Putri Nabila Azzahra Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Mem...
Putri Nabila Azzahra Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
Lentera24.com - Membicarakan kata akuntansi, beberapa orang akan langsung tertuju pada pekerjaan yang berkaitan dengan perbankan atau perusahaan. Akuntansi memang dibutuhkan dalam bidang-bidang tersebut, tetapi fungsinya juga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum membahas lebih jauh, sebaiknya kita pahami arti dari kata akuntansi. Menurut wikipedia Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklasifikasikan, mengolah, menyajikan data transaksi, serta berbagai aktivitas yang berhubungan dengan keuangan. oleh karena itu, informasi tersebut dapat digunakan seseorang yang ahli dibidangnya dan menjadi bahan untuk mengambil suatu keputusan.
Dilihat dari fungsi atau kegunaannya, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi penting untuk mengevaluasi operasi perusahaan. Dalam hal ini pimpinan perusahaan atau pihak di luar perusahaan dapat membuat penilaian dan keputusan yang tepat. Akuntansi, jika dilihat dari perspektif aktivitasnya, adalah suatu proses yang mencakup identifikasi atau penentuan, pengukuran, dan transmisi informasi ekonomi.
Banyak masyarakat awam yang tidak paham dengan ilmu akuntansi bahkan tak sedikit juga yang menyepelekannya. Padahal ilmu akuntansi jelas sangat penting untuk mengatur keuangan, apalagi bagi yang memiliki usaha. Pada dunia saat ini sudah banyak usaha yang bergerak dalam industri rumah tangga. Tapi juga banyak dari pemilik usaha yang tidak memiliki latar belakang akuntansi. Sehingga mereka kerap kali kesulitan untuk menjalankan usahanya.
Padahal memahami akuntansi kita dapat mengoperasionalkan usaha dengan baik. Seperti kapan harus membeli stok barang, bagaimana perhitungan agar mendapatkan laba, waktu yang baik saat piutang tertagih, dan masih banyak lagi. Banyak orang sering keliru dalam memahami laba. Menurut mereka, saat mendapatkan keuntungan dari penjualan produk berarti sudah mendapatkan laba. Sedangkan dalam akuntansi untuk mendapatkan laba perlu perhitungan yang cukup kompleks. Dari mencari harga pokok barang, total biaya produksi, dan pencarian laba kotor terlebih dahulu.
Seringkali usaha yang bergerak dalam bidang rumah tangga tidak memperhatikan biaya produksi. Dalam biaya produksi sendiri termuat biaya bahan baku yang merupakan biaya untuk membeli material saat akan memproduksi barang. Proses pembelian bahan baku ini juga termasuk dengan biaya lain, biaya ini ermasuk biaya pengiriman dan penyimpanan. Selain itu, biaya bahan baku dicatat terhadap faktur pembelian yang mencakup informasi seperti harga pokok barang, biaya pengiriman, dan pajak.
Kedua adalah biaya sumber daya manusia. Biaya SDM atau tenaga kerja langsung adalah komponen biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggaji para karyawan. Dalam hal ini, karyawan adalah mereka yang berperan langsung dalam segala kegiatan proses produksi. Perhitungan gaji karyawan ditentukan dari awal pengolahan bahan utama hingga menjadi produk jadi. Komponen biaya karyawan produksi mencakup lebih dari sekedar gaji pokok. Unsur lain seperti asuransi dan tunjangan karyawan juga harus dimasukkan dalam perhitungan biaya sumber daya manusia.
Terakhir ada biaya overhead pabrik. Biaya ini timbul karena adanya biaya tambahan lain seperti pajak dan pengawasan proses produksi. Biaya ini tidak tetap dan berpotensi meningkat. Ini mungkin juga berlaku untuk biaya lain seperti sewa pabrik dan perawatan mesin. Komponen biaya produksi ini akan dihitung dalam laporan laba rugi pada akhir periode akuntansi.
Dari penjabaran diatas, seharusnya kita paham kenapa kadang ada barang yang tidak sesuai dengan harga yang ditawarkan. Karena pada hakekatnya saat kita ingin membeli barang, kita tidak hanya membeli produk orang tersebut. Tetapi juga membeli ide yang dituangkan untuk menciptakan barang, tenaga yang dihabiskan dalam merakit barang, dan waktu yang mungkin bisa digunakan untuk melakukan perkerjaan yang lain.
Tidak jarang juga ada pengusaha yang rela mendaptkan laba yang sedikit atau bahkan tidak mendapatkan laba hanya karna banyak konsumen yang mengatakan jika harganya terlalu mahal. Mengetahui hal tersebut terbukti orang yang mengatakan bahwa harganya terlalu mahal tidak pernah belajar akuntansi.
Permasalahan lain saat usaha rumah tangga tidak paham dengan akuntansi adalah ketika konsumen berhutang dan tidak ada batasan kapan untuk melakukan pembayaran. Ketahuilah hal tersebut bisa membuat usaha yang kita bangun perlahan keropos. Karena dengan uang itulah usaha yang didirikan masih berjalan lancar.
Konsumen yang kita temui baik itu mungkin masih bisa menyelamatkan usaha kita, tapi bagaimana dengan konsumen yang nakal. Kadang tidak mengakui kalau dirinya punya hutang. Karena itu di dalam akuntansi terdapat perhitungan berapa hari sebaiknya hutang terbayarkan.
Dapat disimpulkan seharusnya masyarakat awam bisa belajar akuntansi sedikit demi sedikit. Pengusaha industri rumah tangga yang berlatar belakang non akuntansi seharusnya mampu menyusun dan memahami informasi yang tersedia dalam laporan keuangan sebagai aktivitas bisnis harian. Zaman sekarang pun tidak ada batasan umur untuk belajar, karena belajar tidak hanya dari buku, atau bu guru. Sekarang lewat barang elektronik seperti handphone dan televisi kita bisa belajar. Walau terbilang kompleks dan memerlukan ketelitian tinggi, mempelajari akuntansi akan terasa menyenangkan jika menemukan tempat belajar yang tepat. ***