HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Adakah Solusi dari Meroketnya Harga Beras Di Indonesia?

Nurilmi Mahasiswi Semester 2 Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas IPB University Lentera24.com - Mulai dari tahun 2022, ...

Nurilmi Mahasiswi Semester 2 Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas IPB University

Lentera24.com - Mulai dari tahun 2022, harga beras terus merangkak naik hingga sekarang. Lonjakan harga beras yang signifikan di Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat. Kenaikan ini tentunya sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia, dan solusi harus ditemukan untuk menjaga pasokan beras tetap stabil dan terjangkau.


Penyebab Kenaikan Harga Beras di Indonesia.
Tingginya harga beras berakar pada sejumlah faktor, salah satunya adalah anomali cuaca yang mengganggu produksi padi di beberapa wilayah, termasuk wilayah sentra produksi seperti Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sehingga mengurangi pasokan beras. 


Anomali cuaca juga menjadi alasan banyak  negara menerapkan kebijakan restriksi pangan untuk menjaga stok dalam negeri, termasuk India yang menjadi negara eksportir beras ke Indonesia. 


Berdasarkan data dari Trademap ekspor India pada bulan Juli 2023 hanya menyentuh angka 1 juta kg dari yang sebelumnya 30 juta kg pada Januari 2023. Sehingga saat ini Thailand dan Vietnam merupakan dua negara yang mengimpor beras dengan volume terbesar ke Indonesia.


Apa akibatnya jika beras terus mengalami kenaikan? 
Kenaikan  harga beras yang merupakan makanan pokok 98% masyarakat Indonesia begitu mempengaruhi masyarakat terutama golongan menengah ke bawah. Kelompok ini menghabiskan  sekitar 60-80% pendapatannya untuk kebutuhan pangan.  


Berdasarkan data BPS dibanding September 2019, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan naik sebesar 0,73% (dari 6,56% pada September 2019 menjadi 7,29% pada Maret 2023). Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebesar 0,38% (dari 12,60% pada September 2019 menjadi 12,22 pada Maret 2023).


Masyarakat miskin di kota lebih rentan terhadap kenaikan harga beras karena mengandalkan lebih banyak pembelian makanan di pasar, sementara itu, penduduk pedesaan cenderung memiliki akses yang lebih baik ke lahan pertanian dan bisa memproduksi sebagian besar makanan  mereka sendiri. Sehingga jika harga terus naik dan pemerintah tidak segera bertindak, maka jumlah kelompok masyarakat miskin, terutama di perkotaan dapat mengalami kenaikan. Hal ini tentu menjadi kabar yang tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, salah satunya dapat memicu terjadinya inflasi. 


Adakah solusi dari melambungnya harga beras? 
Upaya yang telah pemerintah tempuh cukup beragama mulai dari operasi pasar, bantuan sosial beras (bansos), dan distribusi beras hingga tingkat retail dan grosir. Meski langkah-langkah ini diambil, kebijakan tersebut menghadapi kritik. Salah satu kritik adalah mengenai penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM), yang dapat mengurangi stok beras. 


Sementara panen besar diperkirakan baru akan terjadi pada akhir April 2024. Oleh karena itu, permulaan tahun menjadi periode yang rawan, terutama  menjelang Pemilu 2024, disusul bulan Ramadhan pada Maret dan Idul Fitri pada April 2024, sehingga kebijakan yang diumumkan mungkin tidak sepenuhnya dapat menjawab permasalah harga beras. 


Oleh karena itu, diplomasi pangan harus menjadi elemen kunci dalam upaya mengamankan pasokan beras yang stabil dan terjangkau. Satu-satunya cara yang dapat ditempuh pemerintah untuk memastikan harga beras terjangkau dan stok beras mencukupi sampai panen raya tahun 2024 mendatang adalah melakukan diplomasi bilateral kepada negara eksportir beras yang tidak memberlakukan kebijakan restriksi pangan seperti Thailand dan Vietnam. 


Diharapkan upaya diplomasi perdagangan ini mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan yang mengacu pada upaya bersama untuk meningkatkan volume ekspor dan impor beras antara kedua negara, salah satunya adalah meningkatkan kuantitas beras yang dapat diimpor Indonesia.***