Nur Rohiimah Mahasiswa Semester 1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Islam UINSA Lentera24.com - Memasuki era globalisasi dan digitalisasi i...
Lentera24.com - Memasuki era globalisasi dan digitalisasi ini Indonesia berada di tengah – tengah periode bonus demografis yang mana memiliki potensi yang sangat besar. Kondisi bonus demografis yakni dimana jumlah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) lebih banyak daripada jumlah usia non-produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun). Di dalam era pasar bebas global ini muncul banyaknya persaingan – persaingan ketat dan peluang yang terus meningkat yang harus dialami oleh Indonesia. Maka dengan itu negara harus memanfaatkan adanya periode bonus demografis ini dengan strategi – strategi yang tepat serta memahami bagaimana bonus demografis ini dapat dioptimalkan untuk mendorong berkembangnya ekonomi.
Bonus Demografis Menjadi Peluang atau Tantangan?
Bonus demografis merupakan fenomena dimana usia produktif (15 – 64 tahun ) lebih banyak daripada usia non-produktif ( kurang dar 15 dan di atas 64 tahun) maka jika di kelola dengan baik bonus demografis akan menjadi peluang besar bagi Indonesia, namun begitu juga sebaliknya jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi peluang besar bagi negara. Mengapa bisa menjadi peluang besar karena pada saat angka rasio ketergantungan rendah maka kondisi penduduk usia produktif hanya menanggung sedikit penduduk usia non-produktif.
Bonus demografis akan menjadi tantangan besar jika tidak dikelola dengan baik, seperti adanya kesenjangan pendidikan yang dialami oleh usia produktif, tidak semua usia produktif memiliki pendidikan yang berkualitas, serta minimnya lapangan kerja yang membuat banyak pengangguran. Adanya ketimpangan gender juga merupakan salah satu tantangan yang dialami dimana lelaki lebih banyak peluang untuk masuk dunia lapang sedangkan wanita perlu banyak perbandingan, serta adanya batas usia pada lapangan – lapangan kerja membuat sulitnya memasuki pekerjaan dimana seseorang diperlukan pendidikan tinggi namun batas usia untuk masuk lapangan kerja sangat rendah.
Revolusi Pendidikan untuk Tenaga Kerja Berkualitas
Pendidikan menjadi salah satu solusi utama untuk mendirikan tenaga kerja berkualitas yang siap bersaing mengahadapi era globalisasi dan digitalisasi. Dengan adanya revolusi pendidikan kini dapat memastikan bahwa sistem pendidikan mampu melawan perkembangan zaman yang memiliki begitu banyak tantangan yang harus dialami, serta juga mampu menjadikan seseorang yang bukan hanya mengetahui ilmu pengetahuan akan tetapi juga menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan yang sangat relevan dengan kebutuhan industri. Namun, untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas revolusi pendidikan mempunyai beberapa strategi diantaranya adalah:
Kurikulum yang berbasis keterampilan dan teknologi
Di era yang serba digital dan perubahannya yang begitu sangat cepat akibat perkembangan teknologi dan dinamika pasar kerja, maka pendidikan memerlukan adaptasi agar tetap relevan. Dengan adanya kurikulum yang berbasis keterampilan dan teknologi kini merupakan solusi untuk memberikan pengetahuan teknologi yang luas serta memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Adaptasi di era perkembangan teknologi bisa dengan cara memanfaatkan teknologi – teknologi yang muncul di era saat ini seperti marak munculnya artificial intelligence (AI) akan tetapi kita juga tidak boleh ketergantungan pada teknologi – teknologi tersebut.
Merancang kurikulum memiliki keterampilan yang mudah diaplikasikan pada dunia kerja. Memberikan metode pembelajaran praktik atau proyek – proyek seperti yang sudah diterapkan oleh kurikulum merdeka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mengadakan pembelajaran gabungan dengan tujuan agar siswa dapat bekerjasama antar tim, serta dapat memecahkan masalah dengan kritis dan kreatif. Melakukan pembelajaran dalam kelas dengan memanfaatkan teknologi mungkin bisa membuat suasana kelas lebih aktif, kreatif, dan lebih menarik agar siswa semakin rajin dalam melakukan pembelajaran.
Mengkolaborasi antara dunia Pendidikan dengan dunia Industri
Kolaborasi dunia pendidikan dan industri juga merupakan kunci sukses untuk SDM unggul. Dengan adanya pendidikan berbasis kolaborasi dengan industri kini dapat menambah pengalaman dan wawasan besar bagi siswa. Mengadakan kegiatan kunjungan terhadap perusahan – perusahan industri agar menambah wawasan yang menarik tentang dunia industri dan juga mengadakan pembelajaran metode magang atau bisa juga PPL agar siswa tidak merasakan asing saat bekerja, dan memberikan peluang besar untuk memasuki industri atau perusahaan – perusahaan ketika ia sudah lulus karena sudah memiliki skill sejak dini.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengoptimalkan Bonus Demografis
Menuju Indonesia maju dan makmur dalam mengoptimalkan bonus demografis pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting begitu juga kerja sama mereka yang sangat dibutuhkan oleh negara. Kedudukan pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakatnya memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, menyediakan akses – akses pendidikan serta lapangan kerja yang cukup bagi masyarakat, bukan hanya akses pendidikan dan lapangan kerja kini pemerintah perlu menyediakan akses kesehatan.
Selain itu, agar bisa membuka peluang ekonomi baru dan mendukung distribusi barang dan jasa pemerintah bisa memberikan fasilitas seperti konektivitas digital, dan juga fasilitas fisik seperti jalan, pelabuhan, dan jembatan. Pemerintah juga harus memperhatikan kesetaraan gender terhadap perempuan baik terkait pendidikan dan keterampilan maupun akses lapangan kerja. Program pemberdayaan perempuan sangat penting karena perempuan juga mempunyai hak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
Masyarakat memiliki peran penting untuk melaksanakan akses – akses yang telah disediakan oleh pemerintah. Menyadari bahwa pentingnya pendidikan, orang tua harus mendorong anak – anaknya daan memotivasi agar terus giat belajar. Selain itu, masyarakat juga harus berperan aktif untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang aktif Ini termasuk memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah serta mempromosikan inisiatif kewirausahaan sosial. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mendorong inovasi yang menguntungkan perekonomian lokal.***