HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ormawa Sukses Gelar Pelatihan Pembuatan Cocopeat dan Cocofiber

Lentera24.com | MALANG  – Dalam upaya mendukung program pengembangan kampung Cocos berbasis zero waste, UKM Karate dari Universitas Muhammad...


Lentera24.com | MALANG – Dalam upaya mendukung program pengembangan kampung Cocos berbasis zero waste, UKM Karate dari Universitas Muhammadiyah Malang berhasil menggelar pelatihan pembuatan cocopeat dan cocofiber.

Kegiatan yang berlangsung di Rumah ketua kelompok tani ini diikuti  antusiasme yang tinggi oleh mahasiswa, dosen pembimbing, serta kelompok sasaran dari program ini. Kegiatan ini menargetkan kelompok tani unggul berkah sebagai kelompok sasaran yang akan menjalani kegiatan yang berkelanjutan, 12 Agustus 2024

Cocopeat dan cocofiber, merupakan produk olahan dari sabut kelapa yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan sering dimanfaatkan sebagai media tanam organik yang ramah lingkungan. Selain itu, produk ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Cocopeat yang belum diolah mengandung zat tanin yang dapat menghambat penyerapan nutrisi bagi tanaman, sehingga cocopeat yang sudah halus perlu direndam selama kurang lebih 1 minggu dan rutin mengganti air rendaman untuk mengurangi zat tanin yang terdapat pada cocopeat.

Rendahnya zat tanin merupakan salah satu syarat untuk cocopeat yang akan digunakan sebagai media tanam. Cara untuk mengetahui zat tanin yang sudah berkurang pada cocopeat adalah dengan mengecheck Ph cocopeat tersebut dan memastikan cocopeat memiliki Ph normal yakni 7.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Ilmam Zulfahmi.S.P. MS.C. Pemateri yang juga sekaligus dosen program studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang ini memberikan materi yang sangat bermanfaat, mulai dari pengenalan bahan baku, proses pembuatan cocopeat dan cocofiber, hingga teknik pengemasan dan pemasaran produk.

Pelatihan yang dihadiri lebih dari 50% kelompok tani ini melibatkan aktif kelompok sasaran, tim pelaksana dan pemateri pada sesi diskusi. Kelompok sasaran juga diajak untuk melakukan praktik langsung pembuatan cocopeat dan cocofiber. 


Praktik yang diperagakan pada hari pelatihan adalah pengetahuan bagaimana cara memilah sabut kelapa yang dapat diolah, cara penggunaan mesin pencacah cocopeat dan cocofiber, cara merendam cocopeat yang efektif, dan bagaimana cocopeat dan cocopeat dapat dikemas. Pemateri juga menyampaikan terkait target pasar produk dan juga mitra lain yang relevan pada produk yang ditawarkan. 

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan, antara lain:

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan: 

Kelompok sasaran mendapatkan pengetahuan yang mendalam tentang pembuatan cocopeat dan cocofiber, sehingga dapat mengembangkan usaha mandiri.

Membuka Peluang Usaha

Pelatihan ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya bagi kelompok tani yang menjadi kelompok sasaran.

Melestarikan Lingkungan:

Penggunaan cocopeat dan cocofiber sebagai media tanam dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan plastik, sehingga lebih ramah lingkungan.

Bapak Wasis, merupakan ketua kelompok tani Unggul Berkah pada saat pelatihan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyelenggaraan kegiatan ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya mendapatkan banyak ilmu baru dan termotivasi untuk memulai usaha pembuatan cocopeat dan cocofiber,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini sejalan dengan program kampus dalam mendukung pengembangan masyarakat dan kewirausahaan. Shiddiq selaku ketua pelaksana berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.


Universitas Muhammadiyah Malang, berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat. Perguruan tinggi dan tim pelaksana kegiatan berharap setelah diadakan pelatihan ini, kelompok sasaran dapat menjalankan produksi cocopeat dan cocofiber secara mandiri dan menjadi ladang usaha baru yang sustainable. []L24.red