Silvia Retnodamayanti Prodi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Dosen Pebimbing Dika Prawita, S.Sos., M.M Lentera24.com - Usa...
Dosen Pebimbing Dika Prawita, S.Sos., M.M
Lentera24.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini menjadi penggerak roda ekonomi di Indonesia. Terlihat dari data yang dilaporkan oleh Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), total UMKM di Indonesia tembus 8,71 juta unit usaha pada tahun 2022. Salah satu UMKM yang banyak kini yaitu usaha kuliner. Karena usaha kuliner adalah salah satu jenis UMKM yang tidak akan hilang sampai kapan pun.
Sandiaga selaku menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengatakan bahwa usaha kuliner ini merupakan salah satu lokomotif kebangkitan industri kreatif Indonesia. Dan selama pandemi terjadi, kuliner tergolong sektor yang berdampak moderat bagi para pelaku kuliner yang memiliki gerai makanan karena pembatasan mobilitas dan upaya mengurangi kerumunan membuat restoran-restoran harus ditutup sementara.
Saat ini bisnis kuliner sedang tumbuh pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang yang memilih untuk membuka kedai kopi, atau warung makan yang menarik dengan berbagai macam olahan hidangan. Seperti yang dilakukan oleh Eno (31), pelaku UMKM pemilik kedai makanan dan minuman yang diberi nama “COCO DRINK” beralamat di Kantongan Pundong Bantul.
Eno (31) pemiliki usaha kuliner yang membuka kedai makanan dan minuman pada Juli tahun 2019, yang awalnya buka hanya setiap hari minggu, dan pada Oktober 2019 beralih buka mulai sabtu sore – minggu. Akhirnya memutuskan untuk buka setiap hari mulai tahun 2020 sampai sekarang. “Kedai coco drink ini saya buka karena saya ingin memiliki usaha. Selain itu, saya memiliki passion di bidang kewirausahaan ini, dan ingin membuka lapangan pekerjaan baru” rinci Eno, saat diwawancarai pada Sabtu 15 April 2023.
Karena usaha kuliner ini pun juga merupakan sebuah bisnis yang tidak ada matinya karena kebutuhan yaitu makan dan minum setiap harinya. Selain itu juga, usaha kuliner ini memiliki keunggulan dibanding dengan usaha lain. Usaha kuliner yang selalu mengikuti perkembangan zaman, mulai dari invovasi rasa hingga tampilannya. Sehingga, menghasilkan sesuatu yang hebat di bidang kuliner karena mengikuti selera pasar para konsumen. Seperti hal yang diungkapkan oleh Eno (31) menurutnya usaha kuliner ini termasuk usaha yang menguntungkan.
Agar kedai “COCO DRINK” ini mendapatkan keuntungan dan tetap konsisten dalam menjalankan usaha maka perlu pengelolaan keuangan yang baik, karena hal tersebut menjadi hal yang sangat penting demi kelangsungan suatu usaha. Penggelolaan uang yang baik untuk suatu MUKM perlu adanya strategi dan manajemen keuangan yang tepat.
Berikut beberapa strategi untuk pengelolaan keuangan yang baik demi kelangsungan suatu usaha :
Melakukan pemisahan keuangan pribadi dengan usaha
Agar uang pribadi tidak tercampur-campur dengan uang usaha maka perlu melakukan pemisahan uang pribadi dan usaha, yaitu lebih baik jika pelaku UMKM memiliki rekening yang berbeda untuk meyimpan uang usaha dengan uang pribadi.
Melakukan pencatatan transaksi keuangan usaha
Menyiapkan buku khusus untuk pencatatan setiap transaksi keuangan. Dalam hal ini, pelaku UMKM bisa menggunakan buku khusus tersebut atau bisa dengan memafaatkan aplikasi pencatatan keuangan yang tersedia secara gratis.
Mengatur pengeluaran dengan sebaik mungkin
Mengindari pengeluaran yang tidak penting demi kemajuan usaha dan tidak lupa membuat daftar yang menjadi prioritas kebutuhan usaha dan menganggarkan terlebih dahulu hal mana yang bisa membuat perkembangan usaha.
Mengontrol dan mengawasi arus kas usaha
Hal ini juga penting karena banya bisnis yang awalnya menguntungkan dan kemudian berakhir dalam kebangkrutan karena jumlah kas yang masuk tidak sebanding dengan jumlah kas yang keluar.
Menyiapkan dana cadangan
Kegunaan dana cadangan ini yaitu digunakan untuk menghadapi keadaan darurat dengan memperkirakan hal-hal yang kemungkinan harus dihadapi.
Strategi pengelolaan keuangan tersebut bisa diterapkan bagi para pelaku UMKM demi kemajuan usahanya. Karena pengelolaan keuangan yang kurang baik akan berdampak pada pembukuan dan menjadikan pemasukan serta pengeluaran menjadi rancu. ***