Afinda Eka Yogiana Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Ekonomi pembangunan di...
Lentera24.com - Ekonomi pembangunan diartikan sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari berbagai aspek ekonomi dalam proses pembangunan di negara berkembang yang fokus pada metode pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan sosial. Tidak hanya itu ekonomi pembangunan juga memperluas kesempatan bagi penduduk dengan mendukung perbaikan kondisi kesehatan, pendidikan, dan tempat kerja melalui sektor publik atau swasta.
Akan tetapi hubungan ekonomi pembangunan dengan manusia sendiri sebenarnya bersifat empiris artinya negara atau wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi dengan cepat bisa tanpa diikuti oleh pembangunan manusia yang seimbang. Begitupun sebaliknya, banyak pula negara atau wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang sedang tetapi terbukti dapat meningkatkan kinerja pembangunan manusia secara signifikan karena di ikuti pembangunan manusia yang seimbang.
Namun demikian Bukti empiris diatas bukan tidak berarti bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia. Pertumbuhan ekonomi ini juga merupakan sarana utama bagi pembangunan manusia, terutama pertumbuhan ekonomi yang merata secara sektoral dan kondusif terhadap penciptaan lapangan kerja. Hubungan yang tidak otomatis ini sesungguhnya merupakan tantangan bagi pelaksana pemerintahan untuk merancang kebijakan yang tepat, sehingga hubungan keduanya saling memperkuat.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia ini berlangsung melalui dua macam jalur. Jalur pertama melalui kebijakan dan pengeluaran pemerintah. Dalam hal ini faktor yang menentukan adalah pengeluaran pemerintah untuk sektor sosial yang merupakan prioritas seperti pendidikan dan kesehatan dasar. Besarnya pengeluaran itu merupakan indikasi besarnya komitmen pemerintah terhadap pembangunan manusia.
Jalur kedua adalah melalui kegiatan pengeluaran rumah tangga. Dalam hal ini faktor yang menentukan adalah besar dan komposisi pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar seperti pemenuhan nutrisi anggota keluarga, untuk biaya pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar, serta untuk kegiatan lain yang serupa. Selain pengeluaran pemerintah dan pengeluaran rumahtangga, hubungan antara kedua variabel ini berlangsung melalui penciptaan lapangan kerja. Apabila lapangan pekerjaan tidak memadai, maka dalam mencukupi kebutuhan tersebut sulit untuk mencapai tingkat yang tinggi.
Dalam penelitian menyatakan, pembangunan manusia di Indonesia adalah identik dengan pengurangan kemiskinan. Investasi di bidang pendidikan dan kesehatan akan lebih berarti bagi penduduk miskin dibandingkan penduduk tidak miskin, karena bagi penduduk miskin aset utama adalah tenaga kasar mereka. Adanya fasilitas pendidikan dan kesehatan murah akan sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas, dan pada gilirannya meningkatkan pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dikatakan berhasil apabila laju pertumbuhan PDB lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk negara yang bersangkutan. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tersebut akan lebih bermakna pada kehidupan masyarakat. Berdasarkan pada kaitan kedua konsep ekonomi ini pada hakekat pembangunan ekonomi adalah untuk menaikan tingkat kehidupan masyarakat melalui peningkatan produktifitas perkapita, investasi sumber daya manusia, investasi fisik dan kesempatan kerja (Mishkin, 2012).
Selain itu pengaruh pembangunan kualitas manusia pada masing-masing wilayah juga sangat berpengaruh salah satunya yaitu program kegiatan dalam pengentasan kemiskinan antar wilayah di Indonesia. Akan tetapi seharusnya tidak disama-ratakan karena harus memperhatikan kewilayahan. Disparitas wilayah secara nyata telah memperlihatkan perbedaan kemampuan daerah dalam membangun sumber daya manusia dan perekonomiannya yang pada akhinya berpengaruh pada perbedaan kemampuan dalam pengentasan kemiskinan.
Di Indonesia sendiri memiliki wilayah geografis yang sangat luas dengan berbagai pulau-pulau terbentang, mulai dari pulau Sabang di ujung barat pulau Sumatra sampai Merauke di Pulau Papua. Kondisi ini tentu saja mendatangkan kerumitan tersendiri dalam membangun. Selama ini pembangunan masih terpusat di Pulau Jawa dan sekitarnya, sehingga terjadi disparitas pembangunan yang menyebabkan perbedaan kemajuan antar wilayah. Wilayah yang semakin jauh dari pusat ibukota terlihat kurang tersentuh pembangunannya, sehingga kekayaan alam yang banyak tersebar di seluruh pulau di Indonesia belum termanfaatkan dengan baik, bahkan ironisnya malah dimanfaatkan oleh negara asing.
Dari kasus diatas pentingnya peran ekonomi pembangunan mulai dari pembangunan kualitas manusia pada masing-masing wilayah dan juga kemajuan tingkat lapangan pekerjaan di berbagai wilayah-wilayah yang masih belum di jangkau,hal itu juga dapat membuat pembanguman ekonomi di indonesia semakin terus membaik. ***