Destieana Sahla Mahasiswi Semester 2 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syari...
Destieana Sahla Mahasiswi Semester 2
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta)
Sumber : Orami.co.id Daging ayan pejantan (kiri), daging ayam kampung (kanan) |
Lentera24.com - Ayam merupakan salah satu komoditi peternakan unggas. Bagian pada ayam yang paling disenangi adalah dagingnya. Daging ayam kaya akan protein, sehingga digemari banyak orang untuk dikonsumsi. Selain itu, daging ayam sangat mudah untuk ditemui dan bisa diolah menjadi beragam masakan lezat yang disukai. Ada beberapa jenis ayam yang perlu kalian ketahui, yaitu ayam negeri, ayam kampung, hingga ayam pejantan. Namun untuk pembahasan kali ini, kita hanya fokus membahas ayam kampung serta ayam pejantan.
Pertama ada ayam kampung, menurut orami.co.id ayam kampung adalah ayam yang diternakan secara liar atau tidak diberi kandang dan pakan secara khusus. Jadi, ayam mencari makanannya sendiri di alam bebas. Kemudian ada ayam pejantan, ayam pejantan merupakan ayam ras petelur yang berkelamin jantan. Selama dalam peternakan, ayam ini diberi kandang secara khusus, pakan, serta tambahan vitamin.
Perbedaan Ayam Kampung dengan Ayam Pejantan.
Dikutip dari kontan.co.id, ayam kampung dan ayam pejantan sekilas terlihat sama, namun sebenarnya mereka memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda. Ayam pejantan memiliki bentuk ingkung atau ayam utuh yang lebih panjang dari ayam negeri. Namun jika dibandingkan dengan ayam kampung, ayam pejantan lebih pendek. Daging ayam kampung lebih liat karena memiliki sedikit lemak dibandingkan ayam pejantan, meskipun pejantan memiliki daging yang cukup liat juga. Ayam kampung memiliki cakar yang kehitaman jika dibandingkan dengan ayam pejantan. Perbedaan juga terdapat pada kulit masing-masing ayam. Ayam kampung memiliki kulit yang lebih elastis dan kuat jika dibandingkan dengan kulit ayam pejantan. Pada proses pemasakan atau pengolahan, Ayam kampung membutuhkan waktu yang lebih lama ketika pemasakan agar empuk dibandingkan ayam pejantan, jadi memasak ayam penjantan lebih menghemat waktu memasak.
Untuk harga, ayam kampung memiliki harga yang lebih mahal dibanding dengan ayam pejantan, dilihat dari daging ayam kampung yang lebih liat, sedikit lemak, dan manis. Harga ayam kampung di pasaran rata-rata memiliki harga Rp90.000 hingga Rp130.000 per ekor tergantung dari berat ayam kampung nya, sedangkan untuk ayam pejantan, harga di pasaran sekitar Rp60.000 hingga Rp80.000 per ekor tergantung dari berat ayam pejantan nya. Karena harga ayam kampung yang lebih mahal dibanding harga ayam pejantan, serta dengan karakteristik dan ciri-ciri kedua ayam yang hampir sama, hal-hal itulah yang membuat masyarakat sekarang ramai mengonsumsi daging ayam pejantan sebagai pengganti daging ayam kampung.
Walaupun ayam pejantan belum banyak dijual di pasar tradisional dan pasar modern tidak seperti ayam kampung yang sudah dijual dimana-mana dan mudah ditemukan, masyarakat bisa membeli nya melalui peternak dengan datang langsung ke peternakan, atau masyarakat juga bisa membelinya melalui toko online kemudian dikirim ke rumah melalui pengiriman instan atau ekspres agar ayam bisa sampai ke rumah dalam keadaan segar sama seperti membeli langsung di pasar tradisional atau pasar modern.
Cara Budidaya Ayam Pejantan
Dikarenakan minat masyarakat yang tinggi terhadap ayam pejantan, serta harga nya yang murah dan memiliki karakteristik seperti ayam kampung, peternak mulai melihat peluang bisnis dan keuntungan yang besar. Baik peternak maupun orang yang ingin memulai bisnis peternakan ayam pejantan, budidaya ayam pejantan dapat dilakukan dan cara nya bisa dibilang mudah, tapi tetap diperlukan ilmu dan pengetahuan yang cukup agar ayam pejantan tidak mudah sakit dan terserang penyakit hingga mengakibatkan kematian yang akan menimbulkan kerugian besar pada usaha peternakan ayam pejantan nya nanti. Sebagai pembisnis ayam pejantan yang akan mencapai puncak kesuksesan tentunya kita akan mempersiapkan segala fasilitas penunjang produktifitas ayam pejantan.
Menurut Agus Harianto, S.Pt dan Hobi Ternak Team 7 dari situs Hobi Ternak, adapun langkah – langkah yang harus dipersiapkan antara lain:
1. Mempersiapkan Modal
Pada kegiatan produksi, modal merupakan salah satu faktor terpenting. Bagi peternak yang baru memulai usahanya dari nol, modal digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha. Ternak ayam pejantan merupakan usaha ternak yang tidak memperlukan modal yang cukup besar. Harga DOC (Day Old Chick) Ayam pejantan yang relatif murah serta perawatan yang tidak terlalu rumit akan memperkecil jumlah pengeluaran modal yang ada.
2. Mempelajari Teknik Beternak
Beternak ayam pejantan memang lebih mudah dilakukan daripada ayam jenis lain. Hanya saja peternak tetap harus memperhatikan teknik – teknik beternak yang baik dan benar. Karena jika dilakukan dengan asal – asalan akan membuat ayam mudah stres yang berujung pada penyakit dan kematian. Sehingga peternak tetap harus belajar dan memperhatikan teknik beternak yang ada.
3. Memiliki Kandang Sesuai Standar
Memiliki kandang yang sesuai standar merupakan keinginan para peternak. Dengan pembuatan kandang yang baik dan sesuai standar sterilisasi akan membuat produksi ayam pejantan semakin baik. Kandang yang memiliki peralatan dan fasilitas yang lengkap, merupakan kandang yang sesuai standar. Mulai dari wadah pakan dan minum, adanya kipas yang digerakkan dengan suatu sistem dan pembersihan kandang dengan penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara rutin pada kandang.
4. Pemberian Pakan dan Gizi yang Tepat
Agar bisnis ayam pejantan tetap berjalan lancar maka pemberian pakan serta gizi seimbang pada ayam pejantan harus dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan agar produktivitas daging ayam yang dihasilkan lebih berisi gemuk dan padat. Pakan yang baik untuk ayam pejantan antara lain: jagung, ampas tahu, bekatul, keong, tepung ikan, tepung kerang, dan sorgum.
5. Menjaga Lingkungan Kandang
Kandang yang sehat dan dibersihan secara rutin akan memberikan kenyaman serta kesehatan bagi ayam dan peternak. Ayam menjadi sehat tidak mudah stres dan produksi daging dapat terus tumbuh hingga mempunyai tubuh yang gempal. Kandang yang sehat harus dibersihkan dan disemprot setiap dua minggu sekali.
6. Vaksinasi Rutin
Sangat dianjurkan untuk pemberian vaksinasi rutin pada ayam pejantan. Ini dilakukan agar ayam tetap dalam keadaan sehat dan terhindar dari penyakit atau virus mematikan. Ayam Pejantan biasanya divaksin setiap seminggu sekali. Dengan pemberian vaksinasi ayam yang rutin akan membuat ayam kebal terhadap penyakit.
7. Membuat Kandang Ayam Pejantan
Letak kandang yang baik sebaiknya membujur dari arah utara ke selatan, hal ini dikarenakan agar sinar matahari lebih leluasa masuk kedalam kandang, Iklim kandang atau temperatur kandang berkisar antara 32,2 – 35 derajat celcius, dan kelembaban antara 60 – 70%, dinding kandang (dinding tertutup dinding kiri dan kanan tertutup dengan tirai penuh, dinding terbuka dinding kiri dan kanan dibuat dengan bilah-bilah bambu), lantai kandang (lantai menggunakan lantai litter, lantai slat dan kombinasi lantai slat dan litter).
Dari segi karakteristik, harga, dan cara budidaya tentu ayam pejantan sangat menguntungkan konsumen dan peternak. Jadi, ayam pejantan dapat menjadi solusi keragaman pangan di Indonesia dan pemenuhan gizi protein bagi masyarakat. Diharap masyarakat tidak segan mengonsumsi daging ayam pejantan yang kualitasnya mirip ayam kampung sebagai bahan pangan.***