HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pengaruh Kepemimpinan Ridwan Kamil, Sang Tokoh Melenial Bumi Pasundan

Oleh: Laely Tri Lestari  Mahasiswa  Semester IV  Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta  Dosen: Dr. Sarwadi, M. Pd. I Lentera24.com ...


Oleh: Laely Tri Lestari Mahasiswa Semester IV 
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta 
Dosen: Dr. Sarwadi, M. Pd. I

Lentera24.com -Sosok Ridwan Kamil atau yang kerap disapa sebagai Kang Emil tentunya sudah tidak asing ditelinga generasi muda zaman ini. Sebelum menggali gaya kepemimpinan beliau dan pengaruhnya selama menjabat sebagai gubernur Jawa Barat, mari simak profile singkat Sang Idola Bumi Pasundan.  Ridwan Kamil yang memiliki nama lengkap Mochamad Ridwan Kamil lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Dr. Atje Misbach Muhjiddin, S.H. dan Tjutju Sukaesih. Ayahnya berprofesi sebagai Doktor sekaligus dosen di fakultas hukum Universitas Padjajaran. Dari latar keluarga yang berpendidikan pun mendorong sosok Ridwan Kamil sebagai anak yang aktif, cerdas dan gemar berimajinasi sedari kecil. Ia tumbuh menjadi anak yang pantang menyerah, kreatif dan pekerja keras.

Latar belakang pendidikan telah beliau tempuh dimulai sejak duduk dibangku sekolah dasar di SDN Banjarsari III Bandung kemudian melanjutkan ke sekolah menengah yaitu SMP Negeri 2 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung. Setamat SMA, beliau pun melanjutkan ke perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung dan tamat pada tahun 1995 dengan gelar Sarjana Teknik di bidang arsitektur. Kemudian ia mengambil gelar magister atau S-2 di Universitas California, Barkeley, Amerika Serikat selama dua tahun dan memperoleh gelar master of urban design pada tahun 1999-2001. Tentunya perjalanan pendidikan beliau tidak lah mudah. Beliau mengandalkan jalur beasiswa selama perkuliahannya dan bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Barkeley untuk menopang biaya kuliah dan biaya hidupnya. Setelah menyelesaikan studinya Ridwan Kamil bekerja sebagai arsitek di berbagai firma atau gabungan beberapa perusahaan yang ada di Amerika Serikat.

Setelah menyelesaikan magisternya di Amerika Serikat, akhirnya beliau kembali ke Indonesia dan menjadi Dosen Tidak Tetap di ITB selama 14 tahun sejak tahun 2002-2016. Hal itu menjadi bukti ketekunannya sebagai akademisi. Selain menjadi Dosen, Ridwan Kamil mendirikan Urbane, sebuah perusahaan tata perkotaan  yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitek dan desain pada tahun 2004 bersama beberapa temannya,  yaitu Achmad D Tardiyana, Reza Nirtjahja dan Irvan W Darwis. Maka dari itu nama Ridwan Kamil dikenal  sebagai arsitektur yang penuh kreasi.

Nama beliau semakin dikenal oleh masyarakat bandung karena karya dan kepeduliannya yang kuat. Bentuk kepeduliaan terhadap kota kelahirannya, ia pun terjun dan mengawali karirnya didunia politik dengan maju pilkada sebagai Walikota Bandung yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS berpasangan dengan Oded Muhammad Danial dan berhasil menang terpilih menjadi Walikota Bandung periode tahun 2013-2018. Selama masa jabatannya, ia memberikan banyak inovasi terhadap kota Bandung. Di Bandung, ia memperkenalkan berbagai proyek urban yang memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Salah satu proyeknya yang terkenal adalah "Bandung Creative City Forum," yang mendorong partisipasi warga dalam merancang dan memperbaiki ruang publik. Ia juga mempopulerkan konsep "urban acupuncture," di mana intervensi kecil di titik-titik strategis kota bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Keberhasilan sebagai Walikota Bandung membuat ia percaya diri ingin tampil kembali dikancah politik  sebagai Gubernur Jawa Barat.

Ridwan Kamil adalah salah satu figur kepemimpinan paling menonjol di Indonesia. Dengan latar belakang sebagai arsitek dan urban planner, ia membawa perspektif unik dalam mengelola pemerintahan. Kepemimpinannya yang inovatif dan progresif  membawa banyak perubahan positif, khususnya di Provinsi Jawa Barat, di mana ia menjabat sebagai Gubernur sejak 2018. Sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terus mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Program "One Village One Company" adalah salah satu contoh di mana setiap desa diharapkan memiliki satu perusahaan yang mampu meningkatkan ekonomi lokal. Ia juga memperkenalkan konsep "Desa Digital," di mana teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan akses informasi bagi masyarakat pedesaan.

Ridwan Kamil juga dikenal sebagai pemimpin yang inklusif dan partisipatif. Ia sering menggunakan media sosial untuk berkomunikasi langsung dengan warga, mendengarkan keluhan, dan memberikan solusi. Hal ini tidak hanya meningkatkan transparansi pemerintahan, tetapi juga membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat. Program "Jabar Quick Response" adalah salah satu inisiatif beliau yang memanfaatkan teknologi untuk merespons cepat berbagai permasalahan yang warga hadapi. Dengan sistem ini, warga dapat melaporkan masalah melalui aplikasi, dan tim respon cepat akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Dua hal yang menjadi fokus utama Ridwan Kamil adalah Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Ia memperkenalkan program "Satu Desa Satu Hafiz" yang bertujuan untuk mencetak generasi penghafal Al-Quran di setiap desa. Selain itu, ia juga mendorong pengembangan pendidikan vokasi untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja di Jawa Barat. Dalam bidang kesehatan, Ridwan Kamil meluncurkan program "Layad Rawat" yang memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu di daerah terpencil. Program ini menggunakan kendaraan khusus yang dilengkapi dengan fasilitas medis, sehingga bisa menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses.

Ridwan Kamil juga menghadapi berbagai tantangan seperti pemimpin lainnya, mulai dari masalah birokrasi, perbedaan pandangan politik, hingga pandemi COVID-19. Namun, dengan pendekatan yang inovatif dan kepemimpinan yang kuat, ia terus berusaha mencari solusi terbaik bagi masyarakat Jawa Barat. Ridwan Kamil telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang berbasis inovasi dan partisipasi dapat membawa perubahan nyata. Harapannya, apa yang telah ia capai di Bandung dan Jawa Barat bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam membangun dan mengembangkan daerah masing-masing. Dengan dedikasi dan visi yang jelas, Ridwan Kamil tidak hanya menjadi pemimpin yang disegani di Jawa Barat, tetapi juga menjadi figur inspiratif di kancah nasional. Kepemimpinannya adalah contoh nyata bahwa perubahan positif bisa terjadi melalui inovasi, partisipasi, dan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat.