Bayu Nur Apriyanto Mahasiswa Teknik Lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata "Air sungai yang awalnya langsung dikonsumsi oleh warga kini...
"Air sungai yang awalnya langsung dikonsumsi oleh warga kini harus melalui beberapa proses penyaringan terlebih dahulu"
Lentera24.com - Desa transmigrasi di wilayah sumatera berada di pinggiran sungai yang sudah dibuka puluhan tahun lalu tapi masih kesulitan air bersih. Pemukiman yang terbilang ramai penduduk dan memiliki sumber air melimpah, hanya saja sumber air yang melimpah tidak tergolong layak untuk konsumsi, masyarakat menggunakannya untuk mencuci, mandi, memasak, dengan air yang cukup keruh.
Di beberapa rumah menyediakan tempat penyaringan air sendiri dan rumah yang berjarak cukup jauh memilih menggali sumur tradisional untuk mendapatkan air meskipun air yang keluar dari mata air di sumur tersebut tidaklah jernih. Banyak warga ada yang mengeluhkan kondisi air dari sungai tersebut, apalagi saat musim kemarau datang air menjadi sangat keruh dan sedikit berlumpur, jika dipakai mencuci baju akan membuat warna baju berubah dan jika dipakai mandi akan menimbulkan iritasi serta alergi bagi kulit sensitif termasuk kulit anak anak, apalagi jika dipakai memasak sangatlah tidak layak konsumsi.
Dengan daerah penghasil kelapa sawit cukup besar, sumber air di daerah tersebut juga dekat dengan perkebunan kelapa sawit, dari dataran tinggi air datang juga dekat dengan perkebunan kelapa sawit sampai ke dataran rendah, jadi sangat pasti air sungai tersebut juga memiliki kandungan asam.
Perkebunan kelapa sawit memang mengelilingi Desa tersebut sehingga memang air yang mengalir dari induk sungai besar sengaja dialirkan ke perkebunan, air sungai yang ada di desa juga adalah air dari sungai induk yang dialirkan ke desa, sudah bertahun tahun masyarakat disana mengkonsumsi air dari sungai yg keruh, bahkan saat musim hujan air bersih pun sulit didapatkan, masyarakat lebih memilih air mineral kemasan untuk diminum karena melihat kondisi air sungai dan air sumur yg tak layak konsumsi.
Keluhan masyarakat tentang air yang sangat tidak layak ini menjadi alasan pemerintah melakukan adanya pergerakan penampungan dan penyaringan air bersih, karena kebutuhan hidup makhluk hidup terutama manusia lebih banyak membutuhkan air, dan air yang ada di desa transmigrasi terbilang tidak layak.
Air sungai yang awalnya langsung dikonsumsi oleh warga kini harus melalui beberapa proses penyaringan terlebih dahulu, air sungai yang awalnya langsung dikonsumsi dengan keadaan keruh kini bisa digunakan warga dengan kondisi yang terbilang layak dan kondisi air yang jernih, warga bisa menggunakan air itu untuk mandi, mencuci dan memasak, dengan kondisi air yang suka melalui beberapa tahap penyaringan mengurangi resiko diare dan menjadikan hidup lebih sehat.
Dan warga juga diminta untuk tetap menjaga kebersihan sungai di desa tersebut, tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah kamar mandi, tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan harus tetap menjaga lingkungan sekitar sungai. Dan sekarang warga tidak perlu lagi khawatir saat musim hujan dan kemarau datang Karena air yang digunakan sekarang sudah jauh lebih baik dan lebih layak untuk digunakan.
Kehidupan di desa yang kini sudah memiliki akses penyaringan air bersih juga akan semakin maju, dengan adanya air bersih bisa memperbanyak pembangunan untuk penduduk baru, kenyamanan bagi warga yang tinggal di desa tersebut dan kesehatan akan lebih terjamin apalagi teruntuk anak anak.
Semua masyarakat berhak mendapatkan air bersih, karena kebutuhan yang cukup penting adalah air bersih, begitupun dengan desa transmigrasi yang ada di Sumatera masyarakat disana berhak mendapatkan air bersih dan kini mereka sudah hidup jauh lebih layak dengan air yang lebih sehat.***