HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Mengenal Investasi dan Pentingnya Berinvestasi di Usia Muda

Zabrina Maheswari Putri Damayanti Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Investas...

Zabrina Maheswari Putri Damayanti Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com - Investasi bukan hal asing bagi sebagian besar orang. Sebagian besar orang menganggap bahwa investasi sangat penting. Hal ini dikarenakan investasi memiliki potensi untuk memberikan keuntungan finansial yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi bukan hanya sekedar menabung uang di bank, tetapi juga melibatkan alokasi dana ke instrumen keuangan atau aset yang memiliki nilai ekonomi. Dengan berinvestasi, seseorang dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka dengan tujuan mencapai pertumbuhan kekayaan yang berkelanjutan. Investasi atau penanaman modal merupakan aktivitas menempatkan dana pada instrumen tertentu untuk memperoleh keuntungan di masa depan. 


Instrumen-instrumen yang dimaksud dapat berupa saham, obligasi, reksa dana, properti, logam mulia, atau instrumen keuangan lainnya. Melalui investasi, seorang individu khususnya anak muda, dapat mengalokasikan dana mereka untuk menghasilkan pendapatan pasif atau pertumbuhan nilai aset. Pemilihan instrumen investasi harus dipilih dengan tepat agar memperoleh pendapatan yang stabil atau pertumbuhan nilai aset yang signifikan. Namun, penting bagi seorang individu untuk melakukan riset secara menyeluruh, mempertimbangkan profil risiko mereka, dan memahami potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan instrumen investasi yang dipilih.


Saat ini, banyak investasi non bisnis yang diminati oleh masyarakat khususnya anak muda dengan tujuan meningkatkan nilai aset yang dimiliki. Ketertarikan anak muda terhadap investasi dapat dipahami sebagai respons terhadap perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Mereka menyadari pentingnya diversifikasi portofolio dan mencari cara untuk menghasilkan pendapatan pasif serta mengembangkan kekayaan jangka panjang. Anak muda saat ini juga tertarik pada sifat inovatif dan fleksibilitas investasi non bisnis, yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam pasar global dan mengambil risiko yang sesuai dengan profil risiko mereka. Dengan hal itu, investasi harus dijalani dengan sabar, komitmen yang kuat, serta ketenangan yang stabil ketika pasar berfluktuasi.


Selain meningkatkan nilai aset, tujuan investasi ialah untuk mempersiapkan kondisi finansial yang stabil di masa depan atau mempersiapkan dana pensiun. Dalam dunia yang terus berubah dan tidak pasti, memiliki sumber pendapatan yang dapat diandalkan saat pensiun sangatlah penting. Mempersiapkan dana pensiun melibatkan perencanaan keuangan jangka panjang, seperti menyisihkan sebagian pendapatan secara teratur dan menginvestasikan dalam instrumen keuangan yang aman dan menguntungkan. Selain itu, membangun cadangan dana darurat juga penting untuk menghadapi kemungkinan keadaan darurat atau kebutuhan tak terduga. Memiliki persiapan keuangan yang matang dan disiplin dalam merencanakan pensiun tidak hanya memberikan ketenangan pikiran, tetapi juga memberikan kebebasan finansial dan kesempatan untuk menikmati masa tua dengan nyaman.


Investasi juga bertujuan untuk memberikan proteksi terhadap aset dari tekanan inflasi atau menjaga nilai uang dari inflasi. Inflasi adalah fenomena di mana harga barang dan jasa secara umum cenderung meningkat seiring waktu. Investasi menjadi solusi untuk melawan efek negatif inflasi. Dengan memilih instrumen investasi yang potensial menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi, nilai aset atau uang kita dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Investasi yang cermat dan berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dapat memberikan keamanan finansial dan memungkinkan seseorang untuk mempertahankan daya beli mereka dalam menghadapi perubahan ekonomi dan inflasi di masa depan.


Banyaknya instrumen investasi yang tersedia memberikan lebih banyak pilihan kepada para investor. Perlu dipahami bahwa tidak semua instrumen investasi cocok untuk semua investor. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih instrumen investasi.


Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan jenis investasi yang periodenya cukup pendek dengan hasil keuntungan yang dapat dilihat setelah 3 sampai 12 bulan. Sebuah instrumen investasi bisa disebut sebagai investasi jangka pendek memiliki 2 ciri. Pertama, investasi tersebut memiliki kualitas yang tinggi. Kedua, instrumen investasi tersebut harus sangat liquid dan mudah dijual kembali.


Selain investasi jangka pendek, adapun investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang ini terjadi di mana instrumen investasi yang masuk butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan keuntungan. Banyak dari para investor yang harus menahan dan menyimpan investasi ini hingga 5 sampai 10 tahun sebelum menjual dan merealisasikan keuntungannya. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menggunakan investasi jangka panjang hanya membeli tanpa menjualnya lagi. Namun, meskipun membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menghasilkan keuntungan, investasi jangka panjang memiliki keuntungan yang lebih optimal dibandingkan investasi jangka pendek dengan konsekuensi risiko yang ditanggung lebih tinggi.


Investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Sebagai seorang investor, perlu mengetahui macam-macam instrumen investasi yang ada. Berikut beberapa instrumen investasi yang ada di Indonesia.


A. Reksa Dana

Reksa dana merupakan jenis investasi di mana dana yang dikumpulkan dari beberapa investor akan digabungkan menjadi satu yang nantinya akan diinvestasikan di berbagai pasar modal. Reksa dana memberikan keuntungan bagi investor dengan memberikan akses ke pasar keuangan yang mungkin sulit diakses secara langsung oleh investor individu. Selain itu, reksadana juga memberikan fleksibilitas dalam hal likuiditas, di mana investor dapat membeli atau menjual unit penyertaan mereka sesuai dengan kebijakan dan ketentuan reksa dana tersebut. Keuntungan dan kerugian dari investasi ini akan dibagikan kepada investor sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka dalam reksa dana tersebut. Manajer investasi bertanggung jawab untuk melakukan analisis pasar, pengambilan keputusan investasi, dan pengelolaan portofolio secara keseluruhan. Dalam rangka mengatur kegiatan reksa dana, terdapat otoritas pengawas yang bertugas mengawasi kegiatan dan melindungi kepentingan investor, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bagi investor muda atau pemula yang akan mulai berinvestasi, reksadana merupakan investasi yang cocok.


2. Deposito

Deposito merupakan instrumen investasi yang penyimpanan uangnya disediakan oleh bank dengan sistem penyetoran di awal dan memiliki ketentuan penarikan yang hanya bisa dilakukan sesuai dengan ketentuan penarikan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati oleh nasabah dan bank. Deposito umumnya memiliki jangka waktu yang bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Selama jangka waktu tersebut, nasabah akan menerima bunga sebagai imbalan atas penempatan dan penguncian dana mereka. Tingkat bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa karena nasabah menyetujui untuk tidak menggunakan dana tersebut dalam jangka waktu tertentu. Deposito menawarkan keuntungan berupa keamanan dan stabilitas. Dana yang ditempatkan dalam deposito dijamin oleh lembaga keuangan yang bersangkutan,  sehingga risiko kehilangan dana relatif rendah. Selain itu, tingkat bunga deposito cenderung lebih stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, seperti saham atau obligasi, yang dapat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Namun, ada beberapa keterbatasan dalam deposito. Salah satunya adalah kurangnya likuiditas, yaitu sulitnya mengakses dana sebelum jangka waktu deposito berakhir. Jika nasabah ingin menarik dana sebelum jangka waktu berakhir, biasanya akan dikenakan penalti atau pengurangan bunga. Secara keseluruhan, deposito adalah instrumen investasi yang cocok bagi mereka yang ingin mengamankan dana mereka dengan tingkat risiko yang relatif rendah dan menerima imbal hasil yang stabil.


3. Emas

Emas merupakan jenis investasi fisik dengan nilan intrinsik yang lebih jelas. Emas memiliki daya tarik karena memiliki sifat yang langka, tahan terhadap korosi, dan dihargai di seluruh dunia. Sebagai investasi, emas dapat diperoleh dalam bentuk perhiasan, batangan, atau koin. Investasi emas dapat memberikan beberapa keuntungan karena emas dianggap sebagai aset yang aman dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan gejolak pasar. Nilai emas cenderung tetap atau bahkan meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau depresiasi mata uang. Emas juga memiliki likuiditas yang tinggi, yang berarti mudah untuk menjual dan mendapatkan uang tunai jika dibutuhkan. Selain itu, emas juga dapat diakses secara global dan diperdagangkan di pasar komoditas internasional. Namun, investasi emas juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Harga emas dapat mengalami fluktuasi yang signifikan dalam jangka pendek, tergantung pada faktor-faktor seperti permintaan pasar, kebijakan moneter, dan sentimen investor. Selain itu, investasi emas juga memerlukan biaya penyimpanan dan asuransi yang harus diperhitungkan. Selain itu, emas tidak menghasilkan pendapatan seperti dividen atau bunga, sehingga keuntungan investor tergantung pada kenaikan harga emas itu sendiri. Bagi investor yang tertarik berinvestasi dalam emas, penting untuk melakukan riset dan pemahaman yang baik tentang pasar emas, tren harga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga emas. Hal ini dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meminimalkan risiko. Selain itu, diversifikasi portofolio juga disarankan, dengan menggabungkan emas dengan instrumen investasi lainnya untuk mengurangi risiko dan mencapai tujuan investasi yang lebih seimbang.


4. Properti

Investasi properti memiliki beberapa kesamaan dengan investasi emas. Instrumen investasi ini melibatkan kepemilikan atau pengelolaan aset fisik, seperti tanah, bangunan, atau real estate. Investasi properti dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti apartemen, rumah, gedung komersial, atau lahan yang dikembangkan untuk tujuan bisnis atau residensial. Investasi properti menawarkan sejumlah keuntungan yang membuatnya menarik bagi para investor. Pertama, properti cenderung mengalami kenaikan nilai seiring berjalannya waktu. Secara historis, nilai properti umumnya meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan permintaan pasar. Kedua, properti dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan atau sewa. Sebagai pemilik properti, investor dapat menerima pembayaran sewa secara teratur, yang dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil. Selain itu, properti juga dapat memberikan manfaat pajak, seperti pengurangan pajak penghasilan atau depresiasi aset. Namun, investasi properti juga melibatkan sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan. Pertama, pasar properti dapat mengalami fluktuasi dan tidak selalu menjamin kenaikan nilai yang stabil. Nilai properti dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, permintaan pasar, atau perubahan regulasi yang dapat berdampak negatif pada hasil investasi. Kedua, investasi properti membutuhkan modal yang besar dan dapat melibatkan biaya tambahan seperti perawatan, perbaikan, atau pajak properti. Selain itu, likuiditas investasi properti juga dapat menjadi tantangan, karena menjual properti mungkin membutuhkan waktu dan usaha yang lebih lama dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Sebelum berinvestasi dalam properti, penting untuk melakukan riset yang komprehensif dan memahami pasar properti yang dituju. Analisis terhadap faktor-faktor lokal, tren harga, permintaan pasar, dan potensi sewa sangat penting untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Selain itu, mengelola properti dengan baik, termasuk pemeliharaan, pemasaran, dan hubungan dengan penyewa, juga menjadi faktor penting dalam mencapai keberhasilan investasi properti.


5. Saham

Jenis investasi ini sering digunakan oleh anak muda. Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi yang mewakili kepemilikan bagian dalam suatu perusahaan. Ketika seseorang membeli saham, mereka sebenarnya membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut dan menjadi pemilik saham. Saham diperdagangkan di pasar saham, di mana investor dapat membeli dan menjual saham untuk mendapatkan keuntungan. Investasi saham menawarkan beberapa keuntungan yang menarik bagi para investor. Pertama, saham memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang tinggi. Nilai saham dapat naik seiring dengan pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan, yang dapat menghasilkan capital gain bagi investor. Kedua, saham juga memberikan kesempatan untuk menerima dividen. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan mereka. Dividen dapat memberikan pendapatan pasif yang stabil bagi investor. Namun, investasi saham juga melibatkan risiko yang perlu diperhatikan. Harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar, kinerja perusahaan, berita ekonomi, dan sentimen investor. Oleh karena itu, nilai investasi saham dapat naik dan turun dengan cepat, dan investor harus siap untuk menghadapi volatilitas pasar. Selain itu, investasi saham juga melibatkan risiko likuiditas, di mana tidak selalu mudah untuk menjual saham dengan cepat dan dengan harga yang diinginkan. 


Investasi memiliki banyak keuntungan untuk masa depan, khususnya generasi muda. Penting sekali bagi kita generasi muda untuk berinvestasi sejak dini agar dapat memetik hasilnya di masa depan kelak. Apabila kita mulai berinvestasi sejak dini, ada banyak keuntungan yang kita ambil. Investasi memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan menabung di bank karena potensi bunga yang lebih tinggi. Ketika seseorang menabung di bank, mereka biasanya mendapatkan bunga tetap yang jumlahnya cenderung rendah, terutama dalam kondisi suku bunga yang rendah. Bunga tabungan di bank biasanya berkisar antara 0,5% hingga 3% per tahun, tergantung pada jenis rekening tabungan yang dipilih.


Di sisi lain, berinvestasi memungkinkan seseorang untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi karena ada peluang bagi uang yang diinvestasikan untuk tumbuh secara signifikan. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti saham, obligasi, reksa dana, properti, atau bisnis. Tingkat pengembalian investasi sangat bervariasi tergantung pada jenis investasi yang dipilih, risiko yang dihadapi, dan kondisi pasar saat itu. Investasi memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi karena uang yang diinvestasikan bisa tumbuh secara eksponensial seiring berjalannya waktu. Meskipun ada risiko yang terkait dengan investasi, seperti fluktuasi pasar yang bisa mengakibatkan kerugian, namun dengan strategi yang tepat dan pemahaman yang baik tentang investasi, seseorang dapat mengurangi risiko tersebut.


Investasi juga dapat menciptakan pribadi yang disiplin karena investasi menjadi suatu rutinitas yang mengharuskan kita untuk menyisihkan uang demi masa depan. Saat seseorang memutuskan untuk berinvestasi, mereka harus secara teratur menyisihkan sebagian pendapatannya untuk diinvestasikan, entah itu dalam bentuk pembelian saham, reksa dana, atau instrumen investasi lainnya. Dalam proses ini, individu harus melatih diri mereka sendiri untuk memiliki disiplin dalam mengatur keuangan pribadi mereka. Mereka perlu membuat keputusan yang bijaksana tentang seberapa besar persentase pendapatan yang akan dialokasikan untuk investasi dan mengikuti rencana investasi mereka dengan konsisten. Dengan melakukannya, mereka membangun kebiasaan positif dalam mengelola uang mereka.


Kedisiplinan ini berdampak positif pada gaya hidup individu. Mereka belajar untuk mengutamakan tabungan dan investasi daripada menghabiskan uang secara impulsif. Mereka menjadi lebih sadar akan pengeluaran mereka dan mungkin mengurangi pengeluaran yang tidak perlu untuk memberikan ruang bagi investasi yang lebih besar. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat membantu individu mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka seperti pensiun yang mapan atau tujuan finansial lainnya.


Dibalik setiap keuntungan dalam investasi, selalu ada risiko yang melekat. Risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau ketidakpastian hasil investasi akibat berbagai faktor yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya. Risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas investasi dan menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap investor. Ada berbagai jenis risiko dalam investasi. Risiko pasar adalah risiko yang terkait dengan fluktuasi harga aset atau instrumen investasi akibat perubahan dalam kondisi pasar secara keseluruhan. Perubahan kondisi ekonomi, politik, atau kebijakan moneter dapat mempengaruhi nilai investasi. Risiko saham adalah risiko khusus yang terkait dengan investasi dalam saham, di mana harga saham dapat berfluktuasi secara tajam dan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, kondisi pasar, atau faktor lainnya.


Selain itu, risiko kredit merupakan risiko yang timbul ketika pihak yang berpiutang tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran kepada investor. Risiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan untuk membeli atau menjual suatu investasi dengan cepat dan dengan harga yang diinginkan. Risiko inflasi adalah risiko terkait dengan penurunan daya beli uang akibat kenaikan harga barang dan jasa secara umum, yang dapat mengurangi nilai riil dari investasi. Penting bagi investor untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi mereka dan mengelolanya dengan hati-hati. Hal ini melibatkan melakukan analisis risiko yang cermat, diversifikasi portofolio, dan penyesuaian strategi investasi sesuai dengan tujuan, toleransi risiko, dan jangka waktu investasi. Pendekatan yang seimbang dan disiplin dalam menghadapi risiko dapat membantu investor mengoptimalkan potensi keuntungan mereka sambil mengelola risiko dengan efektif.


Berinvestasi di usia muda memiliki kepentingan yang signifikan dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Memulai investasi sejak dini memberikan keuntungan waktu, pertumbuhan investasi yang lebih panjang, dan potensi hasil yang lebih besar. Dengan berinvestasi lebih awal, pendapatan yang dihasilkan dari investasi dapat diinvestasikan kembali dan akan terus tumbuh seiring waktu, menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat daripada jika memulai investasi di usia yang lebih tua. Selain itu, berinvestasi di usia muda juga memberikan kesempatan untuk belajar dan memahami dunia keuangan serta pasar investasi dengan lebih baik. 


Dalam jangka panjang, ini dapat membantu mengembangkan keterampilan keuangan yang penting dan memperluas pengetahuan tentang berbagai instrumen investasi. Selain itu, berinvestasi di usia muda juga memungkinkan seseorang untuk mengambil risiko yang lebih tinggi dan eksplorasi berbagai peluang investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih besar. Investasi jangka panjang di usia muda juga dapat membantu dalam merencanakan keuangan masa depan, seperti mempersiapkan dana pensiun atau merencanakan tujuan finansial jangka panjang lainnya. Dengan demikian, penting bagi individu untuk memulai investasi sejak dini, meskipun dengan jumlah yang kecil, untuk memanfaatkan waktu, membangun kebiasaan investasi yang baik, dan memaksimalkan potensi pertumbuhan investasi jangka panjang.***