Dhia Adilla Mahasiswi Semester 3 Prodi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudera Langsa Gambar Ilustras...
Universitas Samudera Langsa
Lentera24.com - Di masa sekarang banyak ploblem yang terjadi di dunia pendidikan terutama bagi pelajar sebagai generasi penerus bangsa, salah satu ploblem yang sering terjadi yaitu pergaulan bebas, pergaulan bebas sebagai pengaruh efek global yang telah mempengaruhi perilaku remaja di Indonesia mulai dari usia sekolah hingga keperguruan tinggi.
Perilaku pergaulan bebas seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, tawuran, mengonsumsi obat-obat terlarang hingga melakukan seks bebas. Tindakan-tindakan tersebut sangat merugikan remaja atau pelajar, mereka yang terjerumus dalam pergaulan bebas sudah melewati batas norma baik norma ketimuran yang ada maupun norma syariat Islam.
Remaja adalah individu yang labil yang emosionalnya sangat rentan, pengetahuan yang minim dan ajakan teman yang bergaul bebas membuat berkurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan zaman.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terdata remaja dan pelajar Indonesia yang telah melakukan seks bebas pada remaja 16-17 tahun sebanyak 60%, usia 14-15 tahun sebanyak 20% dan pada usia 19-20 tahun sebanyak 20%.
Fakta dilapangan menunjukkan telah terjadi seorang anak perempuan yang berstatus pelajar berusia 15 tahun menjadi korban pelecehan seksual oleh 3 orang remaja di Loading Dock Glant Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tanggerang Selatan, kemudian kasus yang sama juga dialami oleh pelajar sebuah sekolah dasar di Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah dilaporkan meninggal dunia dengan luka-luka di bagian kemaluan dan anusnya.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas, antara lain; Tingkat Pendidikan Keluarga Rendah, Keluarga Broken Home,
Faktor Lingkungan,
Faktor Ekonomi,
Gaya Hidup yang mengikuti Trend zaman,
Dan kurangnya Wawasan Agama.
Menurut saya pencegahan pergaulan bebas di kalangan pelajar tidak hanya dari anak tersebut melainkan peranan kedua orang tua, seluruh guru, kepala sekolah dan juga Pemerintah.
Dengan demikian kasus-kasus seperti disebut diatas dapat ditekan dengan melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah tentang betapa buruknya pergaulan bebas, dengan demikian dapat menanam kan norma-norma agama, juga dapat memilih baik dari lingkungan, teman dan juga orang disekitar.
Semakin berkurangnya kasus tersebut dapat menciptakan generasi yang maju, berkembang dan berkualitas dan tidak ada lagi pelajar yang putus sekolah, juga dapat menciptakan lingkungan terutama di lingkungan sekolah yang aman dan tentram serta membantu pelajar terhindar dari perilaku negatif. ***