HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

UKM Karate Gelar PPK Ormawa dengan Tema Kampung Cocos berbasis Zero Waste: Potensi Ekspor dari Desa Amadanom

Lentera24.com | MALANG  – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan pemberdayaan masya...


Lentera24.com | MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Kali ini, melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate, UMM menggelar Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa dengan tema yang sangat menarik, yaitu "Pemanfaatan Kelapa Non-Ekonomis Sebagai Manifestasi Kampung Cocos Berbasis Zero Waste Menjadi Produk Potensi Ekspor Di Desa Amadanom Kabupaten Malang", beberapa waktu lalu 

Tema ini mengintegrasikan dua aspek penting: pengembangan kepemimpinan mahasiswa dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan fokus pada pemanfaatan kelapa non-ekonomis, acara ini bertujuan untuk mendukung inisiatif zero waste dengan mengedukasi para kelompok sasaran untuk mengurangi limbah dengan memanfaatkan setiap bagian dari kelapa mulai dari daging kelapa hingga sabut kelapa. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Amadanom ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan limbah kelapa non-ekonomis, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Dengan mengusung konsep "Kampung Cocos berbasis Zero Waste", UKM Karate UMM mengajak masyarakat khususnya Kelompok tani untuk melihat potensi besar dari limbah kelapa yang selama ini seringkali terbuang percuma. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Amadanom ini dihadiri oleh banyak lapisan masyarakat, diantaranya perangkat desa, kelompok tani, masyarakat setempat, dosen pendamping, dan juga tim pelaksana.

Dalam sambutannya, Muhammad Shiddiq Prabowo menjelaskan bahwa limbah kelapa non-ekonomis seperti sabut kelapa dan tempurung kelapa memiliki potensi yang sangat besar untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah. "Dengan kreativitas dan teknologi yang tepat, limbah kelapa dapat diubah menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual tinggi, bahkan berpotensi untuk diekspor," ujarnya.


Selama kegiatan PPK, mahasiswa UKM Karate UMM bersama masyarakat Desa Amadanom melakukan berbagai kegiatan, antara lain:

Sosialisasi: Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah kelapa secara berkelanjutan dan potensi ekonomi yang terkandung di dalamnya.

Pelatihan: Melaksanakan pelatihan pembuatan produk olahan dari limbah kelapa, seperti cocopeat, cocofiber, briket, , dan kopra.

Pendampingan: Memberikan pendampingan kepada kelompok masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis limbah kelapa.

Havidz Ageng Prakoso, S.IP., M.A. selaku dosen pembimbing pada kegiatan ini berharap kegiatan PPK ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Amadanom. "Kami ingin Desa Amadanom menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan. Selain itu, kami juga berharap produk-produk olahan dari limbah kelapa dapat menembus pasar internasional," ungkapnya.

Kegiatan PPK ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, masyarakat setempat, dan berbagai lembaga terkait. 

Bapak Wasis menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa UMM. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga kerjasama kita dapat terus berlanjut," ujarnya.


Dengan diluncurkannya PPK Ormawa UKM Karate UMM di Desa Amadanom, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa dan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang secara optimal dan berkelanjutan, membuka peluang ekonomi baru bagi desa melalui produk-produk berbasis kelapa yang berpotensi menjadi barang ekspor, menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan penerapan prinsip zero waste di tingkat lokal, dan memperkuat keterampilan kepemimpinan mahasiswa dan membangun kolaborasi yang produktif antara akademisi, masyarakat, dan sektor bisnis.L24.Red