Haris Budiman, Mahasiswa Semester 1, S1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar Lentera24.com - Mat...
Haris Budiman, Mahasiswa Semester 1, S1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar
Lentera24.com - Matematika, sebuah kata yang umum didengar oleh khalayak umum. Hal yang sudah tidak asing lagi kita dengar di telinga kita dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa itu Matematika? Menurut salah satu ahli, yaitu Ismail dkk (Hamzah, 2014: 48) matematika merupakan ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat.
Matematika juga sering dianggap sebagai momok. Momok sendiri artinya adalah sebuah ketakutan terhadap sesuatu. Karena matematika itu ditakuti hampir setiap orang, termasuk siswa-siswi di sekolah, matematika bisa disebut juga sebagai momok yang akan selalu ada pada setiap tahun berganti.
Kenapa bisa matematika dianggap momok? Alasannya mungkin berbeda untuk setiap orang atau pribadi masing-masing. Namun dapat dipastikan, itu karena matematika adalah ilmu yang akan selalu berkaitan dengan angka dan membahas tentang angka. Ketakutan terhadap angka itulah yang menjadi penyebabnya.
Banyak cabang ilmu matematika yang dipelajari terdapat angka. Tapi, tidak semua hal yang dipelajari dalam matematika itu hanya terpaku pada angka saja. Ada juga cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang logika dan suatu bangun.
Misalnya, dalam mata kuliah logika dan himpunan. Kita diajarkan agar berpikir menggunakan logika untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan. Cukup sedikit angka yang keluar saat mempelajari logika dan himpunan.
Kemudian adalah mata kuliah geometri bidang. Dimana, kita akan dihadapkan dengan sebuah objek, bisa bidang datar atau bangun ruang. Serta mempelajari hubungan dari dua bidang atau dua bangun yang saling kongruen, atau bisa dibilang memiliki kesamaan baik dari segi ukuran maupun bentuknya.
Seperti yang diketahui oleh banyak orang, yaitu matematika dan angka adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Walaupun dua cabang tersebut tidak membahas lebih dalam tentang operasi hitung atau angka, namun tetap akan terdapat angka. Seperti himpunan bilangan pada logika, dan perhitungan keliling atau luas pada geometri bidang.
Meskipun matematika penuh dengan angka, bilangan, perhitungan, dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat sebagian orang jenuh. Akan tetapi, matematika juga memiliki keseruannya sendiri disaat kita mempelajari ilmu pengetahuan tersebut. Berikut adalah beberapa keseruan atau kepuasan tersendiri yang dapat dirasakan.
Yang pertama, tentu saja karena matematika adalah ilmu yang pasti. Oleh karena itu, hasil atau jawaban dari setiap pertanyaan matematika pasti menghasilkan jawaban yang sama, tentunya apabila jawaban tersebut benar. Apabila jawaban kamu dipastikan salah, maka hanya ada kemungkinan dimana caramu mengerjakan soal tersebut salah atau tidak sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh para ahli.
Kedua, dari matematika kita bisa mendapat banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapannya di segala bidang kehidupan. Contohnya adalah penerapan geometri dalam bidang konstruksi seperti proses membangun rumah ataupun bangunan, yang dimana terdapat bentuk-bentuk bidang yang digunakan, kemudian perhitungan luas sebuah lahan. Selain itu, dalam bidang ekonomi juga diterapkan perhitungan, dimana dapat membantu dalam menghitung untung dan rugi dari sebuah bisnis ataupun penjualan, serta digunakan untuk menghitung rata-rata penjualan atau pemasukan dari sebuah bisnis.
Ketiga adalah dengan matematika, kehidupan menjadi lebih tertata. Kenapa bisa? Karena matematika mengajarkan kita untuk mematuhi sebuah aturan yang telah ditetapkan oleh para ahli. Ketika kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dimana kita mematuhi peraturan atau norma yang berlaku di sekitar kita, maka dapat dipastikan kita bisa melangkah ke jalan yang benar dan tidak salah jalan atau tersesat yang kemudian berakibat hilang arah dan tujuan.
Yang terakhir, yaitu keempatnya adalah matematika mengajarkan kita untuk berpikir dengan logis dan menggunakan logika. Disaat kita ingin mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang membingungkan dan harus diselesaikan, solusinya adalah dengan berpikir menggunakan logika, bukan dengan perasaan atau kata hati. Jika mengambil keputusan mengikuti perasaan atau kata hati, terkadang hanya menguntungkan salah satu pihak, baik itu diri sendiri maupun orang lain.
Memang benar setiap orang itu memiliki keahlian dan kemampuan yang berbeda-beda, ada sesorang yang ahli dalam persoalan angka, namun lemah dalam merangkai kata, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi, kelemahan tersebut janganlah dijadikan alasan untuk merasa takut dan lari dari ketidakmampuan mu, setidaknya cobalah untuk menghadapi kelemahanmu, jangan lihat hasilnya, tapi lihatlah prosesnya. Berani mengatasi kelemahan dan ketakutan merupakan suatu kepuasan yang tersendiri.***