HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tantangan Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia

Hafidza Azzaahra Qurrota Aini  dan Rabiatul Aulia Semester 4 (empat) Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta Lenter...


Hafidza Azzaahra Qurrota Aini  dan Rabiatul Aulia
Semester 4 (empat)
Fakultas Tarbiyah
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Lentera24.com - Bahasa Arab adalah bahasa yang telah digunakan selama 100 tahun, sejak zaman Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wasallam. Bahasa Arab digunakan secara aktif oleh sekitar 280 juta pengguna di seluruh dunia, yang sebagian besar berada di Timur Tengah dan Afrika Utara. Khazanah peradaban Islam membutuhkan pembelajaran bahasa Arab yang baik. Bahasa Arab juga menjadi bahasa pertama di 25 negara dan juga menjadi bahasa kedua yang dipelajari sebagai bahasa asing di beberapa negara Muslim, dan juga menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam seminar dan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa. Apalagi bahasa Arab tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama Islam, karena Islam sendiri lahir dan berkembang di negara-negara Arab. Sampai saat ini masyarakat Indonesia menerima konsep dan pandangan Arab karena masyarakat Indonesia menerima Islam. 

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain, dalam buku The Arabic Language mengatakan bahwa bahasa Arab diajarkan lebih dari 150 juta orang sebagai bahasa ibu atau bahasa sehari-hari, dan tidak ada bukti yang mendokumentasikan, bahwa orang Arab adalah Bahasa Arab adalah bahasa tertua dibandingkan dengan bahasa lainnya, tetapi tidak ada yang dapat memastikan bahwa bahasa Arab akan jauh lebih muda dari bahasa lainnya. Bahasa Arab telah menjadi bahasa asing yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia bahkan di sebagian besar negara. Namun, jika dibandingkan dengan bahasa Inggris, bahasa Arab tidak dapat berkembang dengan baik di Indonesia. Secara keseluruhan, ungkapan ini diklaim karena para pendidik bahasa Arab di tingkat mana pun selama ini telah menetapkan media bahasa Arab untuk memahami teks-teks Islam Arab dan belum menggapnya sebagai disiplin ilmu yang perlu dikembangkan melalui studi secara terperinci. Pandangan masyarakat tentang Bahasa Arab selama ini hanya berorientasi pada Nahwu dan Shorof dan seolah-olah itu adalah pandangan yang tidak dapat diubah.

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, kemampuan berbahasa Arab menjadi penting bagi banyak warga Indonesia. Namun, ada beberapa permasalahan yang menghambat perkembangan pendidikan bahasa Arab di Indonesia.

Kurikulum yang Belum Optimal

Salah satu tantangan utama adalah kurikulum pembelajaran bahasa Arab yang belum sepenuhnya optimal. Banyak lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, masih menggunakan kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Materi dan topik pelajaran seringkali tidak relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari.

Kualitas Pengajar yang Bervariasi

Kualitas pengajar bahasa Arab di Indonesia sangat beragam. Banyak pengajar yang tidak memiliki keahlian yang memadai dalam penguasaan bahasa Arab dan metode pengajaran yang efektif, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak menarik dan tidak efektif bagi siswa.

Motivasi Belajar Yang Rendah

Banyak siswa Indonesia tidak termotivasi untuk belajar bahasa Arab. Ini karena beberapa alasan, seperti percaya bahwa bahasa itu sulit dipelajari, tidak ada dukungan lingkungan, dan tidak ada manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Kurangnya Fasilitas Pembelajaran

Salah satu tantangan lainnya adalah tersedianya sarana pembelajaran bahasa Arab yang memadai. Banyak lembaga pendidikan, terutama di daerah terpencil, tidak memiliki sumber daya pendukung seperti buku referensi, media audio-visual, dan laboratorium bahasa.

Minimalnya Inovasi Pembelajaran

Dalam pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, ada sedikit inovasi. Banyak pengajar masih menggunakan pendekatan konvensional, seperti ceramah dan penerjemahan teks, dan belum ada metode pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis teknologi.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kualitas pengajar, peningkatan motivasi belajar siswa, penyediaan fasilitas yang memadai, dan inovasi dalam pembelajaran bahasa Arab merupakan beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik, diharapkan pendidikan bahasa Arab di Indonesia dapat berkembang dengan lebih baik, sehingga mampu menghasilkan generasi muda yang mahir berbahasa Arab dan dapat berkontribusi secara optimal dalam berbagai bidang kehidupan.

(sumber : https://ejournal.staiarrosyid.ac.id/index.php/risda/article/download/90/69)