HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Era Baru Pendidikan di bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto: Menghadapi Tantangan dan Harapan Generasi Muda

Adinda Anastasya Mahasiswi Semester 1  Fakultas Ekonomi  Universitas Tidar Lentera24.com - Pada 20 Oktober 2024, Indonesia mulai memasuki er...

Adinda Anastasya Mahasiswi Semester 1 
Fakultas Ekonomi  Universitas Tidar

Lentera24.com - Pada 20 Oktober 2024, Indonesia mulai memasuki era baru dengan dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia. Harapan besar disematkan kepada presiden baru ini, khususnya dalam membawa perubahan pada sektor pendidikan. Bagi generasi muda, pendidikan bukan hanya tentang apa yang mereka ketahui, tetapi juga tentang siapa mereka dan bagaimana mereka akan menghadapi dunia di masa mendatang. Era kepemimpinan yang baru, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan, terutama dalam bidang pendidikan. Perubahan ini terkait pada pembaruan pendidikan yang revolusioner, signifikan, dan up-to-date. Dimana hal ini dapat menentukan keberhasilan masa depan bangsa Indonesia menghadapi persaingan global yang kompetitif.

Generasi muda berpendapat bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas pendidikan berkualitas, dan akses pendidikan yang merata menjadi kunci untuk mewujudkannya. Hal inilah yang seharusnya dijadikan prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan adanya pergantian kepemimpinan ke tangan Prabowo Subianto, diharapkan dapat lebih menaruh perhatian pada masalah ini. Seluruh warga negara di penjuru negeri ini, harus mendapatkan hak yang sama dengan warga negara lainnya. Walaupun kenyataan yang terjadi pada saat ini, pembangunan hanya difokuskan di wilayah perkotaan saja. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara wilayah pedesaan dengan wilayah perkotaan, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial.

Kualitas pendidikan di Indonesia masih memerlukan perbaikan yang signifikan. Peningkatan akses informasi dan komunikasi dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini. Hal tersebut dapat direalisasikan ke dalam kurikulum pembelajar di sekolah. Generasi muda menginginkan pembelajaran yang dapat langsung diaplikasikan di dunia kerja. Sehingga mereka memiliki pengalaman belajar yang lebih responsif dan signifikan melalui pembelajaran berbasis teknologi dengan menggabungkan teori dan praktik di dalamnya. Teknologi memungkinkan pengalaman belajar yang interaktif, seperti simulasi bisnis, game edukasi, dan virtual reality. Manfaat yang dapat mereka rasakan yaitu simulasi situasi kerja nyata, mengajarkan siswa bagaimana menghadapi tantangan, memecahkan masalah, dan berkolaborasi dengan anggota tim. Selain itu, pembelajaran berbasis teknologi mendorong siswa untuk berpikir kreatif, mencari solusi baru, dan menggabungkan ide-ide inovatif.

Komponen utama dalam menciptakan mutu pendidikan yang unggul yaitu peran tenaga pendidik yang kompeten dan penuh dedikasi. Maka, diperlukan adanya pembekalan dan pengembangan keterampilan bagi para tenaga pendidik. Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu pelatihan berkelanjutan, insentif yang wajar, dan sistem evaluasi kinerja yang jelas. Oleh karena itu, kementerian yang bertugas dapat memfasilitasi sehingga para pendidik di Indonesia dapat memiliki kompetensi yang memadai dan berdedikasi tinggi dalam proses belajar mengajar. Tujuannya, agar mereka dapat memberikan bimbingan dan motivasi kepada para anak didiknya untuk mencapai potensi terbaik dari yang mereka miliki.

Para generasi muda percaya bahwa pendidikan di Indonesia dapat berkembang menjadi jauh lebih baik lagi dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Dukungan dari pemimpin yang tanggap dan visioner diharapkan dapat mendorong generasi muda menjadi generasi berprestasi, kreatif, dan siap menghadapi persaingan global. Mari kita bersama-sama, bersatu dan berkolaborasi untuk mewujudkan visi pendidikan yang gemilang. Di tangan generasi muda yang terdidik dan berkarakter kuat, masa depan Indonesia akan menjadi lebih cemerlang, membawa bangsa Indonesia menuju era keemasan. ***