HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Return Dan Risiko Aset Tunggal

Fera franciska Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Return adalah konsep manaje...


Fera franciska Mahasiswi Semester 2
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang


Lentera24.com - Return adalah konsep manajemen keuangan yang berfokus pada bagaimana investor menilai potensi keuntungan dan risiko dari investasi mereka disebuah aset tunggal. Risiko investasi dapat mengalami kerugian dimana investor berpeluang mengalami kerugian apa yang telah didapatkannya. 

Investor pada investasi sangat penting untuk melakukan penilaian dalam potensi dimana keuntungan yang didapatkan sangat besar. Risiko investasi dari sebuah aset tunggal. Konsep tersebut merupakan konsep yang ada di manajemen keuangan dalam return dari risiko aset tunggal.  
Return merupakan keuntungan dari investor yang didapatkan oleh aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukannya. Dalam arus kas regular ataupun laba atas investasi yang dilakukan oleh investor pengembalian tersebut dinyatakan sebagai nol (0) atau positif (+). Didapatkan dalam bentuk nilai uang atau bisa juga dalam bentuk persentase (%) yang didapatkan di periode waktu tertentu. Return salah satu yang mendorong bagaimana interaksi para investor dan sebagai imbalan atas keberaniannya investor dalam menanggung setiap risiko investasi.  

Dalam risiko saham dapat tergantung pada banyaknya faktor, seperti kondisi pasar, kinerja perusahaan, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi harga pada saham. Risiko obligasi tergantung jenis atau kualitas kredit dari yang membuat obligasi. Jadi obligasi adalah surat-surat utang yang memiliki jangka Panjang yang dapat diperjual belikan. 

Jenis-jenis Return (pengembalian) 

1. Return Realisasi 
Return realisasi adalah pengembalian apa yang telah terjadi saat itu juga. Return realisasi ini sangat penting untuk digunakan sebagai pengukur kinerja dalam sebuah perusahaan sebagai dasar ekspektasi dan risiko di masa mendatang. 

2. Return Ekspektasi 
Return ekspektasi adalah pengembalian pada investor yang akan didapatkan oleh masa yang akan datang. Investor sangat mengharapkan Ketika investasi benar-benar mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut akan menjadi return realisasi. 
 
Ada dua komponen return yaitu; Yield yang artinya keuntungan dan Capital gains (loss) adalah keuntungan dari modal hasil penjualan aset, seperti saham, obligasi, dan properti. 

Maka dari itu setiap jenis aset memiliki return dan risiko yang beda-beda, penting untuk melakukan riset dulu untuk mengetahui karakteristik dari jenis aset tersebut sebelum akan melakukan investasi. Agar tidak terjadinya risiko pada investasi. 

Jenis-jenis risiko suatu investasi 

1. Risiko Suku Bunga  
Risiko suku bunga adalah risiko yang memperburuk peningkatan suku bunga seperti pinjaman atau obligasi. Jika suku bunga naik, maka nilai obligasi atau investasi pendapatan akan tetap lainnya akan turun. 

2. Risiko Pasar 
Risiko pasar adalah risiko yang terjadinya entitas suatu pasar yang akan menyebabkan kerugian karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja investasi di pasar keuangan.  

3. Risiko Inflasi 
Risiko Inflasi adalah suatu Pasar pada Obligasi. Ketika inflasi yang diharapkan meningkat, maka meningkatkan pada tingkat Nominal dan dengan menurunkan harga Efek Pendapatan Tetap. 

4. Risiko Bisnis 
Risiko bisnis adalah risiko yang muncul ketidakpastian pada konsekuesi yang didapatkan. Ketidakpastian tersebut akan menghasilkan dampak yang berpotensi merugikan pemilik bisnis. Risiko bisnis dapat disebut juga sebagai dampak negatif yang dapat muncul di masa depan dan merugikan pemilik usaha. 

5. Risiko Finansial 
Risiko finansial adalah suatu kondisi yang menimbulkan akibat adanya perubahan baik secara internal maupun secara eksternal yang dapat merugikan finansial atau keuangan seseorang, pada suatu kelompok, ataupun perusahaan.  

6. Risiko Likuiditas 
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang didapatkan pada institusi yang timbul. Oleh karena itu likuiditas tidak dapat memenuhi kemampuannya untuk melakukan apa yang diminta. 

7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang  
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko penukaran pada uang yang akan mengakibatkan fluktuasi pada perusahaan. Maka dari itu penukaran nilai mata uang dalam negeri ataupun mata uang asing dapat menyebabkan fluktuasi. Dikarenakan pebedaan pada mata uang tersebut. 

8. Risiko Negara (country risk) 
Risiko negara adalah risiko yang timbul karena adanya perubahan ekonomi atau politik pada negara yang berdampak kurangnya cadangan devisa negara yang akan menyebabkan keterlambatan pembayaran pinjaman kepada bank kreditur di negara. 

Pada dasarnya risiko aset tunggal dapat mempengaruhi terjadinya perbedaan antara return aktual yang telah menerima harapan dari suatu aset tunggal. Aset tunggal ini memiliki tujuan untuk Risiko pada investasi yang mempengaruhi kondisi dimana investor mengalami kerugian akibat investasi yang dilakukan salah. Risiko ini memiliki imbal hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan sebelumnya. Maka dari itu harus mengetahui seberapa buruknya dalam berinvestasi. ***