Oleh : Rihar Diannisa Hidayanti Haiyatun Magkfiroh Prodi Pendidikan Agama Islam ( Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta ) Semester ...
Haiyatun Magkfiroh
Prodi Pendidikan Agama Islam ( Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta )
Semester 4 PAI (Reguler)
Dosen Dr. Sarwadi, M. Pd. I
Lentera24.com - Kalimantan Barat merupakan provinsi yang memiliki luas seperlima dari Pulau Kalimantan. Kota Pontianak merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini memiliki keunikan yaitu, letaknya tepat pada garis khatulistiwa dan dikelilingi oleh Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Kalimantan Barat.
Penataan Daerah Provinsi Kalimantan Barat ini merupakan intisari dari pemikiran dan gagasan Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH yang disajikan dalam kerangka kebijakan Desain Besar Penataan Daerah (Desertada) secara nasional hingga tahun 2025. Menurut pemikiran Gubernur Cornells, Kalimantan Barat yang luasnya sama dengan 1,35 kali luas Pulau Jawa, Madura dan Bali, layak dimekarkan sedikitnya menjadi tiga provinsi dan 36 Daerah Otonom Kabupaten/Kota. Sebab secara umum, pelaksanaan otonomi daerah dimaksudkan untuk memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, serta peningkatan kesejahteraan rakyat melalui percepatan pembangunan ekonomi daerah.
Cornelis yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat selama dua periode pada tahun 2008 hingga 2018 dianggap sebagai pemimpin transformasional yang membawa perubahan signifikan bagi provinsi tersebut.
Melalui kepemimpinannya, Cornelis berhasil melaksanakan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan daerah dan mendorong pembangunan di Kalimantan Barat. Salah satu fokus utama Cornelis adalah pembangunan infrastruktur. Di bawah kepemimpinannya, jalan dan jaringan transportasi di Kalimantan Barat berkembang pesat. Pembangunan jalan baru dan perbaikan jalan eksisting tidak hanya memudahkan pergerakan masyarakat, tetapi juga membuka akses ke daerah-daerah terpencil sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Di bidang pendidikan, Cornelis menginisiasi program beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi.Ia juga menyerukan peningkatan. kualitas pendidikan dengan membangun lebih banyak sekolah dan meningkatkan institusi pendidikan yang ada. Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia Kalimantan Barat dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Dalam bidang perekonomian, Cornelis berupaya mengoptimalkan potensi sumber daya alam Kalimantan Barat dengan memperhatikan aspek keberlanjutan. Mendorong penanaman modal untuk mendorong pengembangan industri pertanian dan perkebunan serta menciptakan lapangan kerja baru. Program pemberdayaan masyarakat juga dicanangkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga pedesaan.
Cornelis juga dikenal sebagai pemimpin yang semangat menjaga lingkungan dan budaya. Dia mengambil langkah untuk melindungi hutan dan keanekaragaman hayati Kalimantan Barat. Kami juga mendukung upaya pelestarian dan pemajuan budaya lokal, termasuk kesenian tradisional dan bahasa daerah. Gaya kepemimpinan inovatif Cornelis tercermin dari kemampuannya menginspirasi dan memotivasi masyarakat Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah.
Mereka kerap turun langsung ke lapangan, mendengarkan permintaan masyarakat, dan mengetahui langsung situasi di berbagai daerah. Pendekatan ini memungkinkan kami memahami kebutuhan nyata masyarakat dan mengembangkan kebijakan yang tepat sasaran. Meski kepemimpinannya bukannya tanpa kritik dan tantangan, banyak pihak mengakui bahwa Cornelis telah membawa perubahan positif bagi Kalbar.
Keberhasilan beliau dalam memimpin transformasi di berbagai sektor menjadi landasan yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan di negara ini.
Sebagai pemimpin transformasional, prestasi Cornelis tidak hanya tercermin dalam pembangunan fisik, namun juga perubahan pola pikir dan semangat masyarakat Kalimantan Barat. Ia menunjukkan bahwa pemimpin dengan visi yang jelas, komitmen kuat, dan pendekatan inklusif dapat membawa perubahan signifikan dalam komunitasnya. Kepemimpinan Cornelis di Kalimantan Barat adalah contoh bagaimana pemimpin. transformasional dapat mencapai dampak positif yang luas dan bertahan lama. Meski masa jabatannya telah berakhir, namun pengaruh dan inspirasi yang ditinggalkannya tetap menjadi landasan pembangunan Kalimantan Barat ke depan.***