Aura Ratu Bilqis Prodi Psikologi Semester 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Email : auraratu148@gmail.com Lenter...
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
Email : auraratu148@gmail.com
Lentera24.com - Filsafat dan ilmu pengetahuan, dalam hal ini terkadang dianggap sebagai dua bidang berbeda yang berdiri sendiri. Dalam pengertiannya, filsafat adalah suatu ilmu yang melahirkan pemikiran-pemikiran melalui penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat realitas, nilai, pengetahuan, dan eksistensi manusia. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah.
Adanya pengertian diatas menjelaskan bahwasanya filsafat dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang saling berkesinambungan. Filsafat dan ilmu pengetahuan berjalan beriringan dan menghasilkan teori serta pemahaman yang menyeluruh bagi umat manusia.
Dengan adanya perkembangan zaman yang tidak bisa dihentikan dan dikendalikan, keduanya saling terkait lebih dari yang mungkin kita bayangkan. Melalui perspektif filsafat, kita dapat mengaitkan teori ilmiah dengan fenomena zaman sekarang, menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta di sekitar kita. Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana pemahaman teori ilmiah dapat diaplikasikan dalam konteks fenomena zaman sekarang, dan mengapa perpaduan antara filsafat dan ilmu pengetahuan adalah kunci untuk memahami alam semesta kita.
Peran Pengetahuan Ilmiah dalam Memahami Alam Semesta
Pengetahuan ilmiah adalah hasil pemahaman manusia terkait seluruh aspek alam semesta yang telah diuji dan diperoleh dengan menggunakan metode-metode ilmiah, seperti observasi, eksperimen, analisis data, dan evaluasi hasil. Adanya pengetahuan dan pemahaman ilmiah ini memungkinkan kita untuk memahami dan mampu menjelaskan fenomena alam yang sangat kompleks dan memprediksi hasil dari interaksi berbagai variabel yang ada. Pengetahuan ilmiah sangat berperan dalam pembentukan landasan bagi pemahaman manusia tentang alam semesta ini.
Dalam memahami pengetahuan ilmiah, harus ada pengkajian ilmu pengetahuan. Adanya Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi yang merupakan tiga cabang dari ilmu pengetahuan memiliki peran penting untuk mencapai puncak pemahaman pengetahuan ilmiah. Ontologi membahas tentang kebenaran atau apa sebenarnya dari sesuatu sehingga kita dapat mengetahui hakikat keberadaan dari suatu objek.
Epistemologi membahas tentang cara mendapatkan pengetahuan. Secara singkat, epistemologi membahas proses dalam usaha manusia untuk memperoleh dan memahami ilmu, dengan cara eksperimen, observasi, dan analisis data. Aksiologi mempelajari hakikat nilai dan membahas mengenai kegunaan atau manfaat pengetahuan. Umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan, artinya sudut pandang ini dapat positif maupun negatif.
Namun, penting untuk diingat bahwasanya pengetahuan ilmiah akan terus berkembang dan diperbarui seiring dengan penemuan baru dan pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta ini. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ilmiah yang ada saat ini bukanlah akhir dari pencarian pengetahuan, tetapi lebih merupakan langkah awal menuju pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta di sekitar kita.
Relevansi Pengetahuan Ilmiah dalam Fenomena Zaman Sekarang
Seiring perkembangan zaman menuju zaman modern, fenomena-fenomena yang ada dapat dijelaskan dan dipahami melalui lensa pengetahuan ilmiah (sains). Salah satu contohnya adalah fenomena perubahan iklim global yang ekstrim. Diketahui bahwasanya fenomena perubahan iklim global yang esktrim ini sangat berpengaruh dalam kestabilan kehidupan semua makhluk di alam semesta. Ontologi dalam konteks perubahan iklim global digunakan untuk membantu dalam memahami konsep-konsep yang terkait dengan perubahan iklim, seperti global warming dan perubahan iklim ekstrim.
Epistemologi dalam konteks perubahan iklim global untuk membantu dalam memahami cara mendapatkan pengetahuan tentang fenomena tersebut, seperti dengan pengamatan, pengukuran, dan analisis data. Aksiologi dalam konteks perubahan iklim global untuk menjelaskan nilai-nilai yang terkait dengan perubahan iklim, seperti nilai lingkungan, kesehatan, dan kehidupan. Aksiologi juga membantu dalam memahami bagaimana dampak negatif yang ditimbulkan dari fenomena tersebut dan bagaimana cara untuk mengurangi dampak negatifnya, seperti pengurangan penggunaan energi, peningkatan penggunaan bahan bakar bersih, dan peningkatan penggunaan teknologi yang efisien. Hal ini menunjukkan bahwasanya pengetahuan ilmiah sangat berperan dalam menjelaskan dan memahami fenomena yang terjadi pada zaman sekarang.
Sumber : DetikNews. 2023
Menyelidiki Hubungan Antara Pengetahuan Ilmiah dan Fenomena Sosial
Tidak hanya dalam ranah alamiah, Pengetahuan ilmiah juga memiliki relevansi yang besar dalam memahami fenomena sosial. Salah satu contohnya adalah fenomena baby blues yang sering dialami oleh ibu muda akhir-akhir ini. Ontologi dalam konteks baby blues berperan untuk menggali hakikat keberadaan dan kenyataan dari adanya baby blues tersebut.
Epistemologi dalam konteks baby blues berperan sebagai sumber, batas, dan validitas pengetahuan, juga membawa kita untuk mempertanyakan bagaimana memahami, menangani, dan mengartikan tentang baby blues ini. Epistemologi menjelaskan baby blues tidak hanya bersumber pada buku atau penelitian ilmiah saja, juga bersumber pada pengalaman pribadi, cerita orang lain, dan refleksi manusia. Aksiologi dalam konteks baby blues berperan untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang terlibat dalam fenomena baby blues ini. Dalam sudut pandang aksiologis ini, nilai-nilai yang terkandung pada fenomena ini tidak hanya nilai negatif saja, akan tetapi ada nilai positif yang terkandung didalamnya.
Kesimpulan
Kompleksitas perkembangan dunia modern yang tidak bisa dihentikan dan dikendalikan ini tidak bisa terlepas dari peran penting perspektif filsafat dan ilmu pengetahuan. Melalui penggabungan antara pemahaman pengetahuan ilmiah dengan refleksi filosofis, hal ini dapat membuka akses pemahaman lebih dalam tentang alam semesta yang ada di sekitar kita. Dengan demikian, pengetahuan ilmiah dan filsafat yang ada di dalamnya sangat erat kaitannya dengan dapat mengaitkan fenomena yang terjadi di zaman modern. Relevansi tersebut menciptakan landasan yang lebih kokoh bagi pengetahuan manusia tentang fenomena yang terjadi di alam semesta ini. Melibatkan kedua pendekatan ini secara bersamaan, manusia dapat memperoleh wawasan yang komprehensif tentang kompleksitas dan keragaman dalam alam semesta.***
Sumber
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/1276/1243
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/menelisik-hubungan-filsafat-dan-ilmu-pengetahuan/