HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

"Osob Kiwalan”: Gaya Bahasa Khas Arek-Arek Malang

Dhea Berta Marsella Semester 2 Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga Lentera24.com - Dew...

Dhea Berta Marsella Semester 2 Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga


Lentera24.com - Dewasa ini, perkembangan bahasa gaul di Indonesia dapat dibilang cukup pesat, perkembangannya tidak hanya mencakup pada tatanan bahasa Indonesia, melainkan juga pada tatanan bahasa lokal, contohnya seperti salah satu daerah di Jawa Timur yang cukup dikenal karena keindahannya, yaitu Kota Malang. Kota yang mendapat julukan Paris van East Java ini memiliki beberapa budaya lokal yang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu budaya tersebut berupa bahasa khas Malangan, yang dikenal dengan “Osob Kiwalan”

“Osob Kiwalan” artinya bahasa kebalikan. Penggunaannya dengan cara membalik atau menukar huruf pembentuk katanya yang disusun dari belakang ke depan. 

Seperti namanya sendiri, “Osob Kiwalan” berarti boso walikan atau bahasa kebalikan. Bahasa gaul khas Malang ini merupakan hasil modifikasi dari tatanan bahasa yang tidak hanya berasal dari bahasa Jawa, melainkan juga dari bahasa Indonesia. Contohnya seperti kata ‘tidak’ menjadi ‘kadit’, kata ‘saya’ menjadi ‘ayas’, dan kata ‘kamu’ menjadi ‘umak’.

 “Osob Kiwalan” kerap kali digunakan oleh Arek-arek Malang untuk mengungkapkan ekspresi diri mereka. Penuturnya didominasi oleh kaum remaja hingga dewasa. Gaya bahasa ini dapat menandakan keakraban dan loyalitas di antara penuturnya. Oleh karena itu, terkadang bahasa ini juga digunakan untuk menyampaikan hal-hal yang bersifat rahasia oleh kelompok tertentu agar pihak lain tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan. 

Menariknya, keberadaan “Osob Kiwalan” tidak mengancam eksistensi bahasa yang diserapnya. Sebab, bahasa ini hanya merupakan bentuk modifikasi dari bahasa yang diserap tanpa membedakan maknanya terciptanya bahasa tersebut juga merupakan salah satu bentuk kreativitas dalam berbahasa. Selain dari segi penciptaan, kreativitas juga tercermin dari skill penggunanya, yakni dengan berbicara sembari terus memutar otak untuk menemukan kebalikan dari kata-kata yang hendak diucapkan.

Dengan demikian, “Osob Kiwalan” merupakan salah satu identitas budaya lokal Kota Malang. Gaya bahasa yang khas dari arek-arek Malang ini masih eksis hingga kini. Sebab, variasi bahasa yang mengedepankan unsur estetika ini digunakan tanpa membedakan makna dari bahasa yang diserap. Sehingga dapat lebih mudah dipahami dan memberikan kesan bangga tersendiri bagi penuturnya. ***