HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan “SADARI”dan “SADANIS”

Suharti Mahasiswi Semester 4  Fakultas Kesehatan Masyarakat  Universitas Indonesia Maju Lentera24.com -  Di Indonesia menurut catatan Globoc...

Suharti Mahasiswi Semester 4 
Fakultas Kesehatan Masyarakat 
Universitas Indonesia Maju


Lentera24.com - Di Indonesia menurut catatan Globocan pada tahun 2020, kasus baru kanker sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang. Perempuan merupakan kelompok dengan risiko tinggi terkena kanker, tercatat kanker payudara sebanyak 65.858 kasus, kanker Leher Rahim sebanyak 36.633 kasus.

Kanker Payudara adalah suatu kanker yang terbentuk di sel-sel payudara. Kanker payudara dapat terjadi pada wanita dan jarang pada pria. Gejala kanker payudara termasuk benjolan di payudara, keluarnya cairan berdarah dari puting,dan perubahan bentuk atau tekstur puting atau payudara.Penanganan tergantung pada stadium kanker. Penanganan dapat terdiri dari operasi, kemoterapi dan radiasi.

Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan yang baik dan sehat serta menghindari atau mengurangi makanan-makanan yang beresiko menyebabkan terjadinya kanker payudara. Makanan-makanan tersebut diantaranya:

Makanan yang dibakar,makanan yang di bakar membentuk heterocyclic amines (HCAs) yang apabila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebih dapat berpotensi menyebabkan kanker payudara.

Alkohol, batas aman minum alhkohol adalah segelas sehari. Lebih dari itu dapat meningkatkan resiko terhadap kanker payudara.

Gula, apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan melonjakkan insulin. Berdasarkan riset, insulin adalah promotor utama pertumbuhan tumor.

Susu tinggi lemak dan produk olahannya, para peniliti memperkirakan resikonya berkaitan dengan esterogen yang larut dalam lemak. Beberapa jenis kanker payudara memiliki reseptor esterogen dan diberi makan oleh esterogen.

Makanan yang sudah diproses atau diberi pengawet,makanan tersebut dapat bermetamorfosis menjadi bahan penyebab kanker ketika berada dalam tubuh.

Deteksi dini Kanker bisa dilakukan dengan SADARI dan SADANIS.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada payudara. SADARI bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya. SADARI direkomendasikan sejak wanita berusia 20 tahun dengan dilakukan sendiri di rumah setiap bulannya.Bagi wanita yang masih haid, pemeriksaan dilakukan setiap hari ke 7 sampai 10, dihitung mulai dari hari pertama haid atau setiap bulan pada tanggal yang sama bagi yang sudah menopause.

Beberapa keadaan yang harus diperhatikan pada saat melakukan SADARI:
1. Teraba benjolan.
2. Penebalan kulit.
3. Perubahan ukuran dan bentuk  
    payudara.
4. Pengerutan kulit payudara.
5. Keluar cairan dari putting payudara.
6. Nyeri.
7. Pembengkakan lengan atas.
8. Teraba benjolan pada ketiak atau 
    sekitar leher.

Langkah-langkah Melakukan SADARI

Perhatikan dengan teliti payudara anda di depan cermin,dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan bila terdapat benjolan atau perubahan bentuk,warna,dan ukuran pada payudara(secara normal ukuran pada payudara kanan dan kiri tidak sama persis).

Angkatlah kedua lengan ke atas sampai kedua tangan berada ke arah depan.Kemudian tekanlah kedua tangan ada dengan kuat pada pinggul dan siku ke arah depan sambil mengangkat bahu.Cara ini akan menegangkan otot-otot dada Anda sehingga perubahan-perubahan seperti cekungan atau benjolan akan lebih terlihat.

Angkatlah lengan kiri Anda lalu rabalah payudara kiri dengan tiga ujung jari tengah tangan kanan yang dirapatkan.Perabaan ini dapat dilakukan dengan cara:
Gerakkan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap,dimulai dari atas(posisi jam 12)dengan mengikuti arah jarum jam,bergerak ke tengah ke arah putting susu.

Gerakan dari atas ke bawah dan sebaliknya.
Gerakan dari bagian luar payudara ke arah putting susu.

Kemudian lakukan perabaan dengan gerakan yang sama pada payudara kanan dengan menggunakan jari-jari dari tangan kiri.

Tekan secara pelan daerah di sekitar putting kedua payudara dan amatilah apakah terdapat keluar cairan yang tidak normal(tidak biasanya),seperti putih kekuning-kuningan yang terkadang bercampur dengan darah.Pada wanita yang masih menyusui,bedakan dengan ASI.Proses tersebut dapat dilakukan saat mandi dengan menggunakan sabun untuk memudahkan melakukan gerakannya.

Dapat pula dilakukan saat berbaring dengan cara tangan kiri di bawah kepala.Letakkan bantal kecil di bawah punggung.Rabalah seluruh permukaan payudara kiri dengan gerakan yang telah diuraikan pada langkah nomer 3.Kemudian lakukan pemeriksaan yang sama pada payudara sebelah kanan.

SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis), Selain melakukan SADARI, Anda juga disarankan rutin melakukan SADANIS yaitu pemeriksaan secara klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. 

Dengan menghindari potensi munculnya kanker payudara,dan melakukan deteksi dini diharapkan penderita bisa segara menemukan kanker pada stadium yang lebih dini.Hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan 80-90%.Jika seorang wanita yang menemukan kelainan pada saat melakukan SADAR, dapat melakukan diri ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan SADANIS.***