HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kompetensi Profesional Guru dalam Manajemen Kelas

Karya Qonitah Qurotaa’yun Mahasiswi Semester 2 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Madani Lentera24.com - Kompetensi profesional guru adalah kema...


Karya Qonitah Qurotaa’yun Mahasiswi Semester 2 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Madani

Lentera24.com - Kompetensi profesional guru adalah kemampuan keilmuan tentang penguasaan konsep, materi, strategi, dan metode yang akan dilakukan oleh tenaga pendidik dalam menjalankan profesinya sebagai guru.

Sifat atau karakteristik profesional yang harus dijunjung tinggi oleh guru sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudarwan Danim dapat disimpulkan bahwa : "Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan, memiliki pengetahuan spesialisasi, menjadi anggota organisasi profesi, memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau klien, memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable; memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara Mandiri atau self-organization, mementingkan kepentingan orang lain (altruism); memiliki kode etik, memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas, mempunyai sistem upah; budaya profesi; dan melaksanakan pertemuan profesional tahunan".

Kompetensi merupakan hal penting dalam suatu pekerjaan, kompetensi erat berhubungan dengan pekerjaan, termasuk pendidikan, sebab dengan adanya kompetensi yang dimiliki seseorang sehingga dapat melakukan suatu pekerjaan. Hal ini dapat ditemukan pada beberapa ayat dalam Al-Qur'an, antara lain, QS. Al-An'am/6:135 sebagai berikut.

 قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌۚ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ مَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ «١٣٥» 

Katakanlah, "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan".


Memanajemen Kelas yang Efektif

Manajemen kelas adalah proses pengaturan dan pengelolaan berbagai aspek di dalam kelas untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. Manajemen kelas yang baik memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan iklim kondusif bagi perkembangan siswa.

Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, guru perlu memiliki kompetensi profesional yang memadai dalam manajemen kelas, yang mencakup:

1. Kemampuan mengelola perilaku siswa

2. Kemampuan mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif

3. Kemampuan membangun hubungan baik dengan siswa dan orang tua

4. Kemampuan mengatasi masalah yang muncul di kelas

Tujuan manajemen kelas secara kuhusus dibagi menjadi dua yaitu tujuan untuk siswa dan guru :

A. Untuk Peserta Didik

Mendorong peserta didik mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontol diri.

Membantu peserta didik  mengetahui perilaku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami jika teguran guru merupakan sebuah peringatan dan bukan kemarahan.

Membangkitkan rasa tanggung jawab untuk   melibatkan diri dalam tugas dan pada kegiatan yang diadakan.  

Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pada manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.

B. Untuk Guru

Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.

Menyadari kebutuhan peserta didik dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada peserta didik.

Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menggangu.

Memiliki strategi remedial yang lebih memadai yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan masalah perilaku peserta didik yang muncul di dalam kelas.

Maka dapat disimpulkan bahwa agar setiap guru mampu menguasai kelas dengan menggunakan berbagai macam pendekatan dengan menyesuaikan permasalahan yang ada, sehingga tercapai suasana yang kondusif, efektif, dan efesien. 


Strategi yang efektif dalam memanajemen kelas

Strategi adalah penetapan sasaran, pengarahan tindakan, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan. Strategi merupakan faktor paling penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha, yang bergantung pada kemampuan pemimpin dalam merumuskan strategi. Strategi sangat tergantung pada tujuan serta keadaan dan lingkungan yang ada. Strategi merupakan keseluruhan upaya dalam rangka mencapai sasaran dan mengarah pada pengembangan rencana yang ingin dicapai.

Salah satu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah meningkatkan proses pembelajaran serta senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan pengawasan kepada siswa dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hasil yang peneliti dapatkan, strategi-strategi yang dilakukan oleh guru-guru diantaranya adalah sebagai berikut: 

a. Membangun hubungan yang baik dengan siswa: Guru perlu membangun hubungan yang baik dengan siswa untuk menciptakan iklim pembelajaran yang positif. Hal ini melibatkan mendengarkan siswa, memperhatikan kebutuhan mereka, dan menunjukkan empati.

b. Menerapkan aturan dan konsekuensi yang jelas: Penting bagi guru untuk menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas di kelas. Aturan harus dipahami oleh semua siswa, dan konsekuensi yang konsisten harus diterapkan jika aturan dilanggar.

c. Mengelola waktu dengan baik: Pengelolaan waktu yang baik membantu meningkatkan efisiensi pembelajaran dan mengurangi ketidakjelasan. Guru harus memiliki jadwal yang terorganisir dengan baik dan memastikan setiap aktivitas di dalam kelas berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan.

d. Memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi: Guru perlu mendorong komunikasi dan kolaborasi antara siswa di dalam kelas. Ini dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau kegiatan lain yang mendorong siswa berinteraksi dan saling belajar satu sama lain.


Penanganan Konflik Didalam Kelas 

Pada hakikatnya konflik dapat didefinisikan sebagai relasi psikologis yang antagonis, sikap emosional, bermusuhan, perlawanan halus secara tidak langsung hingga perlawanan terbuka. Konflik berkaitan erat dengan suatu motif, tujuan, keinginan, atau harapan dari dua individu atau kelompok tidak dapat berjalan secara bersamaan. Dapat disimpulkan bahwa konflik adalah akibat dari ketidaksepahaman dan ketidaksesuaian baik antar individu ataupun kelompok dalam hal memenuhi tujuan yang berakibat. Disebut dalam sejumlah cara termasuk: perselisihan, benturan kepentingan, kepentingan bersaing atau sekedar masalah.

Faktor-faktor Penyebab Konflik :

1. Komunikasi yang buruk

2. Perbedaan kepribadian

3. Sumber daya yang tidak dibagi sama rata

4. Stress

5. Pelecehan seksual

6. Implikasi konflik pekerjaan terhadap produktivitas dan kelangsungan hidup organisasi

7. Anggota meninggalkan organisasi

8. Penurunan produktivitas

9. Tujuan yang tidak sejalan

10. Perbedaan nilai

11. Ketergantungan

12. Sumber daya yang minim

13. Aturan yang ambigu

14. Masalah komunikasi

Cara penanganan konflik didalam kelas melibatkan beberapa prinsip dan teknik yang berguna untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan produktif. Berikut petunjuk umum yang bisa di gunakan guru untuk mengatasi konflik antar siswa: 

Mendengarkan siswa secara aktif ketika konflik muncul .

Memilih gaya penyelesaian konflik yang paling sesuai dengan situasi dan kebutuhan kelas 

Memfasilitasi dialog terbuka dan mendorong empati di antara para siswa

Ajarkan siswa cara mengekspresikan diri mereka secara efektif 

Mencontohkan perilaku resulusi konflik positif 

Menciptakan lingkangan belajar yang kolaboratif 

Mempersiapkan diri untuk mengatasi intern sebagai guru 

Menyiapkan ruang untuk siswa untuk meredakan emosi dan menerapkan jalan keluar yang efektif untuk menyalurkan perasaan dan emosi mereka 

Merancang sesi umpan balik untuk meninjau strategi yang di usulkan secara kritis 

Guru juga harus memahami dinamika konflik dan memiliki kemampuan emosional, sosial, dan kognitif yang mumpuni. Selain itu, guru harus memastikan bahwa siswa di dampingi bukan untuk di hakimi, namun untuk didengarkan dan dibantu mengatasi permasalahannya.***