif, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. ***