Joyce Revalia Putri Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga Lentera24.com - Per...
Joyce Revalia Putri Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga
Lentera24.com - Perkembangan zaman yang senantiasa berubah secara terus menerus menuntut dunia untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan. Sebagai negara berkembang, Indonesia juga harus beradaptasi dengan perubahan zaman khususnya dunia pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai salah satu pendukung kemajuan bangsa. Pemerintah terus berupaya membangun pendidikan di Indonesia agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan bangsa melalui generasi yang berkarakter dan memiliki visi ke depan.
Tercapainya tujuan pendidikan seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun kekuatan kodrat anak agar menjadi pribadi yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia yang merdeka. Untuk menuntun kodrat anak diperlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti orang tua, komite, lingkungan, dinas terkait dan pemerintah. Berbagai kebijakan pemerintah pun ditetapkan sebagai bentuk dukungan untuk mencapai tujuan pendidikan ini.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat menetapkan sebuah kebijakan tentang penerapan masuk sekolah pukul 05.00 WITA bagi SMA/ SMK dan memilih 2 sekolah unggulan sebagai uji coba. Penetapan kebijakan ini bukanlah tanpa alasan. Kebijakan ini ditetapkan karena tidak banyak siswa SMA/SMK di NTT yang bisa menembus tes masuk di universitas negeri ternama di Indonesia. Kebijakan yang dianggap ditetapkan secara tiba-tiba ini menjadi pro kontra di berbagai pihak.
Alasan yang diungkapkan oleh gubernur Nusa Tenggara Timur sangat baik. Memiliki generasi yang unggul dan memiliki daya juang untuk menghadapi tantangan global di masa depan menjadi harapan. Generasi yang unggul tidak serta merta dapat dicetak dalam waktu yang singkat dan instan. Diperlukan dukungan, upaya dan pembiasaan yang dilakukan secara tekun dari pihak – pihak yang terkait. Pembiasaan yang baik akan membentuk disiplin positip yang berdampak pada lingkungan belajar yang membahagiakan bagi siswa dan warga sekolah.
Kebijakan masuk sekolah lebih awal membuat siswa, guru dan karyawan sekolah harus mempersiapkan diri lebih awal. Diperlukan waktu istirahat yang cukup bagi mereka dan manajemen waktu yang lebih baik dari sebelumnya. Pemberlakuan jam malam bagi masyarakat dapat mendukung kebijakan ini. Dinas keamanan dapat bekerjasama dengan pihak keamanan desa untuk menetapkan kembali “program jaga kampung” di tiap - tiap RT yang mungkin sudah mulai meredup. Selain itu, kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa masyarakat lokal juga memberikan contoh dan dampak bagi siswa. Sebagai contoh kebiasaan berpesta hingga larut malam dan mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Kebiasaan ini juga berdampak pada semangat belajar dan daya juang siswa.
Menumbuhkan kesadaran dan merubah pola pikir yang sudah berakar bukanlah hal yang mudah. Dengan sosialisasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat tentu akan membantu meminimalisir kebiasaan tersebut.
Suasana pukul 05.00 WITA di NTT tentu masih gelap. Lokasi jalan di beberapa tempat yang sepi dan tanpa lampu tentu rawan kekerasan dan kejahatan. Diperlukan penambahan instalasi listrik dan lampu di beberapa titik jalan. Selain itu diperlukan dukungan dari dinas perhubungan untuk dapat menyediakan alat transportasi bagi siswa, guru dan karyawan yang memerlukan kendaraan umum serta mendirikan halte di beberapa tempat kumpul.
Minat belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satu yang mempengaruhi adalah lingkungan belajar yang positip, menyenangkan dan menantang bagi siswa. Agar tercapai tujuan dari kebijakan ini di sekolah maka perlu adanya program khusus yang dilaksanakan. Penetapan program ini dapat melibatkan orang tua dan pihak ketiga. Untuk dapat lolos menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri khususnya, ada beberapa jalur seleksi. Karena ini merupakan kebijakan baru maka yang menjadi target dalam waktu dekat adalah mempersiapkan siswa kelas XII.
Sekolah dapat bekerjasama dengan lembaga yang memberikan tes psikologis bagi siswa untuk mengetahui bakat dan minat siswa terutama dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Selain itu sekolah dapat bekerjasama dengan pihak universitas negeri untuk mengadakan kegiatan “Campus Road Show”. Sehingga siswa memiliki wawasan tentang universitas negeri yang ada di Indonesia. Untuk meningkatkan motivasi dan merubah pola pikir siswa tentang daya juang, pemerintah dapat mengundang motivator pendidikan. Kegiatan ini yang tidak hanya memotivasi siswa namun juga guru dan warga sekolah agar mendukung menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai kebutuhan siswa.
Tanpa disadari kurikulum merdeka yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebenarnya sedang diterapkan oleh Gubernur NTT bagi 2 sekolah ini. Pemerintah daerah diberikan ruang yang luas untuk dapat mengembangkan kemampuan dan kualitas pendidikan di daerahnya sesuai dengan kondisi yang ada. Ada keyakinan dan harapan bahwa sebenarnya siswa SMA/SMK memiliki kemampuan yang sama dengan siswa di daerah lain. Potensi daerah dan bakat yang dimiliki oleh siswa dapat dikembangkan untuk mendorong dan membangkitkan semangat juang mereka. Diperlukan terobosan yang dapat membuka gerbang kemerdekaan pendidikan di NTT sehingga generasi cemerlang ini akan membawa NTT kearah yang lebih baik dan menjadi masyarakat yang siap menghadapi tantangan jaman.
Penerapan masuk sekolah lebih pagi merupakan salah satu upaya pendisiplinan diri yang sedang dibangun. Namun saat pemerintah membuat sebuah kebijakan diharapkan dapat mensosialisasikan kebijakan tersebut pada pihak – pihak terkait. Diperlukan masukan untuk sebuah kebijakan agar dapat mengakomodasi kebutuhan dan tercapai yang menjadi tujuan. Masa percobaan yang ditetapkan bagi 2 sekolah unggulan di tingkat atas ini dapat dievaluasi secara berkala sehingga dapat dilakukan perbaikan agar siswa SMA/SMK dapat lolos perguruan tinggi ternama khususnya dan pendidikan di NTT pada umumnya mencapai kemerdekaan belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid dan perkembangan jaman. ***