Dwi Maharani Jayuningtyyas Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Sumber gambar : id.images.search.yahoo.com...
Lentera24.com - Waralaba adalah salah satu model bisnis yang sering digunakan oleh banyak pebisnis dan pengusaha. Sebagai pelaku bisnis, kita harus memahami tentang apa itu waralaba. Dalam membangun bisnis hendaknya kita harus membuat perencanaan bisnis terlebih dahulu, termasuk menentukan model bisnis yang akan dijalankan. Sejumlah keunggulan yang ditawarkan menjadi alasan mengapa waralaba menjadi bisnis yang populer. Apa itu waralaba? Apa saja kelebihan dan kekurangannya ? Seperti apa contoh dan jenisnya ?
Apa Itu Waralaba ?
Waralaba adalah suatu bentuk kerjasama bisnis antara dua belah pihak yang disebut pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba ( franchisee). Dalam kerjasama ini, pemberi waralaba memberikan hak kepada penerima waralaba untuk menggunakan merek dagang, sistem operasional, dan dukungan bisnis yang terbukti sukses. Istilah waralaba ini merupakan gabungan kata wara yang berarti lebih dan laba yang berarti keuntungan. Waralaba di Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
Penerima waralaba membayar biaya awal dan royalti berkala kepada pemberi waralaba sebagai balasannya atas hak-hak tersebut. Penerima waralaba biasanya menjalankan bisnisnya berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh pemberi waralaba. Aspek tersebut mencangkup lokasi, desain toko, persediaan produk, sistem manajemen, pemasaran, dan layanan pelanggan.
Waralaba dapat ditemukan di berbagai industri termasuk restoran cepat saji, ritel, jasa kecantikan, perhotelan, dan banyak lagi. Waralaba memberikan banyak peluang bagi individu atau pengusaha yang ingin memiliki bisnis sendiri dengan memanfaatkan keunggulan merek yang sudah populer dan sistem operasional yang telah teruji.
Jenis Waralaba
1. Jenis Waralaba Berdasarkan
a. Produknya Waralaba Produk, yaitu
sebuah waralaba yang memberi lisensi kepada mitranya untuk menyalurkan produk yang ia produksi berupa produk fisik. Misalnya seperti skincare, makanan atau minuman.
b. Waralaba Jasa, yaitu sebuah waralaba yang memberi lisensi kepada mitranya untuk menyalurkan produknya yang berupa jasa. Misalnya seperti jasa bimbingan belajar.
c. Waralaba Campuran, yaitu jenis waralaba yang memberikan lisensi kepada mitranya untuk menyalurkan produk yang ia produksi berupa produk jasa dan prodduk fisik. Misalnya seperti kemitraan salon yang menjual jasa tata rambut dan produk perawatan rambut.
2. Jenis Waralaba Berdasarkan Asalnya
a. Waralaba Luar Negeri, waralaba ini merupakan merek produk atau merek dagang yang berasal dari luar negeri. Misalnya seperti McDonalds, Pizza Hut, KFC, dan sejenisnya.
b. Waralaba Dalam Negeri, waralaba ini merupakan merek produk atau merek dagang yang berasal dari dalam negeri. Misalnya seperti JCO, Indomaret, Alfamart, dan sejenisnya.
Ciri-Ciri Waralaba
1. Lisensi atau Hak Penggunaan : Waralaba memberikan hak kepada pihak lain untuk menggunakan merek dagang, logo, dan sistem bisnis yang dimiliki oleh pemilik waralaba. Para pemilik waralaba (franchisor) memberikan lisensi kepada para mitra waralaba (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan cara yang sudah ditentukan.
2. Penggunaan Merek dan Sistem yang Terstandarisasi: Waralaba biasanya menggunakan merek yang sudah terkenal dan memiliki sistem bisnis yang terstandarisasi. Hal ini mencakup prosedur operasional, panduan pemasaran, dan strategi bisnis yang telah terbukti berhasil.
3. Pembayaran Biaya Awal dan Royalti: Untuk memperoleh hak penggunaan merek dan sistem bisnis, franchisee harus membayar biaya awal kepada franchisor. Biaya ini bisa mencakup biaya lisensi, pelatihan, dukungan pemasaran, dan pembangunan lokasi usaha. Selain itu, franchisee juga harus membayar royalti atau bagian dari pendapatan kepada franchisor sebagai kompensasi penggunaan merek dan sistem bisnis tersebut.
4. DiDukungan dan Pelatihan: Salah satu keuntungan utama dari waralaba adalah mendapatkan dukungan dan pelatihan dari pemilik waralaba. Ini dapat mencakup pelatihan awal, bimbingan operasional, dukungan pemasaran, dan pembaruan sistem yang terus-menerus.
5. Keuntungan Bersama: Konsep waralaba didasarkan pada kerjasama antara franchisor dan franchisee. Keduanya saling menguntungkan dan berbagi keuntungan dari kesuksesan bisnis. Dalam banyak kasus, keuntungan yang diperoleh franchisee juga berkontribusi pada keuntungan franchisor.
6. Kepatuhan Terhadap Standar dan Aturan: Franchisee diharapkan untuk mematuhi standar dan aturan yang ditetapkan oleh pemilik waralaba. Ini termasuk kualitas produk atau layanan, penampilan visual, jam operasional, dan prosedur operasional yang telah ditentukan.
7. Kontrak Jangka Waktu: Biasanya, waralaba diatur melalui kontrak dengan jangka waktu tertentu. Kontrak tersebut menetapkan hak dan kewajiban masing-masing pihak selama periode tertentu.
Keuntungan Waralaba
1. Merek Terkenal: Salah satu keuntungan utama waralaba adalah memiliki akses kepada merek yang sudah terkenal dan mapan di pasaran. Merek yang sudah dikenal dapat membantu dalam membangun citra bisnis dan menarik pelanggan yang sudah mengenal merek tersebut.
2. Dukungan Pemasaran: Franchisor biasanya menyediakan dukungan pemasaran yang luas, termasuk strategi pemasaran nasional atau regional, bahan pemasaran, dan kampanye iklan yang telah terbukti berhasil.
3. Sistem Teruji: Salah satu keuntungan besar dari waralaba adalah Anda mendapatkan akses kepada sistem bisnis yang sudah teruji dan terbukti berhasil. Franchisor biasanya memiliki proses dan prosedur yang telah diuji secara menyeluruh untuk mengoptimalkan operasi bisnis.
Kekurangan Waralaba
1. Biaya awal yang tinggi: Memperoleh waralaba umumnya melibatkan biaya awal yang signifikan. Selain biaya lisensi, pemilik waralaba juga harus mempertimbangkan biaya peralatan, inventaris, biaya pelatihan, dan biaya pemasaran yang mungkin diperlukan.
2. Keterbatasan kreativitas: Dalam bisnis waralaba, pemilik waralaba harus mengikuti pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemegang merek.
3. Persaingan internal: Dalam jaringan waralaba, mungkin ada persaingan internal antara lokasi yang berbeda. Jika ada terlalu banyak outlet waralaba di daerah yang sama, bisa terjadi persaingan langsung antara bisnis yang seharusnya saling mendukung. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi semua outlet di wilayah tersebut.
Contoh Waralaba
1. Waralaba McDonald's: McDonald's adalah salah satu waralaba makanan cepat saji terbesar di dunia. Restoran-restoran McDonald's dioperasikan oleh mitra waralaba yang membeli lisensi dari perusahaan induk. Waralaba McDonald's menawarkan menu seperti burger, kentang goreng, dan minuman ringan.
2. Waralaba Indomaret: Indomaret adalah jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Waralaba Indomaret memungkinkan individu atau kelompok untuk membuka toko minimarket dengan dukungan dari perusahaan induk. Indomaret menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, produk kebersihan, dan barang rumah tangga.
3. Waralaba Es Teler 77: Es Teler 77 adalah waralaba makanan Indonesia yang terkenal dengan hidangan khasnya, yaitu es teler. Waralaba ini menawarkan berbagai macam hidangan Indonesia seperti nasi goreng, mie goreng, dan makanan ringan, tetapi menu utamanya adalah es teler yang terdiri dari potongan buah-buahan, santan, sirup, dan es serut.
4. Waralaba J.CO Donuts & Coffee: J.CO Donuts & Coffee adalah waralaba kafe yang terkenal dengan donat dan kopi. Waralaba ini menawarkan berbagai varian donat yang lezat serta minuman kopi, teh, dan minuman segar lainnya.
5. Waralaba Bakso President: Bakso President adalah waralaba makanan yang mengkhususkan diri dalam hidangan bakso. Waralaba ini menawarkan variasi bakso seperti bakso daging sapi, bakso urat, dan bakso ikan dengan berbagai jenis mie dan kuah.
Demikian penjelasan mengenai waralaba, semoga bermanfaat