HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Adaptasi Perkembangam Teknologi terhadap Pengaruh Budaya Minat Baca

Rahma Nur Azizah Mahasiswa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala Lentera24.com - Membaca merupakan suat...

Rahma Nur Azizah Mahasiswa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala


Lentera24.com - Membaca merupakan suatu hal penting yang harus kita tanamkan sejak dini. Membaca dapat membuka cakrawala dunia, menenumbuhkan rasa ingin tahu, dan membuat seseorang memiliki daya intelektual yang luas. Membaca dapat kita ibaratkan sebagai suatu kebiasaan. Seseorang dengan kebiasaan membaca akan menghabiskan waktunya berjam-jam untuk mencermati isi buku dan menelaahnya. UNESCO telah menetapkan standar membaca buku minimal dilakukan adalah 4-6 jam perhari, sedangkan waktu membaca negara maju perharinya berkisar 6-8 jam. Dengan melihat besarnya waktu membaca, salah satu faktor yang mempengaruhi suatu negara maju adalah kebiasaan membaca yang dilakukan oleh masyarakatnya.

Beberapa negara maju di dunia menjadikan membaca sebagai salah satu kegiatan yang tidak lepas dari kehidupan mereka. Membaca menjadi sarana untuk mempelajari dunia yang diinginkan sehingga manusia bisa memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan menggali pesan-pesan tertulis dalam bahan bacaan (Somadya, 2011:1). 

Kurangnya Minat Membaca
Budaya membaca yang dilakukan oleh generasi muda saat ini sangat miris. Pasalnya, dengan perkembangan teknologi membuat generasi muda melupakan buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Generasi muda sangat dituntut untuk dapat beradaptasi dengan teknologi dan bijak dalam menerapkannya. Kebanyakan dari mereka hanya membaca buku ketika disuruh oleh guru dan ketika hendak ulangan saja, padahal dengan membaca buku dapat memperkaya kosa kata. Ketika seseorang membaca buku, mereka akan menemukan kosa kata baru sehingga hal tersebut dapat menumbuhkan rasa keingintahuan terhadap makna yang tersirat dalam kata. 
 
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa alasan seseorang tidak suka membaca dikarenakan tidak adanya motivasi untuk membaca, rasa malas, membaca membuat mengantuk, tidak tertarik dengan isi bacaan, membaca membosankan, tidak memiliki kebiasaan membaca, dan memiliki kegiatan atau acara lain yang lebih disukai. Menurut Triatma (Anjani, Dantes, dan Artawan 2019:75) Minat baca dipengaruhi oleh fatktor dalam diri siswa dan faktor luar diri siswa. Meliputi perasaan, motivasi, dan perhatian. Sedangkan faktor yang mempengaruhi minat baca dari luar terdiri dari peranan guru, lingkungan keluarga, dan fasilitas.

Faktor-faktor tersebut bukanlah acuan dalam menentukan minat baca seseorang. Hal tersebut dapat kita kembalikan ke masing-masing individu itu sendiri. Karena apabila seseorang sudah mimiliki niat membaca yang sungguh-sungguh, dengan kondisi apapun membaca tetap menjadi hal yang diutamakan. 

Kurangnya membaca dapat mengakibatkan seseorang mudah menerima berita tanpa menyaring terlebih dulu isi berita tersebut. Hal tersebut menyebabkan seseorang berpikir secara instant tanpa mengetahui konsekuensinya. Kurangnya membaca juga dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam berkomunikasi karena rendahnya wawasan yang mereka miliki. 

Dengan membaca sebenarnya dapat melatih kita untuk cermat dan sabar. Oleh karena itu, dengan membaca dapat melatih mental untuk lebih fokus dan meningkatkan fungsi otak kita dalam melakukan stimulus.
Membaca buku lewat e-book atau buku digital

Perkembangan teknologi yang terus mengalami kemajuan dan modernisasi, kini kita dapat membaca buku di mana saja dengan menggunakan telepon gengam yang kita punya. Saat ini, beberapa buku telah ditransisikan ke model elektronik atau digital yang bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat terus membaca tanpa perlu membawa buku yang dirasa berat. Melalui e-book dapat membuat generasi muda tertarik untuk membaca karena terdapat gambar dan teks yang menarik serta terdapat inovasi dan kreasi di dalamnya. Selain itu, sifat e-book yang praktis dapat membuat pembaca untuk terus membaca tanpa harus meminjam buku di perpustakan atau membeli buku di toko. 

Namun disamping itu, e-book sendiri memiliki kekurangan antara lain: tidak semua masyarakat memiliki telepon genggam dan dapat mengakses jaringan internet. Jika nantinya semua buku ditransisikan ke dalam model digital atau elektronik maka masyarakat yang tidak memiliki telepon genggam dan berada pada daerah yang sulit dalam menjangkau jaringan tentu saja mereka akan semakin tertinggal. Perlunya menstabilkan kompen-kompenen media yang mendukung dalam membaca buku agar masing-masing pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

Selain itu, Mengakses dan membaca e-book terlalu lama tentu akan menyebabkan kesehatan mata terganggu karena teralu lama memandang layar monitor. Oleh karena itu kita pelu mengistirahatkan mata kurang lebih sekitar 30 menit. Selain itu, membaca melalui e-book tidak menumbuhkan rasa cinta terhadap buku dan memiliki rasa kepuasaan untuk menjaga buku tersebut.***