HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Peran Orang Tua Dalam Mencegah Stunting Pada Bayi

Dewanti Rizky Cahyani Mahasiswa Semester 2 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Lentera24.com - Permasalahan Bayi Stunting masih me...

Dewanti Rizky Cahyani Mahasiswa Semester 2 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Lentera24.com - Permasalahan Bayi Stunting masih menjadi permasalahan yang mendominasi khususnya di kalangan orang tua. Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Suatu kondisi dimana pertumbuhan dan perkembangan fisik anak terhambat sehingga menyebabkan tubuhnya menjadi pendek dan tidak seimbang. Deformitas dapat memiliki efek jangka panjang yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan anak. Namun, peran orang tua sangat penting untuk mencegah pertumbuhan terhambat pada bayi. 

Dalam artikel ini, kita melihat beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah bayinya menyusut. Pertama, pemberian nutrisi yang tepat merupakan salah satu langkah terpenting dalam pencegahan stunting. Orang tua harus memastikan bahwa bayi mereka menerima diet seimbang dan bergizi sejak lahir. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Ibu harus menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk protein, lemak, vitamin, dan mineral. 

Orang tua juga harus memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan makanan padat yang sesuai dengan usianya seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein seperti daging, ikan atau kacang-kacangan setelah enam bulan. Per September 2021, stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Berdasarkan data kajian Riskesdas (Survei Kesehatan Dasar) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi stunting pada anak balita di Indonesia sekitar 27,7%. Artinya, hampir satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting. Angka ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah besar di Indonesia. 

Faktor penyebab tingginya angka stunting di Indonesia antara lain kurangnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran gizi penduduk, serta masalah sanitasi dan kebersihan yang buruk. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memerangi stunting, antara lain program gizi seperti pemberian makanan tambahan, kampanye pendidikan gizi, dan peningkatan akses pelayanan kesehatan. Namun, tantangan yang kompleks masih perlu diatasi untuk mengurangi tingkat keterlambatan secara signifikan. 

Selain itu, orang tua harus memastikan bahwa bayi mendapat nutrisi yang cukup selama fase pertumbuhan. Mereka perlu memantau makanan bayi mereka dan memastikan mereka mendapatkan semua nutrisi penting yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ini termasuk mendapatkan cukup protein, zat besi, kalsium dan vitamin A, C dan D. Orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi bayi secara tepat. Selain nutrisi yang tepat, orang tua juga harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan. 

Infeksi dan penyakit yang umum terjadi pada bayi dapat menyebabkan keterlambatan jika tidak ditangani dengan baik. Orang tua wajib menjaga kebersihan tangan dan tangan bayinya, memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar bayi dan memastikan bayi mendapatkan vaksinasi yang diperlukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Serta, dukungan perkembangan yang memadai juga penting untuk mencegah retardasi pertumbuhan pada bayi. Orang tua harus memberikan stimulasi yang cukup kepada bayinya, misalnya melalui berbicara, bernyanyi, dan bermain. Interaksi ini berkontribusi pada perkembangan otak bayi dan keterampilan sosial-emosional. Orang tua juga harus menyediakan lingkungan rumah yang aman dan menyegarkan dengan mainan dan bahan bacaan yang sesuai usia dan penting untuk memantau pertumbuhan bayi secara teratur. Orang tua harus membawa bayi mereka ke dokter atau klinik setempat untuk pemeriksaan kesehatan secara teratur. Pemeriksaan rutin ini membantu mengidentifikasi masalah pertumbuhan atau perkembangan sedini mungkin sehingga penanggulangan dapat dilakukan dengan cepat. 

Terakhir, dukungan emosional dan kasih sayang orang tua juga penting untuk mencegah keterlambatan pertumbuhan. Bayi yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan suportif tumbuh dan berkembang lebih baik secara fisik dan emosional. Secara umum peran orang tua dalam pencegahan retardasi tumbuh kembang anak sangat penting. Nutrisi yang tepat, kepatuhan terhadap sanitasi dan kebersihan, dukungan perkembangan yang tepat, pemantauan pertumbuhan secara teratur, dan dukungan emosional adalah beberapa cara utama yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah stunting. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, orang tua dapat memastikan bayinya tumbuh dan berkembang secara optimal dan terhindar dari efek jangka panjang dari stunting. ***