HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Seni Bicara Yang Menghargai Perasaan

Identitas buku Judul buku                        : Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati Nama penulis.                  : Oh Su Hyang  Ident...


Identitas buku

Judul buku                        : Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati
Nama penulis.                  : Oh Su Hyang 
Identitas penerbit.           : Jakarta, Bhuana Ilmu Populer 
Tahun terbit.                     : 2022
Tebal buku/jumlah buku: 22 cm/218
Jenis kertas.                       : bookpaper
ISBN.                                   : 9786230407918
Harga buku.                      : Rp.25.000

Oleh: Hesti Mustika Aulia

Lentera24.com - Banyak buku mengenai komunikasi telah diterbitkan, dengan beragam isi yang mencakup teori hingga praktik. Namun, sebagian besar buku tersebut masih mengesampingkan satu aspek penting, yaitu masalah kesalahpahaman. Oh Su Hyang, seorang pakar komunikasi dari Korea Selatan, telah menulis banyak buku, termasuk tiga yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan perhatian besar yang ia berikan terhadap bidang komunikasi.

Buku Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati terdiri enam bab yang saling berkaitan satu sama lain. Setiap babnya dirancang atau disusun agar pembaca tetap bisa memahami isi buku meskipun tidak membacanya secara berurutan atau membaca dengan cara membaca beberapa kata. Berikut merupakan penjelasan dari isi setiap bab:

Bab 1

Kesalahpahaman 

Bab ini membahas penyebab kesalahpahaman yang dapat timbul akibat pengucapan yang kurang tepat bagi pembaca, penggunaan bahasa atau kosakata yang tidak akurat, nada suara yang tidak sesuai, hingga faktor psikologis. Kesalahpahaman juga sering terjadi di saat berbicara dengan seseorang yang memiliki citra baik dan memiliki cara berkomunikasi dengan baik. Meski tampaknya berbeda, salah paham dan salah sangka pada dasarnya sama karena keduanya berakar pada kegagalan dalam memahami. Salah paham berkaitan dengan kesalahan persepsi, sedangkan salah sangka berhubungan dengan kesalahan dalam berpikir masing-masing pribadi seseorang.

Bab 2

Cara Menghindari Kesalahpahaman 

Kesalahan berbicara adalah hal yang sering terjadi dalam berkomunikasi pribadi maupun publik, baik dalam keseharian maupun di lingkungan kerja ataupun dalam lingkungan bermasyarakat. Jika terjadi, penting untuk mengakui dan meminta maaf agar kesalahpahaman tidak berlanjut dan dampaknya dapat diminimalkan. Bab ini juga menyinggung penggunaan bahasa gaul yang digunakan secara berlebihan. Meskipun bahasa gaul dapat diterima dalam percakapan santai, penggunaannya perlu dibatasi agar tidak menyinggung lawan bicara, kecuali dalam konteks tertentu seperti menghibur audiens dalam kuliah.

Bab 3

Apa yang Saya Katakan Mencerminkan Keadaan Hati Saya

Kerendahan hati merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi yang berperan untuk menciptakan interaksi yang harmonis dan saling menghargai. Sikap rendah hati memungkinkan seseorang untuk terbuka terhadap pendapat orang lain, mengakui keterbatasan diri, dan menerima kritik dengan bijak. Namun, apabila kerendahan hati ini diterapkan secara berlebihan, dampaknya dapat menjadi kontraproduktif. 

Sikap yang terlalu merendahkan diri atau bahkan menafikan potensi dan kemampuan yang dimiliki dapat menyebabkan ketidakpercayaan diri yang ekstrem. Hal ini seringkali membuat individu enggan untuk menyampaikan pendapat, ide, atau pandangan mereka kepada orang lain. Akibatnya, komunikasi menjadi terhambat karena kontribusi yang seharusnya diberikan tidak muncul ke permukaan. 

Lebih jauh lagi, sikap seperti ini dapat menimbulkan penolakan dari orang lain, karena mereka mungkin menganggap kurangnya keyakinan pada diri sendiri sebagai bentuk ketidaksiapan atau ketidakseriusan. Dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi menghalangi terciptanya komunikasi yang efektif dan mengurangi kualitas interaksi antarindividu. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk menemukan keseimbangan antara kerendahan hati dan rasa percaya diri dalam berkomunikasi, agar dapat menciptakan hubungan yang produktif dan saling mendukung.

Bab 4

Memberikan Kesan Baik di Pikiran Orang Lain 

Bab ini mengajarkan cara menciptakan kesan positif, salah satunya dengan memberikan label positif kepada orang lain daripada label negatif. Prasangka buruk sebaiknya dihindari karena dapat merusak komunikasi. Dalam psikologi, fenomena ini dikenal sebagai "efek pelabelan," di mana perilaku seseorang dipengaruhi oleh cara pandang positif terhadapnya.

Bab 5

Ketika Percakapan Berubah, Hubungan pun Berubah

Bab ini membahas pentingnya menjaga emosi dalam berkomunikasi. Jangan menjadikan orang lain sebagai tempat melampiaskan emosi. Kritik harus disampaikan sesuai dengan situasi. Di lingkungan kerja yang penuh tekanan, teguran keras seringkali tidak efektif, sedangkan dalam suasana santai, kritik yang membangun bisa mendorong perbaikan.

Bab 6

Hubungan yang Baik Memerlukan Rasa Pengertian 

Bab terakhir dari pembahasan ini secara khusus memberikan penekanan yang mendalam pada pentingnya menjauhi sikap menghakimi dalam setiap bentuk interaksi atau komunikasi. Sikap menghakimi, yang cenderung didasarkan pada prasangka atau penilaian subjektif tanpa mempertimbangkan sudut pandang orang lain, memiliki potensi besar untuk memicu konflik atau perpecahan. Ketika seseorang terlalu cepat menghakimi, hubungan yang seharusnya didasari oleh saling pengertian dan empati dapat terganggu, bahkan rusak. Sebagai gantinya, penyampaian kritik hendaknya dilakukan dengan cara yang rasional, yakni berdasarkan argumen yang logis dan bukti yang mendukung. 

Pendekatan ini memungkinkan kritik menjadi alat untuk mendorong perbaikan atau pengembangan tanpa menimbulkan rasa sakit hati atau menyinggung perasaan lawan bicara. Dengan mengutamakan komunikasi yang penuh kesantunan dan empati, kritik yang disampaikan secara bijaksana tidak hanya diterima dengan lebih baik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh bersama melalui pemahaman dan penghargaan terhadap perspektif masing-masing pihak.

Buku ini memberikan panduan praktis untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dengan menekankan pentingnya pengertian, empati, dan strategi komunikasi yang tepat dalam berbagai situasi.

Kelemahan dan Kelebihan 

Dari segi tampilan, buku ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah hasil cetakan yang kurang rapi, di mana beberapa halaman terpotong sehingga pembaca tidak dapat mengetahui nomor halamannya. Selain itu, beberapa penjelasan dan contoh dalam bagian tersebut menggunakan bahasa Korea, yang mungkin sulit dipahami oleh beberapa pembaca. untuk memahaminya. Namun, kelebihan buku ini terletak pada penyajian setiap sub-bab yang ditulis secara ringkas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isinya tanpa merasa kebingungan.

Penutup

Buku Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati merupakan panduan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan komunikasi. Buku ini memadukan teori, tips ilmiah, dan contoh percakapan sehari-hari yang mengajak pembaca untuk introspeksi dan memperbaiki cara berkomunikasi mereka. Dengan pendekatan ini, buku tersebut membantu menciptakan interaksi yang lebih efektif dan penuh pengertian. Menurut saya, buku ini sangat layak ataupun bagus untuk direkomendasikan kepada kalangan siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasinya. Terima kasih. ***