HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Penanganan Konflik Dalam Keluarga Yang Mengalami Broken Home

Laila Sukma Sibagariang Mahasiswi Semester 3 Prodi Pendidikan Jasmani  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Samudera Langsa Le...

Laila Sukma Sibagariang Mahasiswi Semester 3 Prodi Pendidikan Jasmani 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Samudera Langsa

Lentera24.com - Setiap hari saya mendengar isak tangis Ibu dan umpatan Ayah yang menggelengar setiap kali mereka bertengkar. Saya bersembunyi didalam kamar sambil memeluk adik yang menangis ketakutan. Kadang saya mendengar suara pecahan benda yang Ayah banting kelantai. Kami sangat ketakutan, saya benci mendengar mereka saling berteriak. Saya sayang Ayah dan Ibu, tapi saya tidak mau keadaan terus begini.
Keadaan diatas adalah keadaan dimana suatu hubungan pernikahan yang kerap menjadi awalnya perpisahan. Ketidakcocokan, kekecewaan, perselingkuhan, kecanduan, atau rasa cinta yang hilang sering menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga. Percekcokan selalu terjadi hingga harus menyakiti satu sama lain. Tidak hanya perasaan suami atau istri yang terluka, namun hancurnya perasaan anak-anak yang melihat atau mendengar orang tua saling berseteru. Tidak ada lagi perasaaan hanyat bagi mereka, yang tersisa hanya ketakutan atau kebenciaan pada salah satu orangtuanya.

Dari fakta dilapangan salah satu kasus broken home yang dialami Mahasiswa Unnes, mahasiswa ini diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai empat Mall Paragon semarang. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari https://www.merdeka.com/trending/kisah-gadis-broken-homekeluarga.

Mahasiswa Unnes itu broken home. Orang tuanya sudah berpisah. Dan terjadi lagi dijawa tengah kasus pencurian.dalam narasi yang beredar, perempuan itu telah mencuri sepeda motor dari kepala dusun disatu daerah di Magelang. Namun, warga berhasil menangkap dan menyerahkannya ke pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/13/204000265/video-viral-remaja-perempuan-curi-motor-kapolres-sebut-pelaku-broken-home bahwasanya perempuan itu masih dalam pengaruh obat-obatan dampak dari masalah yang dia hadapi dalam keluarganya.

Dari fakta diatas dapat kita pahami bahwa broken home merupakan suatu kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini terjadi kurangnya kasih sayang orang tua terhadap anak, jauh dari Tuhan, tidak harmonisnya hubungan antara anak dan orang tua, serta ketidak dewasaan orang tua yang berselisih didepan anak yang akhirya berakhir perceraian.

Berdamai Dengan Keadaan
Tidak ada yang salah dengan rasa sedih dan kecewa. Tidak perlu lari dari keadaan sampai harus menyalahkan diri sendiri. Minta maaflah kepada anak atas segala perlakuan atau kejadian buruk yang mereka hadapi. Biarkan mereka menyelami segala emosi yang dirasakan, dan ajak mereka untuk berdamain dengan keadaan, katakan pada mereka bahwa “ it’s okay to be not okay".

Berikan waktu kepada anak untuk bisa mengutarakan apa yang ia rasakan. Jangan hakimi perasaan anak, berika dia semangat dan dukungan atas apa yang ia rasakan. Buatlah perasaannya menjadi lebih baik dan jangan lupa untuk memeluk anak tiap hari. Peluk erat mereka dan katakan bahawa mereka aman dan kehidupan akan baik-baik saja.***