Sekjend DPW FORKAB Aceh Timur saat melihat langsung kondisi jembatan penghubung ke Gampong Naleung, Julok.(Dok.Lentera24.com) Lentera24.com ...
Sekjend DPW FORKAB Aceh Timur saat melihat langsung kondisi jembatan penghubung ke Gampong Naleung, Julok.(Dok.Lentera24.com) |
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Kondisi Jembatan satu satunya akses menuju Gampong Naleung Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur sudah kritis dan sudah tidak bisa dilalui lagi.
Seolah olah tidak ada kepedulian dari Pemerintah, Sekretaris Forum Kerukunan Anak Bangsa (FORKAB) Aceh Timur Alamsyah akrab disapa Nagoya angkat bicara.
"Kondisi jembatan ini sudah patah dan sudah tidak berani dilalui lagi oleh warga, apa mata pejabat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur ini sudah tertutup dan tidak mau peduli dengan warganya," kata Nagoya, Rabu, 7 Juni 2023.
Alamsyah menambahkan, bahwa dalam beberapa hari ini, jika ada warga hendak menyeberang, harus menyewa rakit.
"Jika ada warga hendak menyebrang, Sepmor nya harus menggunakan jasa sewa rakit dari perahu, untuk sekali jalan warga harus membayar sekira Rp.10.000,-, coba bayangkan, jika bolak balik, warga harus mengeluarkan uang lebih," ungkapnya.
Sekjend DPW FORKAB Aceh Timur itu juga mengharapkan kepedulian Pemerintah untuk memikirkan cara penanggulangan darurat.
"Gampong Naleung juga salah satu penghasil Komoditi udang dan ikan, akan tetapi semenjak jembatan tersebut rusak, warga harus mengeluarkan hasil panennya dengan menempuh jarak sekitar 13 Kilometer untuk menuju pusat pasar Kecamatan Julok," ketusnya.
"Pemerintah Kabupaten Aceh Timur harus peduli, dan memikirkan tanggap darurat," tutup Nagoya.
Sementara itu, terpisah, Ketua FORKAB Aceh Timur, Sarnidam (Patra) juga didampingi oleh Kabid Hubungan Masyarakat (Humas) Safrizal, juga mengatakan hal senada.
"Kehadiran Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sangat diharapkan oleh masyarakat Gampong Naleung," ujar Patra singkat.[] L24.Zal.