HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Efektivitas Tim Kerja dalam Menghadapi Era Digital Berlandaskan Semangat Tut Wuri Handayani

Anisa Permata Hastiti_mahasiswa Pasca Sarjana MM FE UST Lentera24.com - Prinsip Tut Wuri Handayani, yang berarti "di belakang memberik...

Anisa Permata Hastiti_mahasiswa Pasca Sarjana MM FE UST


Lentera24.com - Prinsip Tut Wuri Handayani, yang berarti "di belakang memberikan dorongan," merupakan filosofi yang sangat relevan dalam konteks kepemimpinan dan efektivitas tim kerja, khususnya di era digital yang dinamis (Garro-abarca et al., 2021). Filosofi ini, yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara, menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk memberikan dukungan, motivasi, dan dorongan kepada timnya agar mereka dapat berkembang dan menghadapi tantangan secara mandiri (Kurniawan et al., 2024). Dalam dunia yang terus berubah akibat perkembangan teknologi, penerapan prinsip ini dapat membantu organisasi dan tim kerja untuk tetap relevan dan adaptif.

Konteks kepemimpinan modern, Tut Wuri Handayani menggambarkan peran seorang pemimpin yang tidak hanya memimpin dari depan tetapi juga berada di belakang untuk mendukung dan mendorong anggotanya. Hal ini sejalan dengan gaya kepemimpinan transformasional, di mana pemimpin berperan sebagai inspirator dan fasilitator perubahan, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi dan kolaborasi. Pemimpin yang menerapkan prinsip ini akan membantu anggota tim merasa lebih percaya diri, mengambil inisiatif, dan menyelesaikan tugas mereka dengan cara-cara kreatif dan inovatif (Weber et al., 2022).

Efektivitas tim kerja di era digital tidak hanya bergantung pada kemampuan mereka untuk mencapai tujuan secara efisien, tetapi juga pada kapasitas mereka untuk beradaptasi terhadap teknologi dan lingkungan kerja yang terus berubah (Coronado-Maldonado & Benítez-Márquez, 2023). Dalam hal ini, Tut Wuri Handayani diimplementasikan melalui dukungan pemimpin dalam mengembangkan kompetensi digital anggota tim. Pelatihan yang relevan menjadi bentuk nyata dari dorongan ini, memungkinkan anggota tim untuk menguasai penggunaan alat-alat kolaborasi, pengelolaan data digital, serta komunikasi yang efektif di lingkungan virtual. Dengan cara ini, pemimpin membantu anggotanya untuk bekerja secara mandiri, namun tetap terarah dan selaras dengan tujuan organisasi.

Selain itu, penerapan prinsip Tut Wuri Handayani terlihat pada budaya organisasi yang mendukung inovasi dan adaptasi terhadap teknologi. Organisasi yang menerapkan nilai ini biasanya memiliki lingkungan kerja yang fleksibel dan terbuka, di mana setiap anggota tim merasa didukung untuk mengembangkan ide-ide baru dan bereksperimen dengan pendekatan yang berbeda. Budaya seperti ini memungkinkan tim untuk menghadapi perubahan dengan sikap positif, sementara organisasi yang tidak fleksibel cenderung menghadapi kesulitan dalam memotivasi anggotanya di tengah dinamika era digital.

Dalam tim virtual, di mana anggota bekerja dari berbagai lokasi dan latar belakang, Tut Wuri Handayani menjadi prinsip yang membantu menciptakan hubungan kerja yang saling percaya. Pemimpin yang mengaplikasikan filosofi ini memastikan bahwa setiap anggota tim merasa didukung dan diberdayakan untuk memberikan kontribusi terbaik mereka, meskipun jarak fisik memisahkan mereka. Penggunaan alat kolaborasi digital seperti Microsoft Teams, Zoom, atau Slack menjadi kunci untuk memastikan komunikasi tetap efektif, peran dalam tim terdefinisi dengan jelas, dan konflik dapat diminimalkan. Dengan demikian, prinsip ini memberikan dasar yang kuat untuk membangun tim yang solid di tengah lingkungan kerja virtual.

Lebih jauh lagi, Tut Wuri Handayani juga menjadi panduan dalam menentukan strategi untuk meningkatkan efektivitas tim kerja. Salah satu langkah penting adalah memperkuat kepemimpinan digital. Pemimpin yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi serta kemampuan untuk memotivasi tim dalam beradaptasi terhadap perubahan akan lebih mampu menciptakan lingkungan kerja yang produktif (Airyq et al., 2023). Selain itu, pengembangan keterampilan komunikasi yang baik, baik secara verbal maupun non-verbal, menjadi elemen penting untuk memastikan tidak terjadi miskomunikasi yang dapat menghambat kolaborasi.

Organisasi yang menerapkan prinsip Tut Wuri Handayani juga perlu memastikan bahwa teknologi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan tim kerja. Penggunaan alat digital yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga membangun kepercayaan antaranggota tim, terutama dalam tim yang bekerja secara virtual. Dengan memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki akses dan pemahaman yang baik terhadap teknologi tersebut, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi produktif dan inovasi.

Pada akhirnya, prinsip Tut Wuri Handayani memiliki relevansi besar dalam mengatasi tantangan era digital, terutama dalam konteks kepemimpinan dan efektivitas tim kerja (Schiuma et al., 2024). Filosofi ini menekankan pentingnya memberikan dukungan kepada anggota tim sehingga mereka dapat berkembang secara mandiri dan mencapai tujuan bersama. Dengan komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang fleksibel, dan budaya organisasi yang mendukung, organisasi dapat memastikan bahwa tim kerja mereka mampu menghadapi perubahan teknologi dan dinamika pasar dengan percaya diri. Implementasi strategi seperti pelatihan digital, penguatan kepemimpinan, dan penggunaan teknologi yang tepat akan membantu organisasi untuk tetap kompetitif di tengah perubahan yang cepat.***


Reference 

Airyq, I. M., Hubeis, A. V. S., & Sukmawati, A. (2023). Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 9(1), 285–295. https://doi.org/10.17358/jabm.9.1.285

Coronado-Maldonado, I., & Benítez-Márquez, M.-D. (2023). Emotional intelligence, leadership, and work teams: A hybrid literature review. Heliyon, 9(10), e20356. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e20356

Garro-abarca, V., Palos-sanchez, P., Aguayo-camacho, M., & Palos-sanchez, P. (2021). Virtual Teams in Times of Pandemic : Factors That Influence Performance. 12(February), 1–14. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.624637

Kurniawan, I. S., Wahidah, U., Nisa, A. F., & Purnamarini, T. R. (2024). Pemberdayaan Masyarakat melalui Penerapan Tut Wuri Handayani pada Pemimpin Organisasi di Indonesia dan Malaysia Community Empowerment through the Application of Tut Wuri Handayani to Organizational Leaders in Indonesia and Malaysia. 4(2), 212–218.

Schiuma, G., Santarsiero, F., Carlucci, D., & Jarrar, Y. (2024). Transformative leadership competencies for organizational digital transformation. Business Horizons, 67(4), 425–437. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.bushor.2024.04.004

Weber, E., Krehl, E.-H., & Büttgen, M. (2022). The Digital Transformation Leadership Framework: Conceptual and Empirical Insights into Leadership Roles in Technology-Driven Business Environments. Journal of Leadership Studies, 16(1), 6–22. https://doi.org/https://doi.org/10.1002/jls.21810