Fathin Abdullah Basyir Mahasiswa Semester 2 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Lentera24.com - Gunung yang kita ketahui secara um...
Lentera24.com - Gunung yang kita ketahui secara umum adalah dataran tinggi yang menjulang keatas. ketika kita memandang dari bawah melihat gunung itu sangatlah indah, sebaliknya juga ketika kita berada diatas puncak gunung akan terasa indah ketika kita melihat kebawah. gunung pada umumnya untuk para pendaki dijadikan sebuah pelampiasan ketika banyak pikiran seperti pekerjaan dan lain sebagainya, karna gunung sangatlah tenang jauh dari keramaian dan bising-bising kendaraan. mendaki gunung sangat melelahkan, jadi tidak sedikit orang yang bertanya “jangan naik gunung, buat apa sih capek capek?, buat para pendaki terkhusus pengalaman saya sendiri justru obat dari segala obat adalah mendaki gunung, ketika kita berjalan mendaki gunung memanglah melelahkan akan tetapi ketika kita melihat pemandangan dari atas semua rasa capek itu hilang ditambah lagi keseruan bersama teman-teman ketika mendaki.
Mendaki gunung bukanlah suatu keharusan untuk menghilangkan stres atau hanya untuk sekedar liburan, karena mendaki gunung tidak seindah yang kita lihat di media sosial atau cerita dari mulut ke mulut. jalanan atau trek yang dilalui pendaki sangatlah berbeda-beda setiap gunung, ada yang sangat curam seperti memanjat tebing sehingga membutuhkan sebuah tali untuk menjadi alat bantu. ada banyak sekali yang disembunyikan dibalik keindahan sebuah gunung, maka tidak sedikit dari pendaki yang mengalami kecelakaan dalam mendaki seperti hipotermia, sesak nafas, masuk jurang, kelelahan, dan patah tulang, kecelakan ini sudah banyak terjadi pada akhir akhir ini pada tahun 2023 mahasiswa Universitas Diponegoro ketika mendaki gunung Lawu via Cetho yang terjadi karena kelelahan atau fisik yang kurang kuat mengakibatkan meninggal.
Fomo juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan dalam pendakian seperti kejadian tahun 2023 di gunung Prau yang disebabkan ke foam ketika melihat keindahan yang beredar di media sosial sehingga membuat orang tersebut menjadi ingin ikut-ikutan mendaki tanpa memikirkan apa saja yang akan terjadi ketika mendaki gunung dan tanpa menyiapkan fisik yang kuat. Fisik dan mental adalah suatu yang harus disiapkan sebelum memulai pendakian. minimal tubuh kita memiliki fisik dan mental yang kuat sehingga dapat mengurangi kecelakaan yang dapat terjadi pada pendakian, menurut saya fisik dan metal sangatlah penting dalam pendakian karena ketika fisik kita lemah dan kita memiliki mental yang bagus nantinya akan membuat fisik kita menjadi kuat kembali dan jika mental kita lemah yang terjadi fisik kita akan melemah dan akan banyak mengeluh karena merasa kecapean. Setan bukan suatu masalah yang terjadi dalam sebuah pendakian akan tetapi kita juga tidak bisa mengesampingkan karena itu sebuah kepercayaan lokal seperti kata pepatah “dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung” dari kalimat tersebut bisa diartikan bahwa ketika kita berada atau datang ke suatu daerah maka budaya-budaya yang ada harus kita hormati terkadang budaya setiap masyarakat lokal berbeda-beda jadi jika kita tidak percaya dengan adanya budaya budaya tersebut setidaknya kita menghargai budaya-budaya masyarakat lokal yang ada.
Berbahaya mendaki gunung bukanlah setan akan tetapi ketidaktahuan kita akan dunia pendakian. poin selanjutnya adalah kurangnya pengetahuan dalam mendaki sehingga ketika terjadi sesuatu akan bingung harus melakukan apa dan berbuat apa, seperti halnya ketika mendaki gunung tanpa survey gunung yang akan didaki seperti apa sehingga terjadinya kurangnya persiapan dalam mendaki, terjadinya tenda kekurangan atau tidak lengkap itu terjadi karena kurangnya persiapan yang mana itu akan mengakibatkan tenda tidak berdiri sempurna ketika didirikan di daerah Camp, akibatnya adalah dapat terjadinya hipotermia karena suhu yang dingin tenda yang berdiri tidak sempurna menjadikan suhu pada tenda menjadi lebih dingin.
Mengatasi hipotermia sebenernya memiliki berbagai cara untuk itu pengetahuan sangat penting jangan gara-gara tidak memiliki pengetahuan menjadi nyawa melayang ketika kita menemukan teman yang mengalami hipotermia kita harus langsung menghangatkan tubuh teman tersebut dengan salah satu caranya adalah teman-teman disekitar mengelilingi yang terkena hipotermia sambil telanjang atas, cara itu begitu efektif untuk dilakukan dan saya pernah melakukan dengan cara lain ketika saya merasa kedinginan yang sangat kuat saya berusaha semaksimal mungkin untuk harus bergerak membuat tubuh melakukan aktifitas dan menutup telinga dengan kain yang hangat cara itu yang biasanya saya lakukan untuk menghangatkan tubuh.
Gunung memang sangatlah indah jika kita pandang dari bawah akan tetapi ketika kita berada dipuncak gunung lebih indah lagi, namun untuk mencapai puncak bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan banyak yang harus diperhatikan dan perlu dipersiapkan, dari segi mental, fisik, pengetahuan, dan peralatan yang memadai itu semua harus dimiliki setiap orang yang ingin mendaki untuk mengurangi bahaya ketika berada gunung, modal nekat saja tidak cukup untuk mendaki sebuah gunung, hanya nekat amat sangat membahayakan jika kita melakukannya dan jangan sampai kita hanya ingin ikut-ikutan saja karna kita fomo terhadap apa yang kita lihat di media sosial, mendaki gunung harus memiliki skill karena kita tidak akan tahu apa yang terjadi pada alam. ***