HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Maraknya Hedonisme Di Indonesia

Putri Nabila Azzahra Mahasiswi Semester 2  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Pe...

Putri Nabila Azzahra Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com - Pernah mendengar kata hedon? Atau hedonisme? Bagi banyak orang apalagi kaum remaja pasti sudah tidak asing dengan istilah hedonisme. Dimasyarakat hedonisme merupakan konotasi yang dianggap buruk. Menurut Wikipedia, hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Hedonisme seringkali dikaitkan dengan kemewahan, gaya hidup berlebihan, dan cenderung pada perilaku konsumtif. Tentu saja sikap ini membawa pengaruh terhadap keberlangsungan bangsa kita, bangsa Indonesia. 

Hidup yang baik adalah memenuhi keinginan alamiah yang perlu semacam pola hidup sederhana sebagaimana anjuran Tuhan. Orang yang bijaksana akan berusaha untuk sebisa mungkin terlepas dari keinginan yang berlebihan. Dengan demikian manusia akan mencapai ketenangan jiwa atau keadaan jiwa seimbang yang tidak membiarkan diri terganggu oleh hal-hal lain. Kesenangan yang berlebihan tanpa melihat orang-orang disekitarnya sepertinya mulai Nampak di Indonesia.

Apalagi semakin berkembangnya teknologi banyak masyarakat yang berlomba lomba untuk menunjukkan kekayaan mereka. Dari yang semula membeli barang untuk kebutuhan, sekarang masyarakat seringkali membeli barang untuk kepuasan semata. Setiap muncul trend baru sebagian besar orang akan mengikutinya hal itu tanpa disadari, mereka sudah masuk dalam ciri orang dengan sikap hedonisme.

Sudah banyak masyarakat di Indonesia yang tidak memperdulikan budaya silaturahmi antara individu satu dengan yang lainnya. Padahal budaya Indonesia sudah sangat terkenal dengan keramahannya dengan masyarakat lain bahkan dengan warga negara asing. Jadi, bisa dikatakan bahwa para pengikut hedonisme ini lebih mementingkan kesenangannya sendiri dan tidak peduli oleh orang lain yang disekitar mereka. Kebanyakan orang yang mempunyai sikap hedonisme dari kalangan menengah keatas, karena dalam melampiaskan kesenangannya pasti mereka membutuhkan uang yang sangat banyak. Ironisnya masyarakat tidak menyadari hal yang mereka lakukan adalah perilaku hedon.

Pengaruh lingkungan dan faktor keluarga merupakan peran yang sangat penting. Karena sikap dan perilaku seseorang dapat terpengaruh akibat hal tersebut, apabila dalam keluarga sudah menganut sistem hedonisme, maka secara tidak sadar akan terbentuk sikap hedonisme dalam diri anggota keluarga. Hal ini dikarenkan pola asuh keluarga yang membentuk kebiasaan anak yang secara logika merupakam pola hidupnya.

Dalam perkembangannya, setiap individu mempunyai gaya hidup hedonisme yang berbeda-beda. Setiap orang mempunyai karateristik tersendiri dalam menuangkan kegemaran bergaya hidup hedonisme. Beberapa karakteristik gaya hidup menurut Rahardjo dan Silahi (2007:34) yaitu pada umumnya hidup dan tinggal dikota besar, dimana hal itu tentu saja berkaitan dengan kesempatan akses informasi. Secara jelas akan mempengaruhi gaya hidup, berasal dari kalangan berada dan memiliki banyak uang karena banyaknya materi yang dibutuhkan sebagai penunjang gaya hidup, mengikuti perkembangan fashion dimajalah-majalah model agar dapat mengetahui perkembangan model terakhir yang dapat diikuti. Umumnya memiliki penampilan modis, trendy dan sangat memperhatikan penampilan.

Raharjo (2007;85) mengakatan bahwa gaya hidup merupakan cara yang unik dari setiap orang dalam berjuang mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan orang itu dalam kehidupan tertentu dimana seorang individu berada. Akhir tahun 2019 kita dikejutkan dengan berita suami rela mencuri demi istri yang ingin hidup mewah. Menurut pengakuan pelaku, pencurian dilakukan karena job nya sebagi pemborong bangunan sepi, ditambah lagi tekanan dari istri yang ingin hidup mewah. Adalagi kasus yang masih hangat, kasus pembunuhan seorang influencer sekaligus model Hongkong yang dimutilasi mantan suami dan mantan mertuanya. Dan kembali lagi semata mata untuk menguras harta korban.

Dari kasus-kasus ini, kita memiliki gambaran tentang dunia manusia yang sangat dekat dengan gaya hidup hura-hura. Demi mendapatkan semua itu, mereka yang pendek akal akan menempuh dengan segala cara.

Hal ini tentu mengakibatkan tergerusnya tujuan mulia pendidikan negara yang seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi faktanya moral penerus bangsa kian hari semakin merosot. Disamping adanya perubahan dari kehidupan masyarakat modern, diyakini pula adanya perubahan pada proses perkembangan individu. Budaya hedonisme ini tidak hanya dapat merusak generasi penerus bangsa, namun juga dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi perkembangan dunia pendidikan serta bagi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu wabah hedonisme semestinyaa menjadi tanggung jawab bersama dan semua komponen pendidikan, keluarga, serta lingkungan yang ada.

Oleh karena itu, paham ini memberikan kontribusi negative terhadap ideologi para remaja/generasi muda yang membuat mereka berani menghalalkan segala cara demi tercapainya kesenangan. Dan menjadikan remaja saat ini memiliki mental lemah disertai dengan pemikiran yang sempit. Ironisnya, pada diri mereka sudah tidak ada lagi rasa malu, bahkan mereka merasa bangga apabila sudah melakukan perbuatan yang diharamkan oleh agama, yaitu konsumtif dan boros. 

Menghambur-hamburkan uang untuk membeli berbagai barang yang tidak penting hanya untuk sekedar pamer merk atau barang mahal.
Seseorang yang memiliki gaya hidup hedonisme, ibarat meminum air garam yang semakin diminum semakin haus. Bagi yang belum terlanjur menjadi orang hedon, maka segeralah berbalik arah. Percayalah bahwa kebahagiaan setiap orang sudah ada takarannya tersendiri, tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti kebahagiaan orang lain. Tumbuhkanlah jiwa peduli terhadap sesama, buang sifat boros, serta kuatkan iman. Agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju.. ***