Yogi Syahputra Al idrus (Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) Lentera24.com - Salah satu isu penting ketika kita bicara soal...
Yogi Syahputra Al idrus (Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) |
Lentera24.com - Salah satu isu penting ketika kita bicara soal lingkungan adalah GreenFlation. Green Inflation kini tengah jadi perbincangan hangat setelah disebut dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh pasangan nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada Minggu 21 Januari 2024.
Green inflation sering mengacu pada inflasi yang terkait dengan kebijakan publik dan swasta yang diterapkan sebagai bagian dari transisi hijau. Pada dasarnya, Greenflation sendiri merupakan istilah yang menggambarkan naiknya harga barang-barang ramah lingkungan akibat tingginya permintaan terhadap bahan bakunya, namun pasokannya tak mencukupi. Sehingga terjadi inflasi imbas dari transisi energi itu.
Dengan begitu salah satu penyebab terjadinya Greenflation adalah diawali dengan Greenproduction, Kini investor harus melihat lebih jauh lagi dalam jangka pendek dan memikirkan kemungkinan konsekuensi disinflasi dari pengetatan kebijakan global yang berkepanjangan. Pengamat justru melihat adanya potensi inflasi hijau dalam waktu dua tahun ke depan, melainkan mengenai konsekuensi resesi AS yang terjadi lebih cepat dari perkiraan.
Sebenarnya, narasi seputar inflasi hijau didorong oleh apa yang terjadi di negara-negara Barat. Secara keseluruhan, inflasi jauh lebih rendah di Asia Pasifik, dimana kebijakan iklim berada pada tahap implementasi yang jauh lebih awal dan tidak ada kendala yang sama pada sektor bahan bakar fosil. Selain itu, tertundanya pembukaan kembali perekonomian Asia pasca Covid-19 telah menyebabkan tingkat aktivitas lebih lemah.
Melihat bahwa isu lingkungan merupakan isu yang sangat strategis, Yogi Syahputra Al idrus selaku Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang saat di wawancarai Lentera24.com Sabtu 27 Januari 2024 mengatakan bahwa ketika kita membaca Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup dalam pasal 1 ayat 10 menyatakan bahwa “Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program”. Sehingga jika kita benturkan dengan isu Greenflation maka pemerintah harus menyiapkan dengan matang dan bersifat sistematis.
Mengingat Greenflation adalah kebijakan dalam sektor lingkungan yang transisi energi nya dapat mendorong inflasi karena perusahaan berinvestasi lebih sedikit dalam energi bahan bakar fosil saat biaya energi terbarukan masih tinggi. Faktor seperti peraturan dan kebijakan global yang mempengaruhi inflasi juga perlu diperhitungkan, dengan kebijakan iklim yang berlaku selama beberapa dekade sebagai pendorong struktural.
Lebih lanjut solusi Sang Presiden Mahasiswa UMM itu bahwa Pemerintah harus adanya komunikasi dari tingkat pemerintah secara hirarkis yang bersifat jangka panjang, Karena berbicara soal inflasi negara maka berbagai Bisnis yang menggunakan komoditas dan bahan bakar fosil dapat berjalan dengan baik karena kenaikan biaya produksi lebih lambat dibandingkan kenaikan harga, memberikan dampak positif bagi pendapatan dan penilaian.
Selain itu pemerintah juga harus membuat grand design terhadap produktifitas dari ranah lingkungan dan memperhatikan nya sebagai isu yang kompleks serta belajar dari negara-negara yang maju sebagai penyokong dari kebijakan untuk ramah lingkungan yang harmonis.[]L24.Red