Komisaris TRE Yusran. SH, menurut Yusran Lentera24.com |ACEH TAMANG - Bukan niat kita mengambil salah satu lapangan atau Blok yang ada di R...
 |
| Komisaris TRE Yusran. SH, menurut Yusran |
Lentera24.com |ACEH TAMANG - Bukan niat kita mengambil salah satu lapangan atau Blok yang ada di Rantau Pertamina atau blok Kuala Simpang Timur serta Bukit Tiram (KST-BT) yang memiliki 31 titik sumur dengan dua sumur produksi di sumur 22 dan sumur 30 dengan produksinya 35 Barrel per hari NSO (Non Shareable Oil).
Demikian dikatakan Komisaris TRE Yusran. SH, menurut Yusran, Mitra tidak berhak atas bagian minyak mentah yang jumlah produksinya sama dengan atau di bawah Produksi Dasar (Non Shareable Oil). Hingga saat ini, karena jika produksi minyak kedua sumur itu dibawah 35 barel, pihak TRE harus membayar kekurangannya.
“Hari ini posisi di bersama mitranya yaitu PT Labang Dunia Perkasa, PT Labang Dunia Perkasa berkomitmen untuk menjalankan sumur produksi, di mana lapangan KSPBT Kuala Simpang Timur bergerak prosesnya hari ini tinggal menuju realisasi aset untuk diserahterimakan dari Pertamina EP ke TRE”.
Sedangkan proses-proses di dalam SK AWARDING (penetapan sebagai Mitra Pemenang) dan tanda tangan KSO sudah berjalan sehingga setelah menerima aset dari BUMD JVC PT TRE (Tamiang Raya Energi).
Lebih jauh dijelaskan Yusran masalahnya hari ini eksekutif/Pihak Dirut di PT TRE tidak membangun komunikasi yang baik kepada BUMD PT KSP untuk melaporkan kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan, mereka hanya melihat BUMD PT Kwala Simpang Petrolium hanya sebagai simbol untuk mendapatkan Lapangan Minyak dari Pertamina .
“Padahal tujuan kita membuat BUMD Kwala Simpang Petroleum adalah bagaimana bisa menambah lapangan atau membuka lapangan pekerjaan dan memberikan PAD daerah ini, Namun sepertinya sulit karena pihak BUMD PT KSP tidak mengungkapkan secara proporsional,” ungkap Yusran. SH.[]L24.Sai
