HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kepemimpinan Bergaya Kearifan Lokal: Blusukan Ala Pak Jokowi

Oleh: Mahasiswa: Nurul Hidayah Najla Aulia Kholaidah Dosen: Dr. Sarwadi, M. Pd. I Prodi: Pendidikan Agama Islam Semester: 4, Sekolah Tinggi ...


Oleh: Mahasiswa: Nurul Hidayah
Najla Aulia Kholaidah
Dosen: Dr. Sarwadi, M. Pd. I
Prodi: Pendidikan Agama Islam
Semester: 4, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta (STITMA)

Lentera24.com - Kepemimpin adalah sebuah proses yang kompleks dan multidimensi yang melibatkan kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membimbing orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin yang efektif mampu menciptakan visi, menginspirasi kepercayaan, dan membangun tim yang kuat untuk mencapai hasil yang luar biasa.

Model kepemimpinan politik Joko Widodo yang paling menonjol adalah model kepemimpinan pelayan (servant leadership). Model kepemimpinan ini adalah kepemimpinan yang berfokus pada pemberdayaan dan pelayanan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang menganut gaya ini menempatkan kebutuhan dan kepentingan rakyat mereka di atas kebutuhan mereka pribadi. Lingkungan kerja yang kolaboratif dan suportif berusaha diciptakan agar setiap orang merasa dihargai dan dihormati.

Artikel ini dibuat agar para pembaca mengenal lebih dekat presiden Indonesia yang ketujuh, Bapak Joko Widodo juga model kepemimpinannya yang khas yakni blusukan.

Ir. Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi, lahir pada 21 Juni 1961. Beliau terpilih dan mulai menjabat menjadi Presiden Indonesia ke 7 dalam pemilihan umum tahun 2014. Jokowi bukanlah seorang yang memiliki latar belakang sebagai mantan aktivis (organisasi) kampus, beliau hanya alumni Fakultas Kehutanan, yang dimana jurusan tersebut tidak ada kaitannya dengan unsur politik. Bahkan Jokowi merupakan Presiden Indonesia pertama yang bukan berasal dari elit politik atau militer Indonesia. Menurut Akbaruddin Arif, Joko Widodo belajar kepemimpinan dan politik secara otodidak.

Selama menjabat sebagai Presiden, Jokowi mempunyai ciri khas model kepemimpinannya sendiri dalam menjalankan tugas menjadi Presiden yakni Kepemimpinan Pelayan, didalam model kepemimpinan tersebut ada kegiatan yang namanya blusukan. Blusukan berasal dari bahasa jawa yaitu blusuk, yang berarti masuk kedalam. Blusukan merupakan istilah yang mengacu pada suatu kegiatan atau program di mana seorang pemimpin daerah terjun langsung ke suatu tempat untuk berinteraksi dengan masyarakat disana. Biasanya kegiatan blusukan dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya agar tujuan awal dari blusukan tercapai yakni mendapatkan informasi secara langsung dari masyarakat dan mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya.

Selain model kepemimpinan pelayan, Jokowi juga menerapkan beberapa model kepemimpinan, diantaranya:

1. Model Kepemimpinan Horizontal. Model kepemimpinan ini juga dikenal sebagai kepemimpinan bersama atau kepemimpinan 3.0. Model kepemimpinan horizontal adalah gaya kepemimpinan yang menekankan kolaborasi, perberdayaan, transparansi, dan pengambilan Keputusan kolektif. Kepemimpinan model ini tidak berpusat pada satu individu, melainkan seluruh anggota tim atau organisasi yang dibagikan sesuai tugasnya.

2. Model Kepemimpinan Populis. Gaya kepemimpinan ini berfokus pada membangun hubungan langsung dengan rakyat, menekankan kesamaan antara pemimpin dan rakyat, dan menggunakan retorika yang kuat dan emosional untuk mempromosikan agenda politik. Pemimpin bergaya populis seringkali merupakan seorang yang karismatik dan pandai berbicara, ia juga pandai memanfaatkan media massa untuk menyampaikan pesannya kepada rakyat.

Ciri-ciri utama kepemimpinan populis, yakni: terfokus pada rakyat, kesamaan antara pemimpin dan rakyat, pemimpin juga sering menggunakan retorika yang kuat dan mempromosikan nasionalisme.

3. Model Kepemimpinan Kharismatik. Kepemimpinan ini didasari pada daya tarik pribadi, visi yang kuat, berani dan mampu mengambil resiko.

4. Model Kepemimpinan Demokratis. Model kepemimpinan ini merupakan suatu pendekatan di mana pemimpin memfasilitasi pertasipasi aktif dan kolaboratif dari anggota tim atau organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Model kepemimpinan ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu kesetaraan, transparasi, dan penghormatan terhadap pendapat serta kontribusi setiap anggota.

Jokowi telah menunjukkan beragam gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden Indonesia, dengan fokus pada partisipasi, kolaborasi, dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan model-model kepemimpinan yang Jokowi terapkan tersebut, dengan Blusukan sebagai strategi khas, beliau menerima 77,2% tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja beliau per-April 2024. Hal ini  menjadikan Jokowi sebagai Presiden Indonesia dengan tingkat kepuasan tertinggi.***