Oleh: Siti Ruqoyyah Mahasiswa S1 Farmasi, Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Saat ini, harga obat telah menjadi salah satu ...
Lentera24.com - Saat ini, harga obat telah menjadi salah satu isu utama dalam sistem kesehatan global. Kesehatan, yang seharusnya menjadi hak dasar setiap individu, semakin dipandang sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan. Harga obat yang terus meningkat, baik obat generik maupun obat paten, semakin membebani pasien, terutama mereka yang tergolong dalam lapisan ekonomi menengah ke bawah. Bagi sebagian orang, harga obat yang tinggi mengancam akses mereka terhadap pengobatan yang sangat dibutuhkan, sementara bagi perusahaan farmasi, laba menjadi prioritas utama.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah ketidakseimbangan antara inovasi obat yang mahal dengan kemampuan pasien untuk mengaksesnya. Obat-obat terbaru yang menawarkan harapan penyembuhan sering kali dibanderol dengan harga yang tidak terjangkau oleh banyak kalangan, meskipun seringkali dibiayai oleh asuransi atau sistem kesehatan publik. Sebagai contoh, obat-obatan untuk penyakit kanker atau penyakit langka, yang sering kali sangat efektif, menjadi sangat mahal, meninggalkan banyak pasien dengan pilihan yang terbatas antara melanjutkan pengobatan atau menanggung beban keuangan yang besar.
Di sisi lain, farmasi yang terus berinovasi juga memerlukan keuntungan untuk mendanai riset dan pengembangan obat baru. Namun, apa yang terjadi ketika harga obat tidak sebanding dengan kemampuan pasien atau sistem kesehatan? Ada baiknya kita mempertanyakan sejauh mana sistem kesehatan kita telah mengabaikan hak dasar pasien untuk memperoleh perawatan yang layak. Kesehatan harus tetap menjadi hak setiap orang, dan bukan hanya barang dagangan yang dipengaruhi oleh hukum pasar.
Untuk itu, regulasi yang lebih ketat terhadap harga obat sangat diperlukan. Pemerintah harus berperan aktif dalam memastikan harga obat yang adil, terjangkau, dan transparan, serta memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Di samping itu, pendidikan tentang hak pasien juga penting agar masyarakat sadar akan hak mereka untuk mendapatkan perawatan yang wajar tanpa dibebani oleh harga obat yang tak terjangkau.
Dalam konteks ini, penting untuk menyadari bahwa harga obat yang tinggi dan akses terbatas pada pengobatan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan harapan pasien. Oleh karena itu, sistem kesehatan harus menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial, memastikan bahwa akses terhadap pengobatan berkualitas bukan hanya untuk yang mampu, tetapi untuk setiap individu, terlepas dari status ekonomi mereka.***