HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Optimalisasi Kurikulum Untuk Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab

Lentera24.com - Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi satu sama...


Lentera24.com - Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, dalam buku The Arabic Language mengatakan bahwa bahasa Arab digunakan lebih dari sekitar 150 juta orang sebagai bahasa ibu atau bahasa sehari-hari. Bahasa Arab juga menjadi bahasa kedua yang dipelajari sebagai bahasa asing di beberapa negara muslim yang ada di dunilenter.

Eksistensi bahasa Arab pun bisa kita rasakan di negeri tercinta ini. Bahasa Arab di Indonesia memiliki posisi sentral yang memberikan pengaruh besar dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat. Bahasa Arab dan penyebaran Islam masuk dan berkembang di Indonesia sejak abad ke-13 melalui para da'i dari Gujarat (Sofyan Sauri, 2020).
 

Bahasa Arab telah menjadi bahasa asing yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, bahkan sebagian negara besar sudah mempelajari bahasa Arab. Oleh karena itu, di Indonesia bahasa Arab telah menjadi mata pelajaran yang diwajibkan di banyak lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren. Bahkan pada tahun 2008, Menteri Agama membuat tujuan resmi untuk mempelajari bahasa Arab. Tujuannya adalah untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina keterampilan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik secara represif maupun produktif. 

Keberhasilan suatu pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor pendukungnya. Salah satunya adalah pendidik dan kurikulum yang diterapkan. Ada pula faktor lain yang harus diperhatikan yaitu peserta didik mampu mengukur nilai-nilai yang diperoleh di sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.  

Kurikulum merupakan hal sentral dalam sebuah pembelajaran. Ia merupakan penggerak segala sesuatu dalam kegiatan belajar mengajar, mulai dari instrumen, metode, strategi, dan media yang harus digunakan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Hamalik, Oemar, 2007). Kurikulum adalah bagian dari sistem pendidikan. Kurikulum berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan juga berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. 


Optimalisasi kurikulum untuk efektivitas pembelajaran bahasa Arab memerlukan pendekatan yang komprehensif dan strategis untuk memastikan bahwa siswa dapat menguasai bahasa tersebut secara efektif. Dalam pembelajaran bahasa Arab diperlukan metode agar dapat tersampaikan dengan baik. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga tidak ada metode yang benar-benar tepat. Dalam hal ini diperlukan juga rancangan strategis beberapa komponen dalam optimalisasi kurikulum pembelajaran bahasa Arab. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil: 

Penentuan Tujuan Pembelajaran 

Menentukan tujuan pembelajaran sangat penting dilakukan agar strategi yang telah dibuat tahu arah tujuannya. Diantaranya mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari pembelajaran bahasa Arab,  menentukan juga tingkat kompetensi yang diharapkan pada setiap jangka waktu pendidikan, mengingat setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami pembelajaran, khususnya pada pembelajaran bahasa Arab. 


Sebagai pendidik kita harus dapat menentukan kompetensi awal pada materi pembelajaran bahasa Arab bagi peserta agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Idealnya dalam upaya mencapai kompetensi pembelajaran bahasa Arab peserta diharapkan mampu memiliki kemampuan dasar dalam memahami bahasa Arab dengan benar yang mencakup keterampilan berbicara (maharatul kalam), kemampuan membaca (maharatul qira'ah), kemampuan menulis (maharatul kitabah), dan kemampuan mendengarkan bahasa. Arab dengan baik dan benar (maharatul istima'). Keempat komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Sebab, untuk mencapai keterampilan berbahasa dibutuhkan kemampuan koneksi sistematis.  


Desain Kurikulum Terstruktur 

Agar pembelajaran bahasa Arab optimal diperlukan untuk menyusun kurikulum terstruktur yang terdiri dari serangkaian susunan tujuan pembelajaran yang menguraikan pengetahuan dan keterampilan dan diharapkan dipelajari serta diterapkan oleh peserta didik.  
Rangkaian kurikulum mencakup berbagai aspek bahasa, mulai dari tata bahasa, kosakata, hingga budaya Arab itu sendiri. Lalu buatlah modul pembelajaran yang progresif, tersusun mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut. 

Pendekatan Pembelajaran Aktif 

Kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari pendidik dan peserta didik diperlukan sinkronisasi agar terciptanya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif bukan hanya gurunya saja yang aktif menjelaskan tetapi siswa juga ikut aktif selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu diperlukan metode yang tepat dan tidak cocok untuk diterapkan pada peserta didik.  
Beberapa metode pembelajaran aktif dapat menggunakan metode seperti diskusi kelompok, permainan bahasa, dan proyek kolaboratif untuk meningkatkan partisipasi siswa. 

Mengintegrasikan dan memberdayakan teknologi dalam pembelajaran, seperti aplikasi pembelajaran bahasa, video, dan materi pembelajaran interaktif. Ini juga salah satu metode agar pembelajaran tidak monoton dan materi tetap tersampaikan.  

Penggunaan Materi Otentik 

Menyediakan materi pembelajaran yang autentik agar dapat meningkatkan keterlibatan dan menarik minat siswa, seperti artikel, video, dan rekaman suara dari penutur asli. Gunakan sumber daya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual. 


Pelatihan Guru 

Memberikan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru bahasa Arab untuk memastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Seorang pendidik penting memiliki keterampilan dan kreativitas dalam mengajar dan menyesuaikan waktu dan kondisi. Maka dari itu pelatihan sangat diperlukan bagi guru agar memiliki wawasan dan keterampilan dalam menyampaikan materi pembelajaran.  

Fasilitasi workshop dan seminar untuk berbagi praktik terbaik dalam pengajaran bahasa Arab. Dengan adanya workshop pendidik mampu menambah kemampuan tentang materi yang sedang diajarkan. Pserta didik juga tidak mendapat satu metode saja melainkan merasakan cara belajar yang lebih menyenangkan dan mudah.  

Evaluasi dan Umpan Balik

Lakukan evaluasi secara berkala terhadap kurikulum dan metode pengajaran untuk memastikan efektivitasnya. Evaluasi penting dilakukan agar menemukan hasil optimal dalam pembelajaran. Kita dapat melakukan evaluasi jangka pendek seperti evaluasi mingguan, bulanan, atau satu semester, dan juga evaluasi jangka panjang selama satu tahun yang sedang berjalan. Apakah kurikulum yang diterapkan mampu mencapai target pembelajaran bahasa Arab dengan baik atau masih ada hal yang perlu diperbaiki kembali.  

Setelah evaluasi dilakukan, hal selanjutnya memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa dan guru untuk perbaikan berkelanjutan. 
 

Penggunaan Media Sosial dan Platform Daring 

Memanfaatkan media sosial dan platform berani untuk mendorong interaksi dan praktik berbahasa Arab di luar kelas. Memberikan wadah bagi siswa untuk menuangkan kreativitasnya dalam bahasa Arab. Pendidik dapat memberikan tugas dengan memanfaatkan media sosial untuk digunakan siswa dalam pembelajaran berbahasa Arab, misalnya membuat tugas video, menjelaskan suatu benda dengan bahasa Arab dan lain sebagainya.  

Mereka juga merupakan komunitas belajar yang berani di mana siswa dapat berlatih dan berbagi pengalaman belajar mereka. Disana mereka dapat menemukan ide dan pengetahuan yang mungkin tidak mereka dapatkan di kelas.  

Kegiatan Ekstrakurikuler 

Ada kegiatan ekstrakurikuler seperti klub bahasa Arab, pertukaran budaya, dan jika memungkinkan kunjungan ke negara-negara berbahasa Arab untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik.  

Kolaborasi dengan Penutur Asli 

Libatkan penutur asli dalam proses pembelajaran melalui program pertukaran atau kelas tamu. Anda juga dapat mengajak peserta didik outing class ke tempat yang memang terdapat orang Arab asli agar peserta didik dapat berkomunikasi langsung mengasah kemampuan berbahasa Arab.  
Gunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan siswa kepada berbagai dialek dan budaya Arab. 

Menganalisis kebutuhan Peserta Didik

Menganalisis peserta didik penting karena hal itu membantu pendidik memahami kebutuhan, kemampuan, dan tantangan yang dihadapi siswa. Dengan analisis yang baik, pendidik dapat mengadaptasi metode pengajaran dan memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan karakteristik individu setiap siswa.

Dengan langkah-langkah ini, kurikulum pembelajaran bahasa Arab dapat dioptimalkan untuk memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan efektif bagi siswa.***

Oleh Atikah Safirah & Isabella, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta)