HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Peran Mahasiswa Sebagai Agent Of Change Dalam Menindak Kebijakan Pemerintah Melalui Aksi Demonstrasi

Fahmi Nur Fadilla Mahasiswa Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis    Universitas Muhammadiyah Malang   Email : fahminur1029@gmail.com Lente...

Fahmi Nur Fadilla Mahasiswa Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis   
Universitas Muhammadiyah Malang Email : fahminur1029@gmail.com

Lentera24.com - Aksi demonstrasi merupakan salah satu bentuk partisipasi politik yang sering dilakukan oleh mahasiswa sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversial, tidak adil, atau bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam mengekspresikan keberatan mahasiswa terhadap kebijakan tersebut dan mendorong perubahan sosial (Dian, 2022).

Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki potensi untuk menjadi kekuatan yang kuat dalam membentuk opini publik dan menggerakkan perubahan sosial. Mahasiswa memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan, gagasan inovatif, dan semangat untuk berjuang demi keadilan, keterbukaan, dan kebebasan berpendapat. Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menyuarakan aspirasi rakyat, memperjuangkan hak-hak warga negara, dan mendorong perubahan kebijakan pemerintah yang lebih baik (Ani, 2021:186). 

Aksi demonstrasi, mahasiswa mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah dan masyarakat bahwa mahasiswa tidak setuju dengan kebijakan yang diambil. Mahasiswa menggunakan hak demokratis mereka untuk menyampaikan kritik, memperjuangkan HAM, keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan nilai-nilai demokrasi. Demonstrasi menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengungkapkan keprihatinan mahasiswa terhadap isu-isu sosial yang penting dan memperjuangkan kepentingan bersama.

Mahasiswa merupakan salah satu aset berharga dalam pembangunan suatu bangsa. Mahasiswa merupakan kelompok yang memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan dan kemajuan negara (Rahmatullah & Said 2019:48). Mahasiswa terlibat dalam aktivitas akademik yang melibatkan penelitian, eksperimen, dan pengembangan gagasan baru. Melalui penelitian, mahasiswa dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru, menciptakan teknologi yang inovatif, dan memajukan ilmu pengetahuan di berbagai bidang (Poernomo, 2020:77).
Pengabdian mahasiswa bagi lingkungan masyarakat merupakan aspek penting dalam peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Kegiatan pengabdian mahasiswa memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mahasiswa peroleh selama studi mahasiswa untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Pengabdian mahasiswa memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Cahyono, 2019:34). Mahasiswa harus memiliki kompetensi mengelola negara tidak hanya untuk mengkritik tetapi juga harus mampu memberikan kontribusi yang rill untuk perubahan yang lebih baik (agent of social control). 
 
Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Change 
Agen perubahan mahasiswa adalah individu-individu muda yang memiliki kemampuan sangat perseptif dan kritis terhadap kehidupan sosial. Ketika sebuah perusahaan atau institusi berjuang untuk berubah, agen perubahan biasanya dapat memperbaiki keadaan atau berkontribusi untuk menemukan jawaban. Mahasiswa memiliki potensi untuk memainkan peran yang signifikan dalam menginspirasi dan memimpin perubahan positif dalam masyarakat. Mahasiswa merupakan kelompok yang memiliki akses ke pendidikan tinggi, pengetahuan, dan pemikiran kritis. Mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi penggerak perubahan dengan menyoroti masalah sosial yang ada dan mencari solusi yang inovatif (Setyadi, et a., 2021:1546). Mahasiswa memiliki energi, semangat, dan keberanian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada dalam masyarakat. Mahasiswa seringkali terinspirasi oleh isu-isu sosial yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan memiliki keinginan kuat untuk membawa perubahan positif. 

Peran mahasiswa sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat menggerakkan orang lain, memobilisasi dukungan, dan menciptakan kesadaran kolektif tentang isu-isu yang perlu diperjuangkan. Kemajuan teknologi dan media sosial memberikan mahasiswa akses yang lebih luas untuk berkomunikasi, berbagi ide, dan menyebarkan pesan mahasiswa. Mahasiswa dapat menggunakan platform online untuk memperluas jangkauan pengaruh mahasiswa , memobilisasi dukungan dari berbagai komunitas, dan membentuk gerakan sosial yang lebih besar. 

Mahasiswa memiliki keahlian dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi. Mahasiswa dilatih dalam pemikiran kritis, penelitian, analisis kebijakan, dan pemecahan masalah. Keterampilan dapat digunakan untuk menganalisis masalah sosial yang kompleks, merancang strategi perubahan, dan mengimplementasikan solusi yang efektif. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan (Agent of Change) merujuk pada peran aktif dan konstruktif yang dimainkan oleh mahasiswa dalam mendorong perubahan sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat. 

Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki potensi untuk menginspirasi dan memimpin transformasi positif dalam berbagai aspek kehidupan (Fatma, 2022:2). Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Pemikiran Kritis: Mahasiswa didorong untuk berpikir kritis dan menganalisis isu-isu kompleks yang ada di masyarakat. Aktivisme Sosial: Mahasiswa seringkali terlibat dalam gerakan sosial dan advokasi untuk memperjuangkan hak asasi manusia, keadilan sosial, kesetaraan gender, keberlanjutan lingkungan, dan isu-isu penting lainnya. 

Mahasiswa seringkali menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, kebebasan berpendapat, dan partisipasi aktif dalam kehidupan politik. 

Penjabaran Kemampuan Mahasiswa Sebagai Agent of Change 
Kemampuan mahasiswa sebagai agen perubahan (Agent of Change) mencakup sejumlah aspek yang memungkinkan mahasiswa untuk memiliki pengaruh positif dalam masyarakat. Mahasiswa memiliki akses ke pendidikan tinggi yang memberikan pengetahuan yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu. Pengetahuan tersebut memungkinkan mahasiswa untuk memahami secara komprehensif isu-isu sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan yang ada di masyarakat. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis informasi, memahami konteks, dan menggabungkan perspektif-perspektif yang beragam memungkinkan mahasiswa untuk memiliki wawasan yang kritis dan holistik terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Mahasiswa didorong untuk mengembangkan pemikiran kritis dan analitis. Mahasiswa dilatih dalam mengidentifikasi akar masalah, mengevaluasi solusi yang ada, dan menghasilkan ide-ide baru yang inovatif. Kemampuan ini memungkinkan mahasiswa untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan mencari pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Selain itu, mahasiswa memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Mahasiswa dapat berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan, mempresentasikan ide-ide mahasiswa dengan jelas, dan mempengaruhi audiens. Kemampuan tersebut memungkinkan mahasiswa untuk menyebarkan pesan, memobilisasi dukungan, dan mempengaruhi opini publik tentang isu-isu penting. Adanya kemampuan komunikasi yang kuat, mahasiswa dapat menjadi suara bagi masyarakat yang tidak terdengar dan memperjuangkan perubahan yang diinginkan.

Mahasiswa harus siap menghadapi hambatan sebagai agen perubahan, karena perkembangan yang tidak terduga telah menyebabkan pergeseran dan semua masalah yang saat ini mengganggu masyarakat. Mahasiswa memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan, harus memiliki kepekaan yang tinggi dan mampu memecahkan masalah. Kemampuan mahasiswa sebagai agen perubahan (Agent of Change) melibatkan sejumlah aspek yang memungkinkan mahasiswa untuk memiliki pengaruh positif dalam masyarakat.
 
Pengetahuan Mendalam yaitu mahasiswa memiliki akses ke pendidikan tinggi yang memberikan pengetahuan yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu. Mahasiswa mempelajari konsep-konsep, teori, dan praktik terkait dengan isu-isu sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan. Pengetahuan yang mendalam mahasiswa dapat memahami akar masalah, menganalisis situasi dengan cermat, dan merumuskan solusi yang tepat.
Pemikiran Kritis dan analitis yaitu mahasiswa didorong untuk mengembangkan pemikiran kritis dan analitis. Keterampilan Komunikasi yaitu mahasiswa memiliki keterampilan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan. Mereka dapat mengartikulasikan ide-ide mereka dengan jelas dan mempengaruhi orang lain dengan pesan yang disampaikan. Semangat dan Keberanian: Mahasiswa seringkali memiliki semangat dan energi yang besar dalam menjalankan peran sebagai agen perubahan. 
Kreativitas dan Inovasi yaitu mahasiswa seringkali membawa kreativitas dan inovasi untuk menciptakan perubahan, karena mampu berpikir di luar kotak, menggabungkan ide-ide baru dengan yang sudah ada, dan mencari solusi yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya. Dalam menjalankan peran sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat menerapkan kemampuan-kemampuan ini dengan berbagai cara. 

Dampak Mahasiswa Sebagai Agent of Change
Menurut Jannah & Sulianti (2021:185), peran mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat. Ketika mahasiswa menggunakan kemampuan mereka untuk menginspirasi, memobilisasi, dan memimpin perubahan, berbagai dampak positif dapat terjadi. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi ketika mahasiswa berperan sebagai agen perubahan yaitu perubahan sosial mahasiswa dapat memainkan peran kunci dalam memperjuangkan perubahan sosial yang lebih adil dan inklusif,dapat menggalang dukungan masyarakat, mengadvokasi hak-hak asasi manusia, memerangi diskriminasi, dan memperjuangkan keadilan sosial. 

Melibatkan diri dalam gerakan sosial, kampanye, atau aksi-aksi lainnya, mahasiswa dapat mendorong perubahan dalam berbagai isu seperti kemiskinan, kesetaraan gender, hak-hak minoritas, dan lingkungan hidup. Kesadaran dan Pendidikan mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu penting, dapat mengedukasi masyarakat tentang masalah-masalah yang mungkin kurang diperhatikan, menguraikan implikasi dan dampak dari kebijakan-kebijakan tertentu, serta menyebarkan pengetahuan tentang solusi-solusi yang mungkin ada. 
Inovasi dan Kreativitas: Mahasiswa seringkali membawa ide-ide inovatif dan solusi yang kreatif untuk mengatasi masalah yang kompleks, dapat mengembangkan proyek-proyek sosial, memanfaatkan teknologi, dan menerapkan pendekatan baru dalam mengatasi masalah-masalah masyarakat. Peningkatan Partisipasi Politik yaitu mahasiswa dapat berperan penting dalam mendorong partisipasi politik dan keterlibatan masyarakat, dengan melibatkan diri dalam politik dan advokasi, mahasiswa membantu membangun masyarakat yang demokratis, responsif, dan berdaya.
Inspirasi dan Pengaruh yaitu Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki potensi untuk menginspirasi dan mempengaruhi orang lain, terutama generasi muda. Tindakan dan pemikiran kritis yang mereka tunjukkan dapat menjadi teladan bagi orang lain untuk berani menyuarakan pendapat, berpartisipasi aktif dalam masyarakat, dan memperjuangkan perubahan yang diinginkan. 
Peran mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki dampak yang luas dan signifikan dalam masyarakat. Melalui tindakan, inovasi, dan pengaruh mereka, mahasiswa dapat menciptakan perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan. 

Upaya Mahasiswa dalam Mengatasi Aksi Demonstrasi
Di dunia digital saat ini, pornografi, perilaku buruk, dan hoaks tersebar luas, bersama dengan informasi bohong, ujaran kebencian, kekerasan, pemisahan ras, dan kekerasan (Iqbal, et al., 2020:80).

Demonstrasi atau unjuk rasa adalah suatu bentuk protes dimana sekelompok individu, organisasi, atau mahasiswa berkumpul di depan umum untuk menyuarakan pemikirannya dalam upaya membungkamnya secara politik untuk kepentingan kelompok maupun kepentingan masyarakat. Mereka juga mengikuti berbagai protes karena tidak setuju dengan kebijakan pemerintah atau pihak lain. Demonstrasi pun dilakukan karena menunjukkan dukungan terhadap aksi yang telah dilakukan. Namun di era sekarang, pengunjuk rasa lebih diperhatikandalam cara mengkomunikasikan pandangannya. 

Aksi demonstrasi adalah salah satu bentuk ekspresi yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam menyuarakan tuntutan, aspirasi, atau ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah atau isu-isu tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, aksi demonstrasi dapat menghadirkan tantangan dan konflik. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi aksi demonstrasi agar dapat mencapai tujuan mereka secara efektif dan damai. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam mengatasi aksi demonstrasi:
Dialog dan Negosiasi yaitu mahasiswa dapat mengusahakan dialog dan negosiasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah atau institusi terkait, untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Mengadakan pertemuan, mengirim perwakilan, dan membuka ruang diskusi dapat membantu mencapai pemahaman bersama dan mencari titik tengah yang dapat diterima oleh semua pihak.
Pendekatan Damai: Mahasiswa dapat mengedepankan pendekatan damai dalam menyampaikan tuntutan mereka. Menggunakan media komunikasi yang tepat, seperti penggunaan media sosial, kampanye online, atau pertemuan terbuka yang damai, dapat membantu mempertahankan esensi perjuangan mereka tanpa kekerasan atau tindakan yang merugikan (Herdiana, 2018:13).
Pendidikan dan Kesadaran: Mahasiswa dapat menggunakan aksi demonstrasi sebagai kesempatan untuk memberikan pendidikan dan kesadaran kepada masyarakat. Melalui pameran, seminar, atau diskusi terbuka, mahasiswa dapat menjelaskan tujuan dan isu yang mereka perjuangkan secara rinci kepada masyarakat, sehingga dapat mencapai dukungan yang lebih luas dan pemahaman yang lebih baik.
Pemantauan dan Evaluasi: Mahasiswa dapat melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap aksi demonstrasi yang mereka lakukan. Hal ini meliputi mengidentifikasi potensi kekerasan atau kerusuhan, memastikan tindakan sesuai dengan hukum dan etika, serta memperbaiki strategi dan taktik jika diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih efektif.
 
Melalui demontrasi, mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan ambisi masyarakat. Mahasiswa dapat mengadvokasi perubahan melalui demonstrasi, khususnya dalam kasus hukum yang dianggap merugikan masyarakat luas. Mahasiswa disiapkan untuk mempengaruhi masyarakat secara positif sebagai agen perubahan karena mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukannya. Melalui aksi-aksi dapat memobilisasi dukungan publik, meningkatkan kesadaran, dan mendorong perubahan yang lebih baik. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menganalisis kebijakan pemerintah secara kritis dan analitis. Dengan pemikiran kritis ini, mereka dapat menyuarakan ketidakpuasan dan memperjuangkan perubahan yang lebih baik. Mahasiswa memiliki kekuatan untuk memobilisasi dukungan publik terhadap isu-isu yang mereka anggap penting. Memanfaatkan jejaring sosial, kampanye, dan aksi-aksi langsung, mereka dapat menyebarkan pesan dan mempengaruhi opini publik. Dukungan publik yang kuat dapat memberikan tekanan kepada pemerintah untuk mengubah kebijakan yang kontroversial atau tidak menguntungkan. Serta mahasiswa sebagai agen perubahan harus menjalankan tindakan mereka secara konstruktif. Meskipun protes dan aksi demonstrasi dapat menjadi sarana untuk menyuarakan ketidakpuasan, mahasiswa harus tetap memastikan bahwa tindakan mereka tidak melanggar hukum atau menyebabkan kerusuhan yang merugikan dalam mengatasi kebijakan pemerintah, mahasiswa harus tetap memegang prinsip perdamaian, keadilan, dan keterbukaan.***