HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sikap Generasi Millenial Dalam Kemajuan Teknologi Sebagai Pembangunan Perekonomian Sesuai Dengan Pancasila

Anisa Fadillah, Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Saat ini,...

Anisa Fadillah, Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com - Saat ini, Indonesia dan banyak negara yang ada di dunia sedang mengalami pesatnya kemajuan teknologi. Banyak sekali perilaku dan sikap-sikap pelaku teknologi ini yang mengalami penyimpangan termasuk generasi muda Indonesia. Dalam kemajuan teknologi ini, generasi muda Indonesia dapat disebut juga sebagai generasi millennial. 

Berdasarkan pendapat dari penelitian yang telah dilakukan oleh Umairoh, et.al., (2021) menjelaskan bahwa sikap yang dimiliki oleh generasi millennial ini dengan adanya teknologi modern yang semakin maju sangat memiliki penyimpangan dari adanya sikap yang ada dalam Pancasila. Perilaku yang menyimpang tersebut dapat berupa tidak adanya rasa kepedulian antar manusia karena pada saat ini generasi millennial tersebut sangat hanya memperdulikan penggunaan teknologi saja. 

Penggunaan teknologi ini dapat berupa penggunaan dari gadget yaitu handphonde dan laptop. Sangatlah disayangkan karena perilaku generasi muda saat ini sangat menyimpang dari nilai yang terkandung dalam Pancasila, hal tersebut disebabkan karena generasi muda Indonesia adalah aset yang dimiliki oleh bangsa karena sebagai generasi penerus bangsa nantinya. Maka, diperlukan adanya cara agar generasi millennial bangsa Indonesia dapat memanfaatkan adanya kemajuan teknologi dengan sangat baik dan benar, salah satu contohnya yaitu dengan menambah dan mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia melalui kemajuan teknologi. 

Beberapa contoh untuk mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia adalah membangun sebuah toko online (online shop) dengan mengajarkan masyarakat yang berwirausaha untuk menggunakan pasar digital melalui gadget yang dimiliki. Selain lebih mudah, penggunaannya juga dapat terbilang efektif karena tidak perlu datang langsung ke tempat untuk melakukan transaksi jual beli, namun dapat hanya belanja dari rumah dan berkomunikasi menggunakan handphone.  

Artikel dengan judul “Sikap Generasi Millenial dalam Kemajuuan Teknologi sebagai Pembangunan Perekonomian sesuai Dengan Pancasila” ini melakukan pengambilan data berdasarkan literatur atau sumber dari beberapa Jurnal (Manurung, 2022). Pengambilan data dan penulisan artikel ini menggunakan analisis terhadap jurnal-jurnal yang membahas mengenai tema atau judul yang serupa dengan Judul dalam Artikel ini.

Berdasarkan kondisi perekonomian yang dapat dilihat saat ini, Indonesia juga masih memiliki pasar konvensional dan masih banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Pada kenyataannya, pasar konvensional tidak dapat dihilangkan karena sebagian masyarakat Indonesia beranggapan bahwa jika melakukan transaksi jual – beli secara langsung lebih efektif untuk menganalisis kesesuaian barang yang akan dibeli agar terhindar dari kesalahan dan ketidaktepatan pembelian. Namun, tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang melakukan transaksi jual beli barang secara digital atau online dari rumah. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa setiap transaksi atau jual beli barang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun kedua pasar tersebut tetap digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Indonesia saat ini sudah tidak asing dengan penggunaan teknologi. Bahkan, saat masa pandemi covid-19 beberapa waktu silam yang menjadikan masyarakat Indonesia tidak dapat keluar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat lain sangat banyak memiliki inovasi baru seperti adanya pembuatan pasar online atau yang dapat disebut sebagai marketplace. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amani, et.al., (2020) menyatakan bahwa dengan adanya teknologi yang semakin modern menjadikan masyarakat bangsa Indonesia memiliki kreatifitas dalam mengembangkan perekonomiannya. Namun, penggunaan teknologi dalam pembuatan pasar online tidak selalu berjalan dengan mudah, karena pada dasarnya masih banyak masyarakat Indonesia yang menjadi pelaku tidak bertanggung jawab seperti melakukan adanya peretasan dan penipuan secara digital. Maka, sangat diperlukan adanya dukungan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah agar dapat meminimalisir atau bahkan dapat membuat sebuah peraturan digital yang tetap membuat penggunanya memiliki rasa aman dan nyaman serta mudah digunakan.

Untuk menciptakan sebuah pasar online atau yang disebut sebagai marketplace, pemuda Indonesia sangat membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dan tentunya pemerintah Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia melalui pasar online ini dapat dilakukan dengan bersosialisasi kepada para masyarakat Indonesia yang ada di tempat atau wilayahnya yang berprofesi sebagai wirausaha atau pelaku usaha. Sosialisasi tersebut dapat bermanfaat sebagai ajaran penggunaan teknologi pasar digital agar dapat menambah dan mengembangkan perekonomian masyarakat. Selain itu, dengan adanya sosialisasi dan membantu satu sama lain tersebut juga sesuai dengan norma-norma yang terkandung dalam Pancasila yaitu saling membantu atau gotong royong dengan meningkatkan perekonomian bangsa. 

Selain itu, menurut pendapat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wibawa & Meyta, (2021) terdapat Undang-Undang yang mengatur sebuah pembangunan ekonomi kreatif yang bertujuan sebagai pembangunan dan pembentuk perekonomian, peningkatan kebudayaan teknologi, pensejahteraan masyarakat Indonesia dengan meningkatkan sebuah perekonomian atau pendapatan masyarakat, dapat membuat dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang masih dapat dikatakan pengangguran. Undang-Undang tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2019 mengenai Ekonomi Kreatif. 

Generasi muda tidak hanya bergantung pada generasi yang dikenal oleh Publik saja, namun seluruh generasi muda yang ada di Indonesia harus dapat menyalurkan kontribusinya dalam peninngkatakn perekonomian Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puspita, et.al., (2020) menjelaskan bahwa beberapa tahun lalu pemerintah sudah berusaha untuk mengurangi angka kemiskinan masyarakat. Namun, dengan adanya teknologi yang semakin maju masyarakat Indonesia dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia melalui kemajuan teknologi tersebut. Inovasi dan kreatifitas yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia dengan menciptakan sebuah usaha dan lapangan kerja baru yang sangat mudah dan dapat terbilang efektif. 

Dalam menciptakan sebuah pasar online atau marketplace ini sangat dibutuhkan sebuah promosi produk agar dapat menghasilkan toko online menjadi ramai dan digemari masyarakat Indonesia ataupun manca negara. Selain itu, harga barang yang murah adalah aspek paling penting untuk menarik sebuah pelanggan atau customer. Oleh sebab itu, pemuda atau generasi muda dapat dijadikan sebagai aset untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga menyebabkan penurunan angka kemiskinan. 

Kemajuan teknologi yang menciptakan sebuah ekonomi digital ini dapat dikelola oleh generasi muda Indonesia, sehingga generasi muda tersebut memiliki sebuah inovasi dan keterampilan untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia. Diperlukan adanya pendekatan kepada generasi millennial untuk dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Adanya marketplace atau pasar online bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan menurunkan angka kemiskinan. ***