HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

TANTANGAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB DI INDONESIA

  Oleh: Zulfa Suryani Dewi dan Goziatus Sifa \ Stitmadani Yogyakarta \ pba Lentera24.com - Bahasa Arab adalah bahasa yang telah digunakan se...

 


Oleh: Zulfa Suryani Dewi dan Goziatus Sifa \ Stitmadani Yogyakarta \ pba

Lentera24.com - Bahasa Arab adalah bahasa yang telah digunakan selama 100 tahun, sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Bahasa Arab digunakan secara aktif oleh sekitar 280 juta pengguna di seluruh dunia, yang sebagian besar berada di Timur Tengah dan Afrika Utara, Khazanah peradaban Islam membutuhkan pembelajaran bahasa Arab yang baik, Bahasa Arab juga menjadi bahasa pertama di 25 negara dan juga menjadi bahasa kedua yang dipelajari sebagai bahasa asing di beberapa negara Muslim, dan juga menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam seminar dan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa. Apalagi bahasa Arab tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama Islam, karena Islam sendiri lahir dan berkembang di negara-negara Arab.

Pendidikan bahasa Arab di Indonesia sudah dimulai sejak masuknya Islam pada abad ke-13, pembelajaran bahasa Arab berkembang di lembaga pendidikan Islam seperti pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi Islam sejak kemerdekaan, pendidikan bahasa Arab juga semakin terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional, jalur pembelajaran bahasa Arab juga sudah bermacam-macam seperti pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.

1. Rendahnya Minat dan Motivasi Peserta Didik (Banyak peserta didik memandang bahasa Arab sebagai bahasa yang sulit dan kurang praktis digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta Kurangnya motivasi untuk mempelajari bahasa Arab, terutama di luar lingkungan pesantren atau lingkungan keagamaan).

2. Kualitas dan Kompetensi Pengajar yang Bervariasi (Tidak semua pengajar bahasa Arab memiliki kompetensi dan latar belakang pendidikan yang memadai dan kurangnya pelatihan dan pengembangan profesional bagi pengajar bahasa Arab).

3. Terbatasnya Fasilitas dan Sumber Belajar (Ketersediaan buku teks, media pembelajaran, dan sumber belajar yang bermutu masih terbatas dan minimnya laboratorium bahasa dan fasilitas penunjang pembelajaran bahasa Arab).

4. Kurikulum dan Metode Pembelajaran yang Kurang Efektif (Kurikulum pembelajaran bahasa Arab yang masih bersifat teoritis dan kurang menekankan pada praktik komunikatif serta Metode pembelajaran yang cenderung tradisional, seperti hafalan dan penerjemahan, kurang mendorong kemampuan berbahasa Arab secara aktif).

5. Perbedaan Latar Belakang Peserta Didik (Peserta didik dari berbagai latar belakang pendidikan dan kemampuan awal yang berbeda-beda serta kesulitan dalam menyesuaikan metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam).

6. Minimnya Penggunaan Bahasa Arab dalam Keseharian (Kurangnya praktik penggunaan bahasa Arab di luar lingkungan akademis dan Dominasi penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari).

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya strategis dari pemerintah, pengelola lembaga Pendidikan serta pengajar bahasa Arab, namun  Tantangan internal maupun eksternal pendidikan bahasa Arab harus kita jadikan sebagai peluang yang dapat memberikan prospek yang lebih cerah dan menjanjikan bagi peminat dan penggiat studi bahasa Arab di masa depan.***