HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Peran Mahasiswa PMM Tematik Kelompok 34 Dalam Meningkatkan Makanan Tradisional Bersama Bumdes Gardam Lestari

Lentera24.com | MALANG -   Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbaga...

Lentera24.com | MALANG - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk "Mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian" Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok  34  gelombang Tematik Bumdes dengan didampingi oleh dosen pembimbing Bapak Jamroji S.Sos. M.Comms. pada hari, Rabu 22 Februari 2023, yang  beranggotakan Ndaru Isny Zakiyyah, Nafila Duila, Fatihatul Farah, Irmanifatul Islamiyyah, dan Esly Indri yang berasal dari prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis .

Dalam upaya melestarikan jajan tradisional Gatot dan Tiwul yang merupakan makanan khas Jawa Timur, para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam program PMM Tematik Bumdes kelompok 34 melakukan Pengabdian Masyarakat di desa Ngebruk yang terfokus pada BUMDes Gardam Lestari.

BUMDes Gardam Lestari merupakan BUMDes yang bergerak di bidang UKM makanan tradisional atau dikenal juga dengan Kampung Gatot, dimana selain fungsi utamanya sebagai melestarikan jajan tradisional juga terkenal sebagai Kampung Gatot, yang terletak di desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Rencana pembangunan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa salah satunya adalah program Desa Berdaya. Desa Berdaya adalah program pemberdayaan yang mencakup wilayah desa terpadu berupa pengembangan masyarakat dengan memanfaatkan potensi desa dan bekerja sama dengan pemerintah desa.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah, atau UMKM pada umumnya, merupakan salah satu badan usaha yang sebagian besar dikelola oleh masyarakat pedesaan. Sangat sulit bagi UKM di desa ini untuk menemukan pasar, sehingga diharapkan dengan bekerja sama dengan BUMDes dapat memberikan peluang kepada UKM untuk mempromosikan atau memasarkan usahanya.

Bersaing di pasar UKM besar masih sulit karena ada beberapa kendala, salah satunya modal. Modal merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi UKM dalam pengembangan usahanya. Desa Ngebruk merupakan salah satu desa yang banyak digeluti masyarakatnya, khususnya di bidang pariwisata.

Keberadaan pariwisata ini mendukung masyarakat dalam memulai usahanya, misalnya dengan membuka sekretariat pariwisata, toko oleh-oleh, toko pakaian, dan lain-lain, yang dapat menunjang keberadaan wisatawan.

Kegiatan PMM Tematik Kelompok 34 di BUMDes Ngebruk oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang terdiri dari Nadaru Isny Zakiyyah, Nafila Duila, Fatihatul Farah, Irmanifatul Islamiyyah dan Esly Indri, melakukan beberapa proker kegiatan yang dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas BUMDes Gardam Lestari ini.

Untuk mengetahui apa langkah yang harus ditempuh mereka melakukan Survei pertama kali untuk menemukan kendala atau permasalahan yang tengah dialami BUMDes Gardam Lestari. Setelah survei dilakukan, pada tanggal 23 Januari 2023 kelompok 34 PMM UMM TEMATIK BUMDes melaksanakan pembukaan proker kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya kepada BUMDes Gardam Lestari, pada tanggal 24 Januari 2023 dilakukan Pembukaan PMM dilakukan di Kantor Kepala Desa Ngebruk.

Menurut Ketua Kelompok 34 PPM UMM TEMATIK BUMDes, Nadaru Isny Zakiyyah, sedikit sejarah di Era Kemerdekaan, Gatot dan kembarannya Tiwul merupakan makanan khas yang dapat meningkatkan semangat juang para pahlawan. Dengan segala pantangan makanan, ibu-ibu waktu itu yang ikut berjuang dengan menyiapkan makanan dari bahan-bahan yang ada untuk dijadikan makanan yang bisa menggantikan peran nasi, sebelumnya cukup makan nasi sehari sekali, setelah makan nasi saya cepat lapar.

Gatot merupakan jajanan khas Jawa Timur yang mungkin sudah langka dan hanya bisa dinikmati di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Malang. Pembuatannya tidak mudah dan membutuhkan banyak waktu, itulah sebabnya makanan tradisional ini sangat langka. Umumnya gatot dibungkus dengan daun pisang dan berwarna hitam, terbuat dari singkong yang sudah dikupas dan dikeringkan selama lebih dari satu hari sehingga warna singkong menjadi gelap, oleh karena itu jajanan tradisional ini berwarna hitam. 

Bahan dasarnya hanya singkong. Singkong kuno ini adalah tanaman yang sangat kuat. Bisa ditanam dimana saja, bahkan di lahan kering dan tandus, akan terus tumbuh. Sepintas lalu terlintas penggalan lagu Koes Plus...orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat dan batu jadi tanan.

Singkong juga merupakan bahan makanan yang ekonomis. Sejak zaman dahulu, selalu menjadi makanan alternatif pilihan saat nasi tidak tersedia, atau saat sesuap nasi menjadi makanan mahal, atau saat nasi harus diawetkan. Namun bukan berarti Gatot identik dengan kemiskinan.

Gatot memiliki rasa yang unik seperti singkong goreng atau singkong rebus, tidak manis dan tidak asin tapi enak. Empuk, gatot dipadukan dengan tiwul yang manis dan berwarna coklat serta horok-horok yang terbuat dari nasi berbentuk lonjong, berwarna-warni dan lengket di mulut, ditaburi parutan kelapa. Perpaduan inilah yang kemudian menjadikan masakan tradisional Jawa Timur ini bernama Gatot.

Semua kombinasi dan kombinasi gatot ini harus disantap bersamaan, agar rasa gatot yang khas semakin terasa, maka rasa manis tiwuli dan rasa asin gatot dengan parutan kelapa membuat kelezatannya benar-benar nikmat dan unik saat disantap. dikunyah. dengan mentah lembut dan lembut. sedikit lengket. 

Kelompok 34 PMM TEMATIK BUMDes Ngebruk Universitas Muhammadiyah Malang melakukan program kerja dengan merancang desain produk kemasan sebagai media promosi“Kampung Gatot”dalam program Desa Berdaya. Program pendampingan inovasi desain kemasan Kampung Gatot merupakan program pendampingan inovasi desain kemasan yang ditujukan kepada para pelaku usaha jajanan tradisional di Desa Ngebruk. Program ini meliputi inovasi desain kemasan yang bertujuan untuk rebranding kemasan dan menggunakan Kampung Gatot sebagai sarana promosi.

Selain itu, ada rencana untuk meningkatkan nilai jual produk dan lebih mengembangkan jajanan tradisional di Desa Ngebruk Asri. Selain desain paket, dalam program ini kami memberikan contoh paket ke desa dan ketua Kampung Gatot.

Kegiatan PMM Tematik Bumdes tersebut berlangsung selama kurang lebih 31 hari, mulai dari tahap survey lokasi hingga kegiatan proker berakhir.

Diharapkan dengan berjalannya proker kelompok 34 PMM TEMATIK BUMDes tidak hanya sebagai program sekejap mata yang hanya dijalankan saat kelompok ini berada di Desa Ngebruk saja, tetapi dapat memberikan hasil yang dapat bertahan hingga jangka panjang dalam meningkatkan pemasaran BUMDes Gardam Lestari ini. []L24.Red