Tedi Sopyan Mahasiswa Pasca Sarjana (S.2) Magister Pendidikan Agama Islam STAI Al-Azhary Cianjur Lentera24.com - Saat ini, terdapat banyak ...
Lentera24.com - Saat ini, terdapat banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah maraknya berita mengenai pelajar yang melakukan tindakan kriminal, membawa senjata tajam serta permasalahan sosial lainnya.
Salah satu penyebabnya adalah karakter peserta didik yang menurun (Hartono, 2022). Penanaman karakter dapat dilakukan melalui pendidikan karakter, karena untuk membentuk peserta didik yang baik tidak hanya berfokus terhadap pengetahuannya saja tetapi juga pada penanaman karakternya (Djumali & Wijayanti, 2018).
Pendekatan yang dapat diterapkan guna mengatasi berbagai masalah yang ditemui di dunia pendidikan, salah satunya adalah pendekatan filosofis atau pendekatan filsafat (Mubin, 2019). Hasil dari pendeketan filsafat pada teori pendidikan dikenal dengan Filsafat Pendidikan.
Dalam dunia Pendidikan sangat membutuhkan filsafat, dikarenakan masalah-masalah yang terjadi di dunia pendidikan itu juga bersifat metafisik dimana penyelesaian masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan menggunakan ilmu filsafat yaitu dengan menggunakan hasil pemikiran manusia mengenai realitas, pengetahuan serta nilai (Shafira, 2022).
Filsafat Pendidikan Islam di sekolah dasar mencakup nilai-nilai keagamaan, moral, dan etika. Tujuannya adalah membentuk karakter yang taat beragama, berakhlak mulia, serta mampu mengintegrasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan pembelajaran dapat menggabungkan metode konvensional dengan nilai-nilai Islam untuk membentuk generasi yang paham dan mengamalkan ajaran agama secara holistik. Penerapan filsafat pendidikan Islam di sekolah dasar dapat dilakukan melalui beberapa langkah konkret, antara lain:
Integrasi Kurikulum:
Menyelaraskan kurikulum sekolah dasar dengan nilai-nilai Islam, termasuk pembelajaran agama, etika, dan moralitas.
Pembiasaan Ibadah:
Mendorong kegiatan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan doa di lingkungan sekolah, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya ketaatan beragama.
Model Perilaku Guru:
Guru menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat melihat dan meniru perilaku yang sesuai dengan ajaran agama.
Ekstrakurikuler Islami:
Menghadirkan kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan nilai-nilai Islam, seperti kajian kitab suci, kegiatan sosial, dan kerohanian.
Kedisiplinan dan Etika:
Menerapkan aturan sekolah yang sesuai dengan norma-norma Islam, serta memberikan pembinaan terhadap perilaku siswa yang mencerminkan akhlak Islami.
Keterlibatan Orang Tua:
Menggandeng peran orang tua dalam mendukung pendidikan Islam di sekolah, termasuk melibatkan mereka dalam kegiatan - kegiatan keagamaan.
Dengan implementasi langkah-langkah tersebut, diharapkan pendidikan di sekolah dasar dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter Islami pada siswa. ***